6.

4.6K 807 55
                                    



Di pikir pikir lagi, Azure merasa jika dirinya beruntung namun sial. Dia beruntung karena terlepas dari tanggung jawab sebagai bayangan. Dia terlepas dari Jon yang selalu memaksanya, dia terlepas dan bebas. Meskipun terkadang, dia merindukan momen itu.

Sialnya, dia masuk kedalam jiwa seseorang. Kejadian yang tak pernah terpikir dalam benaknya. Kejadian di luar  imajinasi manusia.

Dalam dua kehidupan ini, dia banyak belajar dari kehidupan pertama.

Berkat Jon, dia mengerti dan cepat beradaptasi. Jonquil kejam dan tak berperasaan, namun, Azure belajar sesuatu dari Jon. Dia jadi tak lemah dan bisa mengendalikan diri.

Di pikir lagi, kemana jiwa asli pemilik tubuh yang saat ini Azure tempati. Entahlah, dia tak tau.

Azure tak mengerti, haruskah dia berterimakasih atau marah?

"Aku rindu dad and mom." Azure mengangkat tangannya ke udara. Dia mencoba menggapai bintang yang bersinar begitu terang.

Saat ini, dia berada taman belakang Mansion. Posisinya sedang tidur terlentang menatap lurus ke atas sambil berpikir kehidupannya sekarang ini, nyata atau hanya ilusi?

Dia hidup di dalam sebuah cerita yang di buat oleh tangan manusia. Ini terdengar sangat gila, namun dia alami.

Azure tak tau, ini jam berapa. Udara sangat dingin, dia hanya menggunakan kaos oblong. Azure bertaruh untuk dirinya sendiri, semoga tubuh Liam tahan banting.

"Kau sedang mencari penyakit?"

Nada sinis terdengar oleh telinga Azure. Anak iru mendongak dan melihat Oliver yang berdiri di atasnya.

Pluk

Sebuah selimut jatuh mengenai wajahnya, ralat.. seluruh tubuhnya. Azure mengambil selimut itu dengan kesusahan dan memandang Oliver.

"Tidak usah mencari perhatian, kau sudah mendapatkannya. Aku muak setiap melihat wajahmu," papar Oliver dan langsung pergi dari sana.

Azure mendengus kasar, "Dasar orang tidak jelas." anak itu menggerutu sembari memakai selimut itu. Tubuhnya terbungkus oleh selimut.

Tiba tiba saja, ide terlintas di benaknya. Dia ingin bereksperimen, apakah tubuh Ini kuat jika tidur di taman selama semalaman. Dan lagi, siapa tau kan.. Ada kemunculan setan nantinya.

Dalam sekejap, anak itu telah mengarungi mimpi di tengah tengah taman di atas rumput. Hanya memakai selimut tebal tanpa alas. Anak itu benar-benar nyenyak dalam tidurnya. Hingga membuat Eljiah yang sejak awal menatap Azure, heran.

Sejak tadi, dari awal Azure mendekati taman sampai tertidur, El berada di pembatas tembok kaca. Dia menyaksikan semua mimik wajah Azure yang bergonta ganti.

Perasaannya campur aduk. Antara menerima dan tidak. Dia sedang memikirkan perkataan kakaknya. Setelah di pikir kembali, anak itu 'William' tidak bersalah.

Dia akan terlihat egois ketika dia tetap menyalahkan segalanya ke bocah yang memang tak tau apa-apa. Dengan  langkah lebar, El menuju taman dimana Azure tidur. Dia menyuruh 1 pengawal untuk ikut bersamanya.

El memerintahkan pengawal tersebut, untuk mengangkat tubuh Azure ke dalam kamar. Lalu El, membawa selimut tebalnya.

Mengapa dia harus repot repot membawa pengawal? Karena selimut yang di bawa oleh adiknya Oliver, benar benar tebal. Tidak berat namun besar.

Selimut yang di rancang khusus untuk keluarganya. Selimut besar dengan bulu halus yang enteng. Tetapi ketika di bawa, cukup membuat risih dan kesusahan.

***

Azure memasang dasi seragamnya. Dia bercermin untuk melihat seperti apa tubuhnya sekarang. Dari awal dia memasuki tubuh ini, dia sama sekali tak pernah melihat wajah tubuh yang sekarang dia tempati.

Wajah ini terlihat sangat manis. Rambut hitam dan bola mata berwarna abu-abu. Di bawah mata sebelah kanan terdapat tahi lalat yang membuat anak ini berkali lipat lebih manis.

Memiliki tinggi yang hanya sedada keluarga Christopher, dan gigi taring di kanan kiri.

Perfect.

Puas memandangi tubuh dan wajah 'William' Azure mengambil tas dan handphone yang baru saja di berikan padanya lalu turun kebawah.

Azure tak memusingkan kejadian tadi malam, yang entah bagaimana bisa dirinya sudah berada di dalam kamar. Selain dia malas bertanya, dia sedang malas berbicara.

Pagi tadi, dirinya di bangunkan oleh Maid suruhan Noah. Dia di beritahu untuk bersiap siap untuk sekolah. Azure baru ingat jika William masih remaja dan sekolah.

Harusnya, memang hari inilah Liam bersekolah. Jika alur tetap sama. Maka, di sekolah nanti dia akan menjadi bahan bullyan.

Yah, meski itu mustahil akan terjadi. Karena, moment ketika William bertemu dengan teman-teman Oliver saja sudah melenceng jauh. Jadi, ada kemungkinan jika alurnya 70% sudah berubah.

"Berhenti melamun dan masuklah kedalam mobil Liam."

Suara Noah membuat Azure terkesiap. Dia menatap sekeliling. Ternyata, dia sudah di luar Mansion. Dia melamun hingga tanpa sadar sudah berada di luar.

Tuk

"Papa bilang beehenti melamun dan masuk. Kau tak mau telat bukan?" ujar Noah meengetuk dahi putranya yang kembali melamun.

"Ah, apa di izinkan?" ucap Azure ragu. Dia melirik kedalam dimana, didalam sudah ada Oliver dan Eljiah yang sedang menunggu.

Belum sempat Noah menjawab, Tangan Azure di tarik oleh  Oliver hingga membuat anak itu masuk kedalam.

Tanpa sengaja kepalanya terbentur sesuatu yang membuat dia sedikit pusing. Tetapi tidak ada yang menyadarinya.

Mereka pun berangkat. Hari ini, Noah sengaja mengantar ketiga putranya bersekolah.

Mobil Noah melaju membelah jalanan. 15 menit kemudian, mereka sampai di depan gerbang sekolah.

"Oliver, bangunkan dia," suruh Noah. Eljiah melirik lewat kaca dan melihat jika adik tirinya sedang tertidur. Dia berdecih pelan dan melepaskan sabuk pengaman miliknya.

Oliver berdecak, dia menoleh kesamping dimana Azure  tertidur. Anak itu tidur sesaat setelah mobil melaju.

Apakah semalam dia tak tidur, batinnya.

"Hey, bangun!"

Oliver membangunkan Azure. Karena tak kunjung bangun, pemuda itu menepuk nepuk pipi anak itu. Tetapi tetap tak ada respon.

Karena terlampau kesal, Oliver menarik dagu Azure dan membuat wajah anak itu terpampang jelas.

Oliver membulatkan matanya ketika setengah wajah Azure terdapat darah. Sejak kapan?

"Papa, Rumah Sakit!!"























Tbc.

About Azure. [ Pindah ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang