"Untuk apa? Untuk apa kau masih menemui mantan mu? Apa aku di sampingmu, di sisimu masih kurang untukmu?" Tanya Sai, menatap Ino yang mengalihkan pandangan dari matanya.
"Jawab Ino." Tuntut Sai, menuntut jawaban Ino.
Ino menoleh menatap Sai.
"Iya, masih kurang." Jawab Ino.
"Bagiku kau saja tak cukup. Aku mau Shikamaru juga di samping ku, di sisi ku." Imbuh Ino menambahkan.
Sai menghela nafas. Pria itu menyandarkan punggungnya pada kursi kemudi sambil menengadah ke atas. Jawaban Ino menusuk tepat ulu hatinya. Menyakitkan.
Jadi selama ini kau menganggap ku apa?
Selama ini keberadaan ku tak ada artinya di dalam hidupmu?
Sampai-sampai kau menginginkan pria lain.
Kau anggap aku apa, Ino?!
Sai menoleh menatap Ino.
"Kau masih mencintai Shikamaru?" Tanya Sai.
"Iya." Jawab Ino membuat Sai menghela nafas berat.
"Dan aku juga mencintaimu." Kali ini jawaban Ino membuat Sai mengernyitkan dahi dalam, bingung.
"Maksudnya?"
Ino mendekatkan tubuhnya pada Sai. Menatap lekat bola mata Sai.
"Ku perjelas lagi, aku mencintai Shikamaru dan juga mencintaimu. Dan aku mau keduanya." Ucap Ino."Serakah."
Ino tersenyum miring mendengar nya.
"Terserah kau mau bilang apa?! Itulah yang ku rasakan. Itu yang ku mau."
"Tak cukupkah aku?"
Ino memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Sai yang sama berulang kali.
"Tidak."
"Kenapa kau menginginkan Shikamaru? Kau yang meninggalkannya dan memilih bersama ku? Kenapa sekarang ka-,"
Sai tidak sanggup melanjutkan ucapannya. Dadanya terasa sesak. Ini menyakitinya.Ino mengalihkan wajah lalu menghela nafas,
"Realistis saja lah Sai."
Ino menoleh menatap lekat Sai.
"Aku sebagai wanita karir berpikir realistis. Aku tidak mau susah. Aku mau makan makanan enak, aku mau shopping sepuasnya, beli barang-barang branded, liburan keliling dunia, dan lain sebagainya. Jika aku terus bersamamu apakah aku mendapatkan semua itu?"
Pertanyaan Ino berhasil menohok nya.
"Aku akan bekerja lebih keras untuk mewujudkan semua yang kau mau Ino."
"Kapan? Mau sampai kapan? Sekarang aja kita susah!" Teriak Ino diakhir kalimat.
"Kalau aku bersama Shikamaru aku akan mendapatkan semua yang ku mau."
"Jadi kau menginginkan Shikamaru hanya karena harta?"
"Aku mencintai Shikamaru."
"Itu bukan cinta namanya."
"Kau mau bersama Shikamaru karena harta. Karena Shikamaru kaya raya dan anak tunggal. Iya kan?"
"Aku bisa memenuhi semua kebutuhan mu. Aku bisa penuhi apapun yang kau mau Ino. Lagian Shikamaru sudah bahagia dengan istrinya. Untuk apa kau menganggu mereka?"
"Temari adalah adik angkat Shikamaru. Gadis itu merebut posisi ku seharusnya aku yang ada di posisi itu, menjadi istri Shikamaru bukan Temari."
"Astaga Ino sadar! Temari tidak merebut Shikamaru darimu. Kau yang meninggalkan pernikahan mu sendiri ke-," Ucapan Sai terpotong karena Ino memotongnya cepat.
"Ya aku meninggalkan pernikahanku demi memilih bersama mu dan pada akhirnya aku menyesal." Potong Ino.
Sai terdiam. Pria itu diam cukup lama sambil menatap Ino.
"Kau menyesal? Menyesal telah bersama ku?" Tanyanya pelan.
"Iya." Jawab Ino.
Huh...
Sai menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan pelan.
"Baiklah. Kalau kau ingin kembali dan bersama lagi dengan Shikamaru. Pergilah dan aku akan melepaskan mu." Ucap Sai.
Ino menggeleng, "Kau tidak boleh melepaskan ku. Kau harus tetap bersamaku."
Kali ini giliran Sai yang menggelengkan kepala, "Aku tidak mau menahan seseorang yang katanya menyesal telah bersama ku."
Deg
Ino merasa tersindir.
"Sai.." Ino meraih tangan Sai tapi pria itu langsung menepisnya.
"Kalau kau ingin bersama ku tinggalkan Shikamaru dan jangan ganggu mereka lagi.
Kalau kau ingin bersama Shikamaru maka aku akan melepaskan mu dan menjauh pergi. Dan kalau kau mau keduanya, maaf aku tidak bisa.""Pilih dan pikirkan baik-baik."
"Semua keputusan ada ditangan mu Ino."
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Bride
Fanfiction"Pernikahan ini cuma status. Kau hanya pengantin pengganti menggantikan Ino dan tidak lebih dari itu. Di hatiku cuma ada Ino. Selamanya hatiku untuk Ino. Jadi.." Shikamaru menjeda kalimatnya sambil menghela nafas. Ia berbalik membelakangi Temari. "A...