03

1.1K 186 46
                                    

Sudah tiga hari sejak Jeonghyeon pingsan dan melihat sosok menawan yang misterius itu. Sejak kemarin penulis muda itu terus berpikir memastikan apakah yang dilihatnya itu hanya halusinasi, mimpi, atau kenyataan? Sangat sulit memastikannya.

Tiga hari juga Jeonghyeon memerhatikan semua gerak-gerik kucing tak bernama itu. Hasilnya sama sekali tidak menunjukkan sesuatu yang aneh dari bola bulu putih itu. Kucing itu masih seperti selayaknya kucing lainnya.

Meskipun begitu...

"Kenapa sekarang dia malah tidur di atas laptopku?" gumam Jeonghyeon mendapati laptopnya sudah di sandra oleh kucing putih yang sedang tertidur nyenyak itu.

"Ba-bagaimana ini, aku merasa tidak enak untuk membangunkannya."

Aneh sekali, padahal hanya kucing. Bisa langsung diangkat dan di pindahkan namun rasanya enggan untuk melakukan itu. Kucing itu terlihat sangat nyaman tidur di atas laptop kerja milik Jeonghyeon.

(Siapa nih yang kucingnya suka gangguin dan tidur diatas keyboard laptop pas kita bikin tugas atau lagi nonton? Wkwk)

"Apa aku pancing dia dengan makanan ya?" pikirnya lalu beranjak hendak mengambil makanan kering milik kucing itu namun stoknya sudah habis. Jeonghyeon berdecak kesal karena lupa menyetok makanan untuk kucing peliharannya itu. Hendak memesan online namun waktu pengirimannya akan memakan waktu beberapa hari.

"Apa tidak ada cara lain selain keluar membelinya langsung?" desah Jeonghyeon malas, memikirkan bertemu dan bertatapan dengan orang banyak sudah membuatnya pusing.

"Tapi dia akan kelaparan kalau tidak ada makanan." Akhirnya pemuda introvert itu memilih untuk pergi keluar dengan rasa enggan di benaknya. Demi inspirasinya.

Jeonghyeon menuju swalayan terdekat dari rumahnya memasukinya dengan wajah menunduk menghindari interaksi. Dia menuju rak makanan hewan namun nahasnya stok untuk makanan kucing sedang habis semua.

"Sialnya nasibku..." Jeonghyeon kini sedang mempertimbangkan apakah ia harus pergi lebih jauh lagi, tapi swalayan yang ia tahu selain disini akan sangat ramai.

Jeonghyeon memerhatikan sekeliling di depan swalayan itu dan matanya seketika berbinar ketika menyadari di sebrang jalan tidak jauh dari sana ada sebuah petshop. Ia segera bergegas menuju kesana.

"Syukurlah aku menemukan pulau yang tepat."

Jeonghyeon langsung ingin menarik ucapannya tepat sebelum ia memasuki toko hewan tersebut. Suasana di dalam sana benar-benar ramai. Bukan oleh manusia melainkan hewan-hewan yang berkumpul disana, kucing, anjing, burung, dan lainnya. Jeonghyeon menahan rasa ingin kabur dari tempat itu demi makanan untuk kucingnya.

"Ke-kenapa banyak sekali macamnya..." bingungnya karena dalam satu rak bagian makanan kucing terdapat banyak sekali makanan kucing yang tersedia.

"Aku harus pilih yang mana?"

"Selamat Datang. Anda mencari sesuatu?" seorang pemuda penjaga toko itu datang menghampiri Jeonghyeon yang nampak kebingungan.

Sementara Jeonghyeon kini benar-benar panik karena penjaga toko itu mengajaknya bicara, tapi ia harus cepat menyelesaikan ini sebelum energinya benar-benar habis di luar.

"A-anu. Makanan kucing." Jawab Jeonghyeon lirih tanpa memandang pada pada penjaga toko yang bertanya tadi.

"Baiklah, makanan kucing ya. Namanya siapa?" tanya petugas toko itu sedikit ikut membungkuk karena Jeonghyeon sedang mengambil posisi berjongkok saat memilih makanan kucing tadi.

Mata mereka bertemu dan ia tidak sengaja membaca nametag di dada petugas tersebut. ZHANG HAO, sepertinya dia berasal dari China. Wajahnya terbilang cantik untuk seorang laki-laki, senyumnya juga manis.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang