Surrogate Bride-53

90 9 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Di dalam mobil yang melaju kencang tampak Konohamaru fokus menyetir, Shikamaru yang duduk di samping Konohamaru tak henti-hentinya sibuk dengan handphone nya. Shikamaru berkali-kali menelepon Temari tapi istrinya tidak menjawab panggilan telepon darinya membuatnya khawatir dan cemas. Sama halnya dengan Shikamaru, Naruto yang duduk di kursi belakang juga sibuk dengan handphone di tangannya.

Konohamaru mendapatkan informasi dari satpam apartemen bahwa Temari belum kunjung kelihatan setelah tiga jam lamanya wanita itu pergi ke supermarket. Satpam apartemen yang kenal baik dengan Shikamaru dan Temari berinsiatif menyusul untuk mengecek. Setelah di cek satpam menemukan kantong belanjaan yang tergeletak di tengah jalan. Kantong belanja yang berisi cemilan, susu hamil, dan dompet. Mengetahui isi dompet ada foto Temari satpam langsung menghubungi kantor Shikamaru yang pernah Pak Shikamaru berikan padanya.

Setelah Konohamaru menyampaikan berita tersebut ketiga pria itu langsung bergegas menuju lokasi.

"Temari tidak menjawab telepon ku." Ucap Shikamaru pelan entah kepada siapa. kepada Konohamaru atau Naruto. Kedua pria itu mendengar dengan jelas ucapan pelan Shikamaru.

"Naruto cepat hubungi polisi." Perintah Shikamaru pada Naruto.

"Tidak bisa Shikamaru ini belum 1×24 jam Temari hilang. Kita tidak bisa membuat laporan orang hilang pada polisi."

"Terus gimana?!" Tanya Shikamaru dengan membentak. Tanpa sadar Shikamaru membentak Naruto karena emosinya naik.

"Harus menunggu 1×24 jam baru bisa membuat laporan pada polisi."

"Dasar gak berguna. Lambat sekali kerja aparat di negeri ini." Gerutunya.

"Istriku hilang dan harus menunggu untuk segera ditindaklanjuti. Kalau ada apa-apa dengan istriku bagaimana? Apalagi Temari sedang mengandung!"

"Ya Tuhan... Temari kau di mana?" Shikamaru mengusap wajah, frustasi.

Konohamaru dan Naruto bisa melihat raut panik dan kacau Shikamaru.

"Aku sudah menyewa seorang detektif. Mereka dalam perjalanan menuju lokasi." Ucap Naruto.

"Sebentar lagi kita sampai Tuan Shikamaru." Kali ini Konohamaru yang berucap.

.
.
.

Ketiga pria itu langsung menghampiri satpam. Tak berselang lama seorang detektif yang disewa Naruto datang.

"Di mana Temari Pak? Apa ada kabar? Apa ada orang yang melihat Temari? Bagaimana ini bisa terjadi?" Shikamaru langsung memberondong satpam dengan berbagai pertanyaan.

Satpam menggeleng, "Saya tidak tau Pak Shikamaru. Saya hanya menemukan ini." Diberikannya kantong belanjaan pada Shikamaru.

Shikamaru semakin kacau seusai melihat dompet Temari. Ini benar milik istrinya.

Di mana istrinya?

Ya Tuhan...

Lindungilah istriku dan anakku...

Doa nya di dalam hati.

Satu orang detektif mulai memeriksa ke sekeliling. Satunya lagi pergi ke supermarket ditemani oleh Konohamaru untuk mencari informasi. Sedangkan Naruto berdiri di samping Shikamaru menemani pria itu. Naruto menyipitkan mata.

"Shikamaru itu ada cctv. Aku akan ke sana meminta rekaman cctv mungkin kita bisa dapat petunjuk dari sana." Shikamaru hanya mengangguk saja. Membiarkan Naruto pergi ke toko yang tampak tua. Toko tua yang tak jauh di depan mereka. Sebuah kamera cctv terpasang di toko tersebut.

Detektif menemukan sebatang balok kayu di tong sampah. Dia mengamankannya untuk dijadikan bukti. Konohamaru dan detektif yang lain kembali lalu menunjukkan bukti rekaman cctv yang menampilkan Temari sedang berbelanja di supermarket. Selanjutnya Naruto datang menghampiri.

"Aku mendapatkan sesuatu." Ucap Naruto.

"Lihat ini!" Naruto menunjukkan rekaman cctv pada Shikamaru.

"Shit!" Umpat Shikamaru.

"Siapa laki-laki tua itu berani dia menyakiti Temari." Geram Shikamaru. Kedua telapak tangannya mengepal kuat. Matanya memanas karena amarah. Melihat seorang pria tua memukul tengkuk Temari dengan balok kayu.

"Kau memasang gps di handphone Temari?" Tanya Naruto.

Shikamaru tampak berpikir lalu mengangguk.

"Bodoh. Kenapa tidak terpikirkan olehku." Kata Shikamaru.

"Shikamaru bodoh! Kau bodoh!" Shikamaru merutuki kebodohannya sambil memukul-mukul kepalanya.

"Sudah jangan menyalahkan diri sendiri." Naruto menghentikan aksi Shikamaru yang terus memukul kepalanya dengan mencengkal tangan sahabatnya itu.

"Lacak keberadaannya."

Shikamaru mengambil handphone lalu mengotak-atik.

"Sudah ketemu."

"Ayo kita cepat segera ke sana."


Tbc...

Surrogate BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang