"Itu dia di sana, Sasuke... itu anak kita..."
Sasuke Uchiha pernah---bahkan sering mendengar tentang kolam kehidupan yang terkenal. Dulu sewaktu kecil, Ibunya---Ratu Uchiha, sering bercerita tentang kolam kehidupan yang ada di istana lain, istana yang sangat sangat sangat jauh dari tempat tinggal mereka.
Sasuke kecil selalu mendengus setiap kali mendengar cerita Ibunya. Menurutnya, tidak pernah ada kolam kehidupan. Itu hanya sebuah mitos.
Ketika berkunjung ke Istana Moon dan bertemu Sakura, kali pertama ia menginjakkan kaki di Istana Moon, Raja Haruno yang waktu itu masih memimpin mengajaknya berkeliling istana. Raja Haruno menyebutkan setiap sudut di dalam istana beserta cerita di baliknya. Raja Haruno menyambutnya dengan makanan dan minuman khas Istana Moon.
Raja Haruno membawanya duduk di Paviliun Selatan, menghadap danau besar dengan banyak teratai di atas permukaan airnya. Pelayan datang membawa nampan berisi kudapan. Sambil mempersilahkan Sasuke untuk menikmati kudapan yang disajikan, Raja Haruno bicara, "kau harus melihat satu lagi kolam yang ada di istana ini..."
Sasuke yang saat itu tengah memasukkan potongan buah perssik ke dalam mulut mengangkat alis. "Ada berapa banyak kolam atau danau di istana ini, Your Highnes?!"
"Oh, hanya ada tiga. Tapi yang satu ini, tentu paling istimewa..." Raja Haruno tertawa sambil mengibaskan telapak tangan. "Kolam yang satu ini yang paling terkenal. Kau tentu pernah mendengar kolam kehidupan?!"
Sasuke mengunyah perssik perlahan dan menelannya. Ia meraih cangkir, meminum isinya lebih dulu dan menyeka air dari sudut bibir dengan punggung tangan. "Tentu, Your Highness... jadi, kolam kehidupan itu nyata?!"
Raja Haruno mendengus lalu tertawa. "Tentu saja... tentu saja... jadi, tidak ada seorang pun di Istana Yin yang percaya tentang kolam kehidupan?"
Rona kemerahan terbit di pipi Sasuke. Ia terlihat malu dan meraih buah perssik lainnya.
Setelah menghabiskan kudapan mereka, Raja Haruno mengajaknya melihat kolam kehidupan. Mereka melewati jalan setapak yang jauh lebih kecil dari yang ada di sekitar Paviliun Selatan, melewati pendopo kecil dengan sulur tumbuhan di penyangga kanan dan kirinya, melewati pohon sangat besar yang menurut Raja Haruno, menjadi tempat bersemayam para raja-raja terdahulu.
Kemudian di depan mereka terdapat kolam yang cukup besar, dengan banyak teratai tumbuh di atasnya. Sinar mentari sore menimpa permukaan air. Raja Haruno berdiri di sebelah Sasuke dengan tatapan lembut, memandang kolam di depan mereka.
"Dan inilah... kolam kehidupan yang terkenal dari Istana Moon..."
Lagi dan lagi Sasuke menahan keinginan untuk mendengus dan tertawa keras-keras. Bahkan setelah mendengar kisah di balik kolam kehidupan, keajaiban apa yang dimiliki oleh kolam tersebut, Sasuke tetap menganggap itu semua hanya sebuah mitos.
Dan puluhan malam setelahnya Sasuke harus menahan rasa malunya sendiri di dalam hati ketika Sakura memberitahunya bahwa dia tengah mengandung, berseru tentang kolam kehidupan.
Di sini lah mereka saat ini, berdiri di depan kolam kehidupan, dagu Sasuke bersandar pada bahu Sakura yang tertutup pakaian gurunnya siang itu.
"Kau lihat? Anak kita tumbuh sehat..." Sakura tersenyum sangat, sangat lebar hingga terlihat menyilaukan.
Teratai di atas permukaan kolam adalah teratai paling besar yang pernah Sasuke lihat seumur hidupnya. Teratai tersebut mengapung di atas permukaan air, bergerak perlahan ketika Sakura mendekat dan menarikan telapak tangan di atas permukaan air. Teratai tersebut bergerak perlahan ke arah mereka, membuat Sakura meneteskan airmata.
"Hanya tinggal dua bulan lagi... dua bulan lagi sebelum bertemu anak kita, lalu teratai ini kana layu dan mati."
"Apa yang akan terjadi dengan teratai-teratai lainnya?"
"Oh... mereka tetap mengapung di permukaan air. Tapi teratai kehidupan... dia hanya akan muncul jika seseorang yang sedang memimpin di istana ini mengandung."
"Itu berarti... kau harus sering mengandung agar teratai yang satu ini terus-menerus muncul ke permukaan."
Wajah Sakura memerah. Dengan main-main ia memukul dada Sasuke membuat Sasuke tergelak.
"Jangan lupakan mahkotamu, Rajaku... jangan pernah lepaskan mahkotamu sekalipun kau berada dalam ruangan yang sama dengan Ibu dan Ayahku, meskipun aku tahu kau lelah karena bepergian dari Istana Yin ke Istana Moon..." Jemari lentik Sakura menari di sepanjang garis wajah Sasuke. Senyumnya terlihat sangat hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SHORT STORIES SSL
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto Pair : Mostly Sakura Haruno x Sasuke Uchiha Written and published by : Keyadoringharuno Language : Bahasa Indonesia Pictures and covers : Taken from internet, thanks to artists. Rate : Mostly Mature for some reasons ...