12

330 62 2
                                    

Pagi hari yang cerah sinar mentari menembus ke dalam kamar Jeonghyeon melewati celah jendela. Sinar mentari pagi yang hangat itu terus memancar ke wajah Jeonghyeon membuat wajahnya tampak bersinar. Karena merasa silau akhirnya ia terbangun, membuka matanya dan ia menemukan sosok manusia kucing yang semalam ia peluk sedang duduk bersila di sebelahnya sedang menatapnya dengan matanya yang bersinar itu.

 Karena merasa silau akhirnya ia terbangun, membuka matanya dan ia menemukan sosok manusia kucing yang semalam ia peluk sedang duduk bersila di sebelahnya sedang menatapnya dengan matanya yang bersinar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonghyeon mendelik kala sadar sepenuhnya, "Ahhkk!" Ia berteriak karena terkejut dan membuat dirinya terjatuh dari ranjangnya sendiri, "Aduh.."

Ia bangun dan masih bisa melihat sosok manusia kucing yang sangat manis itu. Ia menatapnya penuh keheranan mengapa ia tidak kunjung hilang. Padahal biasanya dia tidak muncul selama ini.

"H-Hai?" Jeonghyeon menyapanya dengan kikuk. Tidak tahu harus berbuat apa padanya.

Si manis membalasnya dengan tersenyum dan lambaian tangannya.

"Ah. Sepertinya aku masih sakit." Wajahnya memanas entah mengapa karena si manusia bertelinga kucing itu. Jeonghyeon bergegas menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Beberapa siraman air di wajahnya membuat dirinya merasa sedikit segar, "HEOLL!!" Jeonghyeon terkejut karena setelah siraman wajahnya yang terakhir si manusia kucing itu tiba-tiba muncul di pantulan cerminnya.

"Jeonghyeon-ie," si manusia kucing bersuara lembut.

"Dia memanggilku? Jeonghyeon-ie?"

Mereka saling bertatapan dalam cermin. Jeonghyeon terpaku kaku, dia tidak takut. Dia hanya bingung harus berbuat apa. Ia kembali membasuh mukanya lalu keluar kamar mandi mencoba mengabaikan si manusia kucing itu. Mungkin nanti akan hilang sendiri, pikirnya. Jeonghyeon menuju ke dapur untuk memanaskan bubur tadi malam untuk sarapan lalu hendak memakan obatnya.

Setelah menyalakan api kompor ia berbalik namun terkejutnya si manusia kucing itu kini sudah ada di hadapannya lagi. Mengikis jarak yang tipis di antara mereka berdua. Dadanya terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Manusia kucing itu semakin mendekatkan wajahnya dan...

CUP!

Mengecup bibir Jeonghyeon singkat. Manusia kucing itu tersenyum polos pada Jeonghyeon.

"A-A-Apa..." Entah mengapa ia mulai merasa takut. Sebelumnya ia masih merasa kalau semua yang terjadi itu hanyalah imajinasinya saja karena merasa lelah dan kesepian. Tapi kini ia mulai menyadari kalau itu semua bukanlah imajinasinya.

"Enyah!" Jeonghyeon refleks mendorong tubuh mahkluk di hadapannya membuat ia terjatuh keras ke lantai.

"Aw!" Seru si manusia kucing itu.

Jeonghyeon masih berdiri di tempatnya memandang si manusia kucing itu yang tampak kesakitan. Mahkluk itu balik menatap Jeonghyeon dengan sorot matanya yang berkaca-kaca. Detik berikutnya tetesan air mata membasahi pipi mahkluk tidak bersalah itu.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang