Surrogate Bride-47

74 8 0
                                    


Disclaimer : Masashi Kishimoto.


Dari Sai mama tau kalau butikmu sedang mengalami kesulitan. Sai membantu mencarikan klien untuk butikmu. Karena kegigihannya akhirnya Sai berhasil meluluhkan hati ayahmu. Papamu sudah memaafkan mu nak dan meminta kau pulang ke rumah.

Ayo pulang ke rumah sayang. Papa mu merindukanmu...

Bulir air mata menetes membasahi pipi Ino. Dengan segera Ino menghapus air matanya lalu fokus memasak. Memasak makan malam untuk Sai. Dia juga akan meminta maaf pada pria itu.
Cerita sang mama tentang Sai terngiang dikepala, berputar terus menerus. Ino tak menyangka Sai melakukan itu untuk dirinya. Sebesar itu cinta Sai untuknya.

Ino membawa makanan yang telah siap ke meja makan, menata nya dengan cantik. Tak lupa bunga mawar di tengah meja juga lilin. Memastikan bahwa semua sudah beres Ino pergi menuju kamar untuk mandi.

Pukul 6 sore Ino tampak cantik dengan dress berwarna putih membalut tubuhnya. Menyalakan lilin dan setelah itu menunggu Sai datang. Tiga jam lamanya Ino menunggu tapi Sai tak kunjung datang menunjukkan batang hidungnya.

Ino mondar-mandir dengan ponsel ditangannya. Dia berulang kali menelpon pria itu tapi Sai mengabaikan panggilan telepon darinya. Ino tidak tau Sai ada di mana sekarang.

Ke bar? Ke tempat kerja pria itu bekerja?

Percuma dilakukan karena hari ini adalah hari liburnya.

Ino keluar dari apartemen, dia mencari Sai di basement. Entah kenapa insting memberitahu nya bahwa pria itu ada di sana.

Ino semakin mempercepat langkah kakinya saat matanya menangkap mobil Sai terparkir di basement. Melihat ke dalam mobil lalu mengetuk kaca mobil.

"Sai." Panggil Ino.

"Aku tau kau di dalam. Buka pintu nya aku mau bicara."

"Sai ku mohon buka pintunya."

"Aku ingin bicara."

Sedangkan Sai yang mendengar suara berisik dari luar mobil perlahan membuka mata seraya bangun dari tidurnya. Melihat Ino yang mengetuk kaca mobil. Cepat Sai membuka pintu mobil lalu keluar.

"Apa ada?" Tanya Sai dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Ino tak menjawab. Wanita itu berhambur memeluk Sai.

"Maaf. Maafkan aku."

"Aku memilihmu Sai."

Perkataan Ino membuat Sai tertegun. Wanita itu memeluk nya erat dengan wajah tenggelam di dadanya.

.
.
.

Setelah membuatnya tertegun di basement kali ini Sai dikejutkan dengan makan malam yang telah wanita itu siapkan untuknya.
Permohonan maaf, pernyataan Ino yang memilih dirinya membuat Sai terharu sekaligus senang.

Sai mencintai Ino.
Sangat-sangat mencintainya.
Melihat usaha Ino mampukah dia terus menghindari wanita itu.

Tidak.

Dia tidak mampu.

Maka dari itu dia memaafkan Ino. Mereka berbaikan.

Mereka menyantap makan malam sambil sesekali mengobrol. Sai senang akhirnya dapat melihat Ino lagi. Beberapa hari menghindar dari Ino membuatnya rindu. Sekarang dia bisa puas menatap Ino.

Sai tersenyum melihat Ino yang terus bicara, bercerita tentang hari yang dilewatinya. Menahan tawa melihat bibir cemberut Ino yang bercerita dengan dirinya yang menghindari-nya. Ino tampak lucu dengan bibirnya yang mengerucut sebal.

"Sai boleh minta tolong antarkan aku menemui Shikamaru dan Temari? " Tanya Ino.

Sai belum memberi jawaban. Dia memilih menunggu Ino membeberkan alasannya ingin bertemu dengan Shikamaru dan istrinya.

"Aku ingin minta maaf pada mereka." Ino menjelaskan. Ia takut Sai salah paham.

Sai tersenyum kecil.

"Tentu, aku akan mengantarmu menemui mereka."

"Terima kasih."

"Kembali kasih sayang."

Tbc...

Surrogate BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang