19

259 50 15
                                    

Hari ini adalah hari penerbitan volume pertama novel terbaru Jeonghyeon, yang berjudul 'The Cat Secrets'. Jeonghyeon merasa agak gugup, memikirkan bagaimana para pembaca akan merespons jenis cerita baru yang dia hadirkan untuk mereka. Apakah mereka akan menyukainya dengan antusias, atau justru merasa kurang puas?

Biasanya, penulis lain akan mengunjungi toko buku pada hari perilisan untuk membeli satu salinan buku mereka sendiri. Namun, Jeonghyeon belum pernah melakukannya sejak perilisan buku pertamanya. Ia lebih suka mengandalkan Hanbin untuk mengantarkan bukunya, karena kadang ia merasa terlalu malas untuk keluar rumah.

Sambil membelai Ricky, si kucing putih yang manis tengah duduk di atas pangkuannya, Jeonghyeon berpikir keras, "Mungkin aku harus mencoba hal itu juga, ya?" gumamnya pelan.

"Bagaimana menurutmu, Ricky?" Tanyanya pada kucing kesayangannya itu.

"Meow?" Ricky menatap Jeonghyeon dengan sorot mata cerahnya yang lucu itu.

Jeonghyeon menahan senyum saat melihat reaksi lucu Ricky, seolah-olah kucingnya itu memberikan pertimbangan dengan tatapan cerahnya.

Jeonghyeon merenung sejenak, memikirkan kemungkinan mengunjungi toko buku. Tidak hanya untuk membeli buku sendiri, tetapi juga untuk merasakan atmosfer hari perilisan dan mendengarkan langsung umpan balik dari pembaca di tempat itu. Ide itu membuatnya semakin antusias, memikirkan reaksi pembaca pertama kali melihat karyanya di rak-rak toko buku.

"Mungkin sebentar lagi aku akan keluar.." ucapnya pelan lalu merebahkan diri di lantai sambil memejamkan matanya.

Bisa Jeonghyeon rasakan pergerakan lembut Ricky yang beranjak darinya lalu berjalan keluar dari ruang tamu. Ia membiarkannya, berpikir mungkin dia ingin minum atau menghabiskan sisa makanannya.

Tidak lama Jeonghyeon memejamkan matanya, saat ia membukanya sosok Ricky si manusia kucingnya muncul tepat di atasnya menatapnya dengan penuh senyum.

Jeonghyeon terperanjat sedikit terkejut lalu segera mengambil posisi bangun dan duduk.

"Ricky?"

"Nee~ Jeonghyeonie.."

Sekarang Jeonghyeon semakin bimbang untuk keluar karena ia merasa tidak tega meninggalkan mahkluk selucu itu sendirian dan melihat wajah sedihnya saat ia hendak meninggalkan pintu rumah.

Jeonghyeon menatap Ricky dengan campuran rasa sayang dan kebingungan. Ricky, dengan senyumnya yang cerah dan mata yang berbinar, tampak sangat menggemaskan. Bagaimana mungkin Jeonghyeon bisa meninggalkan rumah tanpa merasa bersalah?

"Aku benar-benar ingin tahu bagaimana reaksi pembaca terhadap bukuku, Ricky," ucap Jeonghyeon dengan lembut. "Tapi aku juga tidak ingin membuatmu merasa kesepian."

Ricky mendekat, duduk di sebelah Jeonghyeon, dan mulai mengusap pipinya dengan lembut. "Aku akan baik-baik saja, Jeonghyeonie. Lagipula, kau tahu aku selalu ada di sini menunggumu."

Jeonghyeon tertawa kecil, merasakan ketenangan yang dibawa oleh kehadiran Ricky. "Baiklah, kalau begitu. Aku akan pergi untuk sementara waktu. Kau jaga rumah, ya?"

Ricky mengangguk, dengan mata yang tetap berbinar penuh kegembiraan. "Tentu saja. Aku akan menunggu kepulanganmu dengan cerita-cerita menarik dari toko buku."

Jeonghyeon menatap Ricky yang tengah duduk dengan manis di atas sofa, mengedipkan mata cerahnya yang besar. Ia merasa bimbang meninggalkan rumah, namun ide untuk mengajak Ricky keluar bersama mulai terasa menarik.

"Bagaimana kalau kau ikut aku keluar, Ricky?" tanya Jeonghyeon dengan senyum.

Mata Ricky bersinar terang. "Benarkah, Jeonghyeonie? Aku boleh ikut?"

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang