07

1.2K 202 42
                                    

"Buku itu satu hal yang menakjubkan. Selama aku punya buku aku tidak perlu hal lain. Inilah duniaku yang sebenarnya, tenang dan nyaman tanpa ada gangguan yang lain. Tapi, kenapa saat ini manusia bertelinga kucing itu terus menatapku dengan mata binar saat aku sedang membaca buku. Dia membuatku tidak bisa fokus. Dasar! Padahal aku tidak sedang sedih dan terpuruk kenapa dia masih muncul juga?"

Sudah beberapa hari sejak Jeonghyeon pingsan setelah Ricky mencium Jeonghyeon tepat di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa hari sejak Jeonghyeon pingsan setelah Ricky mencium Jeonghyeon tepat di bibirnya. Bukan, Jeonghyeon pingsan bukan karena ia kelaparan. Jeonghyeon tahu betul bagaimana rasanya pingsan dengan sebab yang berbeda. Dan yang kemarin itu rasanya cukup memusingkan.

Bayangkan seorang pemuda yang sangat tertutup dan tidak tertarik menjalin hubungan asmara apalagi berpikir untuk berciuman dengan seseorang tidak pernah. Tiba-tiba seorang manusia bertelinga kucing yang sangat imut menciumnya tepat di bibirnya, dan itu adalah ciuman pertamanya.

"Jeonghyeon." Ricky bersuara.

Jeonghyeon merasa merinding ketika akhirnya mahkluk itu bersuara memanggil namanya, apakah dia sudah belajar bicara? Pikir Jeonghyeon. Meskipun suaranya terdengar berat namun rasanya sangat halus dan lembut menembus pendengarannya.

Jeonghyeon hanya mengabaikan tatapan manusia kucing itu dan mencoba fokus pada buku yang sedang dibacanya.

"Jeonghyeon~ Main denganku dong~" ucap Ricky lagi meminta pemiliknya menemaninya bermain.

"Memangnya anak kecil minta ditemenin main?!"

"Meow~" manusia kucing itu kembali mengeong dan detik berikutnya entah mengapa Jeonghyeon malah melirik pada Ricky saat ia mengeong. Ia sudah terbiasa dengan suara meongan si kucing Ricky dan Jeonghyeon rasa suara meongan dan nada yang manusia kucing itu miliki sama persis dengan Ricky si kucing.

Ricky tentu saja tersenyum lebar menatap penuh sinar di matanya pada Jeonghyeon saat pemuda itu mau menatapnya. Mereka bertatapan sesaat dan membuat Jeonghyeon berpikir apakah ia harus menemaninya bermain agar dia cepat pergi? Mau di usir juga ia tidak tahu caranya.

"Kurasa tidak ada salahnya mencoba." Jeonghyeon menutup bukunya lalu berjalan mendekati Ricky dan duduk bersila tepat di depannya.

"Jeonghyeon~ Jeonghyeon~" ucap Ricky antuasias saat sang penulis itu duduk di depannya.

"Apa yang kamu mau?" tanya Jeonghyeon.

"Elus kepalaku~" jawabnya manja.

Jeonghyeon mengerutkan dahinya. Aneh-aneh saja permintaannya, tapi walaupun begitu ia tetap melakukannya dan membelai kepala Ricky dengan lembut. Rambut pirangnya sangat putih selembut bulu si Ricky kucing dan aroma semerbak stroberi mencuat ke indra penciumannya.

Ricky memejamkan matanya dan tersenyum simpul tampak menikmati belaian lembut dari Jeonghyeon dan ia mendengkur lembut. Suara dengkuran yang bisa membuat siapa saja merasa tenang dan nyaman saat mendengarnya.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang