Surrogate Bride-38

207 12 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Sebulan sudah Temari meninggalkannya. Shikamaru semakin kurus, kumis dan jenggot dia biarkan tumbuh lebat di wajahnya tanpa dicukur. Rambutnya juga semakin panjang. Wajahnya tampak kusam dengan kantong mata warna hitam. Shikamaru seperti tak terawat saja. Kehilangan Temari seperti kehilangan separuh nyawanya. Kehilangan gairah dan semangat dalam menjalani hidup. Setiap hari yang dilakukan Shikamaru adalah mencari Temari. Tanpa kenal lelah dan waktu Shikamaru terus mencarinya bahkan melupakan kesehatan tubuhnya. Shikamaru selalu melewatkan makan pagi dan malam. Membuat berat badannya turun banyak. Pada suatu titik Shikamaru ingin menyerah tapi dia tidak boleh menyerah begitu saja.

Shikamaru memasuki bar, berjalan ke bartender lalu meminta minuman. Sebotol sake dan gelas kecil bartender berikan pada Shikamaru.

Dasar lelaki! omongannya tidak bisa dipegang.

Itu kan yang ini kalian ucapkan. Shikamaru tidak peduli. Dia ingin minum malam ini. Pikirannya semrawut.

Shikamaru menenggak minuman beralkohol itu lagi dan lagi.

"Shikamaru"

"Kau minum?"

Shikamaru melirik kemudian mendecih saat melihat Ino ada di sampingnya. Beberapa hari belakangan ini perempuan itu terus mengusik hidupnya. Kembali datang padanya dan mencoba merayu.

Dasar perempuan tak tau malu!

Belum kapok juga ternyata.

Decih Shikamaru dalam hati. merasa jengkel pada Ino.

Sialan! gara-gara perempuan itu Temari meninggalkannya.

"Shikamaru sudah hentikan. Minuman alkohol tidak baik untuk tubuh." Ino memegang lengan Shikamaru. Menahan Shikamaru yang ingin minum lagi.

Shikamaru menghempaskan tangan Ino dari lengannya dengan kasar. Menatap tajam Ino.

"Apa peduli mu? Pergi dari sini dan pergi jauh dari hidup ku!" Teriak Shikamaru. Suara teriakannya masih terdengar jelas di antara hingar-bingar suara musik disko.

"Aku pe-," Ucapan Ino terpotong.

"Argh sialan! gara-gara kau istriku meninggalkanku!" Shikamaru membanting gelas. Menuding Ino dengan jari telunjuk.

Para pengunjung yang lain sontak menoleh mendengar keributan. Ino syok, perempuan itu sempat memejamkan mata saat Shikamaru membanting gelas. Serpihan gelas kaca berserakan di sekitar kakinya. Untung saja tidak ada serpihan kaca yang terkena kakinya. Menatap Shikamaru. Laki-laki itu tampak marah sambil menudingnya dengan jari telunjuk. Ino meneliti penampilan Shikamaru yang banyak berubah. Pria itu tampak tak terawat. Kantung mata dan sorot mata yang sayu. Ditinggalkan Temari membuat Shikamaru seperti ini. Seperti kehilangan separuh jiwanya.

Shikamaru pergi meninggalkan bar. Ino membiarkan pria itu pergi, melihat punggung Shikamaru yang kian menjauh.

.
.
.

.

Shikamaru menyetir mobil dengan kecepatan tinggi melewati jalanan yang lenggang. Shikamaru menyetir dalam keadaan mabuk. Tak lama Shikamaru merasakan pandangan matanya buram dan kepalanya berdenyut-denyut nyeri. Dari arah berlawanan tampak sebuah truk berjalan ke arahnya dengan kecepatan tinggi juga. Lampu truk menyilaukan bersamaan dengan suara klakson. Shikamaru kaget lalu membanting setir dan setelahnya..,

Brak!!

Mobil yang Shikamaru kendarai menabrak tiang listrik. Tubuh Shikamaru terdorong ke depan, kepala dan dadanya terbentur setir. Untung Shikamaru menggunakan sabuk pengaman sehingga benturan yang terjadi tidak terlalu keras walaupun begitu Shikamaru merasa kepalanya yang terbentur setir mengeluarkan darah segar. Memegang kepala, darah segar mengalir dari kepalanya. Melihat telapak tangannya yang penuh dengan darah. Meringis dan pandangan matanya semakin kabur lalu gelap.

Ciiitt...

Suara gesekan antara ban dengan aspal berbunyi nyaring, memekakkan telinga. Sopir truk berusaha mengerem lalu menoleh. Melihat mobil warna hitam menabrak tiang listrik. Keluar dari truk lalu berlari menuju mobil hitam. Melihat pengemudi menutup mata dengan kepalanya yang berdarah. Membuka pintu mobil tapi tidak bisa terbuka. Sopir truk langsung bergerak cepat menelpon ambulans. Melihat kembali pengemudi laki-laki dari balik kaca mobil.

.
.
.

Temari kau tidak ingin kembali kepada Shikamaru?

Temari membaca lagi pesan dari Naruto.

Sudah satu bulan, Temari. Apa yang kau tunggu? Cepatlah kembali pada suamimu.

Temari menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan pelan. Ya, sudah satu bulan dan dia belum kembali pulang. Setelah melihat dan mendengar bukti dari Naruto bahwa suaminya tidak bersalah dan semua ini rencana Ino tidak membuat dirinya langsung kembali pada Shikamaru. Teringat kembali foto-foto yang Ino sodorkan padanya saat itu juga rasa sakitnya timbul. Memenuhi dada dan menyesakkan. Rasa sakit dikhianati melihat foto Shikamaru dan Ino di atas ranjang.

Temari menscroll, membaca pesan dari Naruto.

Apa kau tidak kasihan melihat Shikamaru?

Naruto mengirimkan sebuah foto padanya. Foto Shikamaru yang tengah tidur di dalam mobil. Dari foto itu Temari bisa melihat suaminya semakin kurus, rambutnya semakin panjang begitu pun dengan kumis dan jenggot. Shikamaru tampak tak terurus. Temari merasa bersalah.

Ino, perempuan itu selalu datang ke kantor untuk menemui Shikamaru dan merayu suamimu. Setiap hari perempuan sialan itu datang.

Temari meremas bantal di pangkuannya.

Apa kau hanya diam saja melihat Ino merayu suamimu? Kau tak ingin datang ke sini lalu menjambak rambutnya itu.

Temari terus membaca pesan-pesan dari Naruto.

Kalau aku jadi kau, aku akan datang ke kantor lalu menjambak rambut perempuan sialan itu. Kalau bisa aku mencabik-cabik tubuhnya. Kemudian memanasi nya dengan menunjukkan kemesraan. Ku buktikan padanya bahwa rencana dan fitnahnya tidak mempan. Tidak berpengaruh dalam rumah tanggaku.

Temari membaca lalu diam merenung.

'Benar juga yang dibilang Kak Naruto. Seharusnya aku melakukan itu pada Ino.' Ucap Temari di dalam hati.

Temari berjengit, suara dering ponsel mengagetkannya.

Mengernyitkan dahi dalam saat melihat Naruto yang menelponnya malam-malam begini. Melihat jam dinding yang menunjukkan tepat pukul 12 malam. Menekan tombol hijau ke atas lalu menjawab panggilan Naruto.

"Temari cepat ke sini!"

"Ada a-," Ucapan Temari terpotong.

"Shikamaru kecelakaan. Cepat ke sini!"

Tbc...

Halo Teman-teman.

Mohon maaf 🙏 cerita Surrogate Bride aku unpublish dari wattpad karena keperluan kontrak.

Aku menulis cerita Surrogate Bride dengan nama tokoh yang diubah di platform lain.

Kalian bisa mampir baca disana. Link ada di bio ya.

Cerita Surrogate Bride Shikatema juga ada di karyakarsa dengan bab berbayar

Kalian bisa baca kelanjutannya cerita di sana. Di karyakarsa cerita Surrogate Bride sudah ada sampai bab 40.

Ini link nya.

https://karyakarsa.com/Bluepink

Mohon maaf 🙏 dan terima kasih banyak buat teman-teman yang sudah dukung cerita Surrogate Bride.

Surrogate BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang