05

1.2K 179 25
                                    

"Biasanya aku mengerjakan pekerjaanku seorang diri tanpa gangguan apapun sendirian. Bahkan dulu orang tuaku saja tidak berani menggangguku dengan ikut masuk ke dalam ruang kerjaku, mungkin Ibu hanya akan memanggilku kalau sudah waktunya makan. Tapi... kenapa saat ini mahkluk aneh itu muncul lagi dan terus menatapku dengan wajah polos dan senyumnya yang manis itu di belakangku sejak tadi? Ini terasa canggung dan aneh, walau aku tahu kalau mahkluk itu hanya imajinasiku saja."

Benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar. Jeonghyeon masih menganggap kalau Ricky yang berubah menjadi manusia itu hanya bagian dari imajinasinya saja dan menganggap kalau dia tidak nyata dan hanya akan muncul kalau pikirannya sudah mulai lelah.

"Meow~"

"Kenapa dia harus mengeong seperti kucing?! Ugh! Sepertinya dia muncul karena novel kali ini, aku mulai terpengaruh oleh tulisanku sendiri." Batinnya sejak tadi.

Sudah hampir satu jam sejak si manusia kucing bernama Ricky itu terus duduk bersila dengan anteng menatap Jeonghyeon yang sedang melakukan pekerjaannya. Jujur saja Joenghyeon merasa sedikit merasa risih ditatap oleh manusia bertelinga kucing dan memiliki ekor itu. Mata birunya yang tajam serta binar matanya yang tidak pernah luntur.

Jeonghyeon berbalik sedikit mengintip dan masih mendapati si manusia kucing itu terus menatapnya dengan senyum. Ricky bahkan melambaikan tangannya dengan senyumnya yang melebar kala tatapannya bertemu dengan Jeonghyeon.

Jeonghyeon meneguk ludahnya gusar, "Sepertinya aku harus istirahat sebentar." Putusnya lalu ia bangkit dari kursinya ikut duduk bersila tepat di hadapan Ricky.

"Baiklah. Katakan padaku siapa dirimu sebenarnya?" tanya Jeonghyeon pada mahkluk manis di hadapannya saat ini.

Ricky memiringkan kepalanya ke kanan dan matanya mengerjap menatap tuannya itu dengan tatapan bingung seolah tidak paham dengan apa yang Jeonghyeon katakan. Walau sebenarnya Ricky paham tapi ia bingung harus menjawab apa, dia juga masih takut untuk mengeluarkan suara manusianya pada Jeonghyeon.

"Meow..."

"Sial! Dia sangat manis!" Jeonghyeon menggigit bibirnya tanpa sadar.

"Apa kamu tidak bisa bicara? Coba katakan sesuatu selain mengeong, bentukmu manusia tapi tingkahmu seperti kucing."

Ricky menggeleng dengan bibirnya yang mengerucut.

"Huh, Dasar."

"Meow~"

"Apa? Aku tidak paham." Cetusnya.

Ricky memajukan kepalanya perlahan membuat Jeonghyeon ikut memundurkan tubuhnya sedikit. Ricky mengikis sempit jarak wajah keduanya membuat napas harum masing-masing menerpa wajahnya. Tanpa aba-aba Ricky menjulurkan lidah hangatnya menjilat pipi kanan Jeonghyeon membuat empunya tersentak kaget.

"H-Hei! A-a-a-apa yang baru kamu lakukan?!" seru Jeonghyeon sambil memegang pipi kanannya yang terasa makin panas itu. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang tak bisa ia kendalikan membuatnya keringatnya berpacu mengaliri wajahnya. Padahal cuaca siang ini tidak panas-panas sangat dan tidak biasanya Jeonghyeon berkeringat banyak seperti itu.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang