"Honey... Love... Sasuke? You hear me?! Oh, shit!"
"Crap!"
"Shit!"
"Go ahead... I didn't see anything..." Mrs. Uchiha berlalu dari ruangan, menutup pintu kamar dengan tergesa-gesa.
Sasuke Uchiha meraih selimut tebal yang tergeletak menyedihkan di atas lantai sementara Sakura Haruno begegas---setengah berlari masuk ke dalam kamar mandi, mengambil dengan asal handuk milik Sasuke yang tergantung di belakang pintu.
"Bagaimana bisa?" Dengan suara pelan Sakura bertanya, kepala terjulur, rambut merah mudanya bergoyang pelan. "Kau lupa menutup pintu depan?!"
Sasuke mengangguk frustasi. Ia mengusap wajahnya yang sangat merah dengan telapak tangan.
"Saskey! Temui Ibumu... cepat. Dia pasti berpikir kita mengulur-ngulur waktu, sengaja menyelesaikan apa yang tertunda."
Sasuke melenguh meskipun kedua kaki jenjangnya terasa seperti jeli, ia memaksakan diri melangkah keluar dari kamar, kembali berpakaian lengkap---celana santai dan kaos berwarna hitam favoritnya.
Mrs. Uchiha duduk di kursi makan, bersenandung pelan, tangannya sibuk menata banyak sekali hidangan di atas meja makan. Wajah cantiknya terlihat jauh lebih merah dari wajah Sasuke saat ini.
Sasuke berdeham keras dengan sengaja meminta atensi Ibunya. Mrs. Uchiha mengangkat kepala dan rona kemerahan kembali terbit di wajah hingga lehernya.
Mrs. Uchiha mengangguk, mempertahankan senyuman lebar dan canggung, meminta Sasuke untuk duduk. Tanpa kata Sasuke menarik kursi makan dan mereka duduk berhadapan.
"Mum seharusnya mengirim pesan lebih dulu..."
Mrs. Uchiha tertawa pelan. "Sorry... aku mau memberi kejutan..." Ia berdeham pelan membersihkan tenggorokan. "Bagaimana kabar kalian?"
"Baik... tentu saja baik... bagaimana kabar Dad?"
"Oh, Dad tentu saja baik..." Mrs. Uchiha memutar bola mata. "Masih sering membawa beberapa barang bekas atau kendaraan bekas dengan diam-diam dan menyimpan mereka semua di dalam gudang."
"Dan...?"
"Dan mencoba merakit beberapa hal. Beberapa mainan, beberapa pesawat terbang."
Sasuke mendengus dari balik lemari buku besar yang menyembunyikan tubunya dengan sangat baik. Ayahnya, baik di masa depan maupun di masa kini, sama-sama memiliki hobi yang unik.
Mrs. Uchiha melirik sekilas leher Sasuke yang tidak tertutup kerah kaos hitamnya. Lagi dan lagi ia melantunkan tawa riang yang terdengar canggung bahkan di telinga kedua Sasuke Uchiha.
"Kau seharusnya tidak menemui Saki... Seharusnya kalian tidak bertemu, berada di dalam satu kamar yang sama..."
Sasuke Uchiha di masa depan, yang masih bersembunyi dengan sangat baik di dalam lemari buku, bergerak gelisah di tempatnya saat ini. Apa yang terjadi? Apa kedua orangtuanya menentang hubungan mereka? Kenapa Ibunya bicara seperti itu? Apa kali ini hasilnya akan sama dengan hasil-hasil sebelumnya?!
"Kenapa begitu?!"
"Kenapa?!" Mrs. Uchiha mengulang pertanyaan Sasuke sambil menggelengkan kepala. "Karena kalian akan segera menikah! Kalian akan bertemu di depan altar dalam waktu tiga hari lagi! Dan kalian tidak boleh saling melihat wajah kalian masing-masing sebelum kalian tiba di depan altar!"
Sasuke Uchiha mendengus. Ibunya selalu bicara tentang omong kosong itu. Pengantin A tidak boleh menemui pasangannya sebelum janji pernikahan diucapkan. Menurut Ibunya, itu akan membuat hari pernikahan siapapun menjadi ternodai. Tapi menurut Sasuke, ide tentang tidak bertemu dengan pasangan pengantin sebelum membuat janji di depan altar hanya sebuah omong kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SHORT STORIES SSL
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto Pair : Mostly Sakura Haruno x Sasuke Uchiha Written and published by : Keyadoringharuno Language : Bahasa Indonesia Pictures and covers : Taken from internet, thanks to artists. Rate : Mostly Mature for some reasons ...