08

1K 190 12
                                    

Jeonghyeon mencelos seketika saat mendapati Ricky kucingnya itu berbaring dengan keadaan berantakan di sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonghyeon mencelos seketika saat mendapati Ricky kucingnya itu berbaring dengan keadaan berantakan di sekitarnya. Mulutnya yang basah dengan cairan putih di dekat mulutnya tidak sadarkan diri dengan kelopak mata yang sedikit terbuka.

"RICKY?!!"

Jeonghyeon seketika mengambil sembarang kain untuk ia balutkan pada Ricky guna memberi rasa hangat lalu ia menggendon dan memeluknya erat dan langsung melesat pergi tanpa menghiarukan pintu rumahnya yang tidak dikunci. Jeonghyeon bahkan melupakan kalau ia baru saja membeli kandang portabel untuk Ricky barusan.

Jeonghyeon berlari menembus angin tidak menghiraukan seruan orang-orang pada dirinya yang menyuruhnya agar tidak berlarian supaya tidak menabrak orang. Jeonghyeon membiarkan semua seruan itu tidak memedulikannya karena yang penting saat ini ia bisa menyelamatkan nyawa kucing kesayangannya saat ini.

"Kumohon Ricky, bertahanlah. Kita sampai sebentar lagi." Mohonnya resah sambil menunggu lampu merah, ia langsung melenggang cepat kala lampu hijau sudah menyala untuk menyebrang.

"Kucingku muntah dan tidak sadarkan diri, sepertinya dia keracunan," ujarnya seketika pada suster yang ia temui di pintu masuk klinik. Tampaknya suster itu sedang beristirahat.

"Sudah berapa lama?"

"Sekitar satu jam sejak dia meminumnya,"

"Baiklah tunggulah di dalam biar kami tangani kucing Anda sebaik mungkin," ujarnya lalu mengambil Ricky dan membawanya ke ruang pemeriksaan. Sembari membiarkan Ricky diperiksa ia mengisi data adminitrasi di meja resepsionis dengan tangan bergetar.

Jeonghyeon menunggu dengan tidak tenang di ruang tunggu. Kakinya tidak berhenti ia goyangkan dan tanpa sadar ia terus menggigit bibirnya sampai lecet pun ia tidak sadari. Ketakutannya kehilangan sosok yang berharga muncul lagi setelah kematian kedua orang tuanya yang sangat tiba-tiba, Jeonghyeon takut hal itu akan terulang kembali kali ini.

"Pasien atas nama Ricky! Silahkan masuk." Seru suster yang tadi menangani Ricky. Jeonghyeon seketika bangkit dan segera melesat memasuki ruangan pemeriksaan dan segera duduk di kursi tepat di sebrang sang dokter duduk.

Matanya menangkap sosok Ricky kucingnya yang sudah sadar namun tampak sangat lemah dan sedang di infus cairan untuk daya tahan tubuhnya. Hatinya sangat hancur melihat hal itu, ia merasa sangat bersalah.

"Tampaknya Ricky terkena gangguan pencernaan akibat susu. Kucing hanya boleh minum susu bebas laktosa," ujar Dokter itu membuka topik.

"Apa Anda memberinya minum susu sapi olahan?" tanya sang dokter.

Jeonghyeon hanya mengangguk pelan tidak sanggup menjawab.

"Anda harus lebih berhati-hati lagi. Jangan lagi berikan kucing anda minum susu sapi olahan lagi."

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Ricky sudah di perbolehkan pulang. Jeonghyeon berjalan dengan gontai sepanjang perjalanan. Bahkan saat ia teringat kalau rumahnya tidak ia kunci pikirannya seolah tidak peduli akan hal itu. Ia mendekap erat Ricky sepanjang perjalanan sambil menggumamkan kata maaf serta mencium pucuk kepala Ricky hangat.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang