17

397 43 5
                                    

Lima tahun yang silam, saat musim semi masih memeluk dunia dengan lembutnya, seorang pemuda bernama Park Hanbin, dengan usia yang baru menginjak delapan belas tahun, terpaku pada pemandangan di perpustakaan sekolahnya. Di sana, dia disuguhi pemandangan yang begitu memesona: seorang pria tampan dan elegan yang tengah terlelap dalam bacaannya, duduk di samping jendela yang memancarkan cahaya matahari. Wajahnya, yang seakan-akan dicetak dari batu marmer, terhias oleh sentuhan cahaya yang memancar, memberinya tampilan yang begitu menawan.

Hanbin tak dapat menahan kekagumannya saat dia menyaksikan sosok itu. Namun, meskipun terpesona, pria itu hanyalah sebuah kilasan dalam perjalanan harinya. Dalam aliran kehidupannya yang terus bergerak, Hanbin hanya melewatinya begitu saja, tanpa membiarkan bayangan pria yang tak dikenalnya itu merajalela dalam pikirannya.

 Dalam aliran kehidupannya yang terus bergerak, Hanbin hanya melewatinya begitu saja, tanpa membiarkan bayangan pria yang tak dikenalnya itu merajalela dalam pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari berlalu, dan Hanbin kembali menemui pemuda tampan itu, selalu sendirian tanpa teman di sisinya.

"Terus sendirian seperti itu, apakah tidak membuatnya merasa kesepian?" Gumam Hanbin lirih di antara rak-rak buku, tempatnya mengintip pemuda yang menawan itu.

Hanbin terperanjat ketika tiba-tiba pemuda tampan itu bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju meja petugas perpustakaan. Dengan tenang, pemuda itu mengembalikan buku yang dipinjamnya, menyelesaikan administrasi, dan mengembalikan buku itu ke raknya dengan hati-hati.

Segera setelah pemuda itu meninggalkan ruangan, Hanbin melangkah maju dan mengambil buku yang baru saja dipinjam olehnya. Dia meneliti daftar peminjam di akhir buku tersebut.

"Lee Jeonghyeon? Kelas tiga? Angkatan yang sama denganku, ternyata." Entah mengapa, Hanbin mendapati dirinya sering mengarahkan langkahnya ke perpustakaan belakangan ini, diam-diam memperhatikan Jeonghyeon yang selalu asyik membaca buku-bukunya.

"Apa dia hanya hidup di dalam dunia buku? Tidak pernah terlibat dalam kegiatan lain selain membaca di sini.." Hanbin merenung, bersender pada rak buku yang menjulang tinggi di sekelilingnya.

Tanpa disadarinya, Hanbin tengah terperangkap dalam dunia lamunan ketika suara berdehem lembut dari Jeonghyeon akhirnya menyadarkannya dari khayalannya.

"Ehem, permisi?" bisikan halus Jeonghyeon memecah keheningan.

Hanbin, yang tiba-tiba tersadar dari khayalannya, mengerjapkan matanya dengan cepat. Ketika ia menyadari bahwa Jeonghyeon sudah berdiri di hadapannya, dia merasa terkejut. Apakah dia telah ketahuan sedang mengintip Jeonghyeon sejak tadi?

"Eoh? A-Ahh!" Hanbin tersandung pada salah satu rak buku saat mencoba untuk melarikan diri, hampir membuatnya terjatuh. Beruntungnya, Jeonghyeon dengan tangkas menangkapnya dengan lengannya yang kokoh.

Kedua tubuh mereka terpaku dalam keadaan tak terduga, mata mereka saling bertemu dalam jarak yang sangat dekat. Hanbin bisa merasakan denyut jantung yang berdebar keras, serta perasaan aneh yang menggelitik di dadanya. Ini adalah kali pertama baginya merasakan sesuatu yang seperti ini.

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang