"Saki?"
"Hmm?"
"Bagaimana kalau kau berbelanja besok siang? Kita kehabisan beberapa bahan..."
Sakura Haruno selalu benci ide tentang berbelanja terutama di akhir pekan. Dia selalu menolak mentah-mentah ide tersebut setiap kali Sasuke memintanya, beralasan bahwa dia memiliki banyak pekerjaan, atau dia akan pergi menemani Sasuke berbelanja hanya untuk membuat kekasihnya itu memasukkan banyak karton stroberi ke keranjang mereka. Dan setelahnya dia akan berjalan di sebelah Sasuke sambil memeluk lengannya, selagi Sasuke sibuk mendorong troli atau mengambil beberapa barang yang ada dalam daftar belanjaan.
Tapi Sakura tidak punya pilihan lain hari itu. Sasuke harus pergi lembur dan Sakura tidak memiliki hal lain untuk dilakukan. Maka ia berkendara, menyetir mobil dengan kecepatan sedang sambil mendengarkan lagu-lagu dari playlist favoritnya, ikut bernyanyi, sesekali sibuk mengomentari pengendara lain, sesekali sibuk mengomentari cuaca siang itu, sesekali sibuk memperhatikan lampu lalu lintas atau pejalan kaki.
Sakura pecinta stroberi. Dia akan memilih apapun yang mengandung stroberi. Buah, kue, minuman, parfum, pembersih lantai, sampo, sabun, pasta gigi, sabun cuci. Sasuke bahkan bersumpah, Sakura bisa melupakan dietnya hanya demi stroberi.
Sasuke sudah menulis daftar barang yang mereka butuhkan. Sasuke membutuhkan krim dan cukuran baru, Sakura membutuhkan pengharum ketiak yang baru. Sasuke membutuhkan sabun wajah baru sementara Sakura membutuhkan krim malam yang baru. Sasuke membutuhkan pengharum mobil yang baru sementara Sakura membutuhkan sekotak teh baru. Sasuke membutuhkan... wajah Sakura memerah. Mereka kehabisan kondom dan Sasuke membutuhkan minimal dua paket kondom. Hebat betapa seringnya mereka bercinta akhir-akhir ini.
Sakura tidak suka membeli kondom di swalayan. Menurutnya, membeli kondom di toko obat jauh lebih aman dan privasinya akan terjaga dengan baik. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Jarak toko obat dari swalayan cukup jauh, dan Sakura tidak ingin berada terlalu lama di luar ruangan. Dia ingin cepat kembali ke apartemennya yang nyaman.
Ia berdiri di depan etalase yang memajang barang-barang untuk bercinta. Wanita di belakangnya mendengus ketika dia mendorong trolinya melewati Sakura.
Ada banyak pilihan kondom, tapi tidak ada satu pun favorit Sasuke di etalase. Sasuke selalu senang memakai kondom berbahan tipis dan Sakura selalu benci setiap kali Sasuke memilih kondom aroma buah untuknya. Itu membuat kulit bagian intimnya iritasi. Dia lebih memilih tanpa kondom jika Sasuke terpaksa membeli aroma buah.
Sakura menghela napas. Kakinya berjinjit, memilih satu paket kondom paling atas. Menurutnya itu adalah pilihan yang paling aman, dengan ketebalan yang tidak jauh berbeda dari yang biasa Sasuke gunakan.
Sakura membawa troli ke kasir. Pasangan di depannya sedang meletakkan barang-barang belanjaan mereka ke meja kasir. Sakura menunggu sambil memainkan ponsel. Sasuke mengirimkan pesan untuknya dua puluh menit lalu. Isinya hanya mengingatkan Sakura untuk membawa daftar belanjaan yang sudah ia buat dan ia tempel di pintu kulkas. Sakura mendengus.
Seorang anak perempuan merajuk di belakangnya menarik atensi Sakura. Anak perempuan yang cantik, memakai gaun terusan berwarna biru gelap dengan garis-garis putih. Itu mengingatkan Sakura pada seragam pelaut yang sering ia lihat di televisi. Rambut keritingnya dikucir dua di sisi kanan dan kiri kepala. Anak tersebut mengerucutkan bibir, melipat kedua lengan di depan dada dengan kesal, mengabaikan sosok yang lebih tua darinya yang kini sedang berusaha menenangkan dia.
Orang tersebut mengangkat wajah, tatapannya bertemu dengan Sakura.
"Hinata!"
"Sakura Haruno?!"
Bukankah aneh rasanya bertemu dengan mantan kekasih dari kekasihmu sekarang?! Sakura menarik asal trolinya menjauh dari antrean. Ia menyambut tangan Hinata dan anak perempuan di sebelahnya.
"Bagaimana kabarmu?!"
"Baik, tentu saja baik. Jadi, eh...?!"
"Oh, ini, Megumi keponakanku..." Hinata merangkul bahu anak perempuan tersebut. "Bagaimana dengan Saskey?!"
Bahkan setelah sekian lama berpisah, Hinata masih tetap memanggil Sasuke dengan nama panggilan favoritnya. Sakura mencoba tertawa dan merilekskan kedua bahu.
"Dia baik..."
"Masih bekerja di kepolisian?!"
"Tentu... dia mendapatkan promosi kenaikan jabatan empat bulan lalu."
"Senang mendengarnya. Well, sampaikan salamku untuknya." Hinata melirik ke dalam troli Sakura, membuat Sakura mengumpat dalam hati menyadari kebodohannya sendiri : ia meletakkan paket kondomnya di bagian atas. "Selamat bersenang-senang." Sakura mencoba untuk ikut tertawa seperti Hinata meskipun wajahnya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SHORT STORIES SSL
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto Pair : Mostly Sakura Haruno x Sasuke Uchiha Written and published by : Keyadoringharuno Language : Bahasa Indonesia Pictures and covers : Taken from internet, thanks to artists. Rate : Mostly Mature for some reasons ...