Surrogate Bride-37

200 15 2
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Shikamaru berjalan lesu memasukki apartemen. Jemari tangannya meraba, mencari saklar lampu lalu menekannya. Cahaya terang dari lampu menyilaukan dan membuat matanya sedikit sakit. Melangkah menuju sofa lalu menghempaskan tubuhnya di sana. Menengadah sembari menghela nafas lelah.

Apartemen terasa sepi tanpa kehadiran Temari. Sepi dan sunyi. Shikamaru bangkit berdiri sembari menghela nafas lagi dan lagi. Berjalan menuju lemari es. Mengambil sebotol air mineral dan langsung meneguknya dari botol. Melepas dahaga, Shikamaru menoleh ke arah meja makan yang kosong. Tidak ada makanan di atas meja. Tidak ada lagi yang membuatkan dan menyiapkan makanan untuknya. Tidak ada senyuman dan sapaan yang Temari lontarkan saat menyambutnya pulang. Semua terasa sepi.

Shikamaru melangkahkan kaki ke kamarnya. Melupakan makan malamnya. Seharian Shikamaru hanya makan satu kali, ketika makan siang. Membasuh muka dan berganti pakaian lalu berbaring. Sebelum menuju ranjang Shikamaru sempatkan ke lemari pakaian untuk mengambil baju milik Temari. Berbaring di ranjang sambil memeluk erat baju milik istrinya. Mencium aroma khas Temari. Dengan ini Shikamaru merasa Temari berada didekatnya. Di sampingnya, sedang ia peluk erat. Memejamkan mata lalu bergumam.

"Aku merindukanmu..."

.
.
.

Sedangkan di suatu tempat, Temari tampak gelisah. Membolak-balikkan tubuhnya. Berbaring terlentang, membuka mata lalu menghela nafas.

"Aku tidak bisa tidur." Ucapnya.

Menatap langit-langit kamar flatnya. Mengusap perut.

"Apa kau rindu dengan Ayahmu, nak?" Tanya Temari. Menatap perutnya sambil mengelus lembut. Temari sudah tahu bahwa dirinya tengah hamil. Dia sudah melakukan test pack kembali dan hasilnya positif hamil. Temari merasa bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena dirinya tengah mengandung dan sedih karena permasalahan diantara dirinya dengan Shikamaru.

Temari memiringkan tubuhnya.

"Apakah Kak Shikamaru merindukanku?" Tanyanya.

"Tadi Kakak ke kampus. Dia pasti mencari ku."

"Aku juga merindukanmu Kak..." Gumamnya. Krystal bening jatuh menetes membasahi pipi.

"Sabar ya nak. Saat ini kita berpisah dulu dengan ayahmu nanti kita akan kembali berkumpul bersama kalau sudah waktunya." Ucap Temari.

.
.
.

Seminggu telah berlalu. Shikamaru terus mencari Temari, berkeliling kesana kemari dari pagi hingga malam. Seharian penuh, fokusnya dibuat sepenuhnya untuk mencari Temari dan semua pekerjaannya dia serahkan pada Naruto dan juga Konohamaru. Tapi sampai detik ini dia belum juga berhasil menemukan istrinya. Dulu setiap Shikamaru mengalami masalah ia akan lari ke alkohol. Meminum alkohol dan mabuk. Kini ia berusaha bertahan dari kebiasaan buruknya itu. Menghindari minum alkohol. Semakin bertambah usia Shikamaru sadar bahwa yang selama ini dia lakukan itu salah. Dan sebentar lagi ia akan menjadi seorang Ayah. Kelak dia akan menjadi contoh bagi anak-anaknya.

Setelah lelah mencari Temari, Shikamaru langsung pulang ke apartemen lalu beristirahat. Tak mampir ke bar atau manapun.

Di lain sisi, Naruto merasa kasihan melihat bos sekaligus sahabatnya itu dengan gigih tanpa kenal lelah terus mencari istrinya. Naruto ingin bilang pada Shikamaru bahwa dia tahu keberadaan Temari tapi dirinya sudah janji pada Temari untuk tidak memberitahu Shikamaru. Naruto dilanda bimbang dan dilema. Selama seminggu ini Naruto berusaha mencari bukti-bukti dan syukurlah dia berhasil menemukannya. Sore ini dia akan ke flat Temari untuk memberitahunya.

.
.
.

"Apa kabar Temari?"

"Baik Kak Naruto."

Surrogate BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang