03. Syafa.

327 16 0
                                    

Vote dungs!!!


"Anjir! Kok omongan gue ke kabul, ya? Tau gini gue kagak bakalan ngomong macem-macem kemaren! Tapi semoga aja bukan Om-Om dah! Setidaknya omongan gue gak ke kabul semua kalau hanya dijodohin." gumam seorang gadis yang kini tengah menatap pantulan dirinya dicermin.

Syafa Bahiyyatul Muna.

Jika kalian melihat atau bahkan hanya mendengar nama seorang Syafa, mungkin kalian akan tertipu oleh gadis itu. Syafa, nama yang Orangtuanya berikan kepada anak gadis mereka dengan harapan anaknya bisa jadi obat penenang saat mereka merasakan risau.

Tapi apa kalian tau? Setelah Syafa besar bukan malah menjadi penenang, justru Syafa lah yang selalu membuat Orangtuanya jantungan setengah mati!

Bagaimana tidak? Sering kali Syafa bolos pelajaran saat jam sekolah, Syafa sering kali membuat ulah dan berujung Orangtua nya dipanggil pihak sekolah. Dan satu lagi yang membuat Orangtuanya murka, Syafa tidak pernah mendengarkan apa yang orangtuanya bilang dan larang.

'larangan mereka, perintah buat gue!'

Kalian bisa membayangkan bagaimana sosok Syafa? Yang diharapkan menjadi gadis lugu dan lembut, kini tumbuh menjadi gadis pembangkang!

Keluar malam pulang tak ingat waktu sudah menjadi kebiasaan untuk Syafa! Baginya kemarahan Orangtuanya adalah candu!

Namun tepat malam ini, malam dimana Syafa pulang ke rumah pukul 22:00 dengan alasan jalan-jalan ke mall, Orangtuanya benar-benar dibuat marah.

Jaka-Papah Syafa memutuskan sesuatu yang bahkan diluar nalar Syafa! Bagaimana bisa Papahnya memutuskan sesuatu tanpa se-pengetahuan Syafa?

'Apapun keinginan kamu, Papah akan tetap pada keinginan Papah! Papah akan jodohkan kamu dengan anak teman Papa! TITIK!'

itulah ucapan sang Papah pada Syafa. Jelas saja Syafa menolaknya dengan keras. Memang benar dirinya baru saja putus dari sang pacar, tapi tidak harus dijodohkan juga, kan?

Apakah Papahnya berfikir kalau ini masih zaman Sini Nurbaya? Dimana masih zaman perjodohan? Hei! Lihatlah zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dulu! Tapi bagaimana pun Syafa menolak, jika sudah menjadi keinginan Papahnya maka Syafa bisa apa?

Kini Syafa hanya mampu menerima keputusan sang Papah dengan hati berfikir positif, dia berharap, bukan Om-Om yang akan dijodohkan dengannya. Setidaknya laki-laki itu seumuran dengannya. Iya, seperti tokoh novel yang selalu Syafa baca! Dimana laki-laki dan perempuan dijodohkan saat mereka masih SMA. ya meskipun Syafa sudah mau lulus dan tinggal menghitung hari, sih!

"Bagus kali ya kalau gue jadi pengantin di umur segini. Nanti Suami gue juga umur delapan belas tahun, jadi kalau udah nikah terus bikin dede, udah gitu kita urus sama-sama. Arghhh... Gak terlalu buruk juga ternyata keputusan Papah!" gumam Syafa tersenyum membayangkan wajah tampan calon Suaminya yang masih seumuran dengannya.

Biarkan saja Syafa membayangkan apapun keinginannya, toh nanti juga kebenaran akan menghampiri dirinya, kan?

Setulus Cinta Ustadz ZaydanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang