16

340 43 4
                                    

"Kenapa kamu selalu muncul dengan tiba-tiba seperti itu?" Dengan rasa heran Jeonghyeon bertanya pada manusia kucingnya yang tiba-tiba muncul di balik buffetnya itu.

"Aku hanya mengikuti naluriku," Ricky menjawab sambil menatap tajam ke arah Jeonghyeon, matanya berbinar penuh keyakinan. "Lagipula, aku tidak bisa sembarangan berubah menjadi manusia saat ada orang lain."

Jeonghyeon terperanjat saat Ricky tiba-tiba duduk di pangkuannya dan memeluknya dengan erat. Pertemuan tubuh mereka memberikan rasa hangat yang nyaman untuk masing-masing.

"R-Ricky? A-Apa yang kamu lakukan?" tanya Jeonghyeon dengan suara gemetar, matanya memandang ke arah wajah cantik Ricky yang berada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"R-Ricky? A-Apa yang kamu lakukan?" tanya Jeonghyeon dengan suara gemetar, matanya memandang ke arah wajah cantik Ricky yang berada di depannya.

Tanpa sepatah kata, Ricky mendekatkan wajahnya ke arah Jeonghyeon dan mengecup bibir tuannya dengan lembut. Jeonghyeon terdiam, matanya terbelalak menatap manusia kucing yang baru saja menciumnya. Ekspresi campuran antara kaget dan gemas terpancar jelas dari wajahnya.

Ricky, dengan senyum lebar yang masih terpampang di wajahnya, mengangkat satu alis dengan isyarat nakal. "Aku hanya ingin menunjukkan betapa aku mencintaimu, tuan." Ucapnya dengan suara lembut, sambil merenggangkan pelukannya dari Jeonghyeon.

Jeonghyeon terdiam sejenak, masih terkejut oleh tindakan Ricky. Namun, setelah beberapa detik, dia tak bisa menahan tawa gemas. "Kamu, kucing yang cerdik!" serunya sambil meraih wajah Ricky dan memberikan ciuman balasan yang lembut. Mereka berdua tergelak dalam kehangatan momen itu, merasakan ikatan yang semakin kuat di antara mereka.

 Mereka berdua tergelak dalam kehangatan momen itu, merasakan ikatan yang semakin kuat di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara denting bel rumahnya berbunyi, memaksa ciuman mereka untuk terhenti secara tiba-tiba. Mereka berdua menoleh ke arah pintu dengan ekspresi terkejut, lalu saling bertatap dalam diam. Ricky, yang lebih cepat memahami situasi, bangkit dari pangkuan Jeonghyeon dan memberi jalan kepadanya untuk keluar.

"Hai, Jeonghyeon! Bagaimana kabarmu?" sapa Park Hanbin saat memasuki rumah seperti biasanya.

Jeonghyeon menghela napas ringan, ekspresinya sedikit malas. "Ada apa?" tanyanya dengan suara yang agak datar.

"Sebaiknya kita masuk saja dulu," usul Hanbin sambil menggandeng tangan Jeonghyeon, membimbingnya menuju ruang tengah. "Kita bisa membahas di sini, pasti lebih nyaman."

"Meowww!" Ricky, sang kucing, menggeram rendah ketika Hanbin memasuki ruangan.

"Haha, sepertinya Ricky masih belum menyukaiku ya," komentar Hanbin dengan nada canda.

"Itu karena insting kucing yang kuat. Dia tahu kamu menyebalkan," Jeonghyeon menjawab dengan jujur.

"Duh! Kalian berdua memang jujur," ujar Hanbin sambil tertawa.

"Lalu?" tanya Jeonghyeon, menunggu kelanjutan pembicaraan mereka.


"Aku ingin mengucapkan selamat atas suksesnya novel terbarumu!" Hanbin bersorak seorang diri dengan tepuk tangan di ruangan yang hening itu, "Aha, hening sekali. Hei, Jeonghyeon! Senanglah sedikit, novelmu kembali sukses dan sangat laris kamu tahu?"

"Tentu, aku tahu,"

"Kalau begitu ide cerita seperti apa yang akan kamu buat untuk cerita terbarumu nanti?" Kini Hanbin bertanya dengan serius, ia dalam mode kerjanya.

"Secepat itu untuk membuat cerita baru?"

"Tidak usah terburu-buru. Aku hanya ingin berdiskusi denganmu. Dan supaya aku bisa sedikit tahu gambaran tentang cerita barumu nanti,"

"Aku masih belum memikirkan apapun untuk cerita baru nanti,"

Hanbin mengangguk paham, "Baiklah, tidak usah terburu-buru. Gunakan waktumu dengan baik," ujar Hanbin pengertian

"Aku akan segera memikirkannya," ungkapnya dengan tekad.

"Ngomong-ngomong..." Hanbin memutuskan ucapannya untuk mengumpulkan kata-katanya dengan hati-hati, "Apa hubungamu dengan Zhang Hao di acara tanda tangan kemarin?" Tanyanya langsung menyelipkan pertanyaan yang membuat Jeonghyeon sedikit terkejut.

Jeonghyeon mengernyitkan dahinya, bingung mengapa pertanyaan tiba-tiba melenceng dari konteks.

Hanbin merasa agak kikuk ketika Jeonghyeon menatapnya dengan ekspresi bingung seperti itu. Mungkin ada kesalahpahaman.

"Oh! Maksudku... Aku hanya penasaran karena kamu mengatakan bahwa kamu tidak memiliki teman selain anak bernama Mun Junghyun kemarin," Hanbin menjelaskan sebelum situasi menjadi semakin rumit.

"Itu benar," jawab Jeonghyeon singkat.

"Tapi kamu dan Zhang Hao terlihat sangat akrab kemarin. Di mana kamu bertemu dengannya?" Tanya Hanbin, mencoba menggali lebih dalam.

"Dia adalah pemilik petshop di dekat sini. Dia beberapa kali membantuku dengan masalah Ricky ketika saya pertama kali memeliharanya," Jeonghyeon menjelaskan dengan singkat.

Hanbin hanya mengangguk, mencerna penjelasan dari penulis muda itu. Namun, di dalam hatinya, ia merenung, "Tetapi tatapan Zhang Hao terlihat seperti... Dia mungkin memiliki perasaan khusus terhadap Jeonghyeon."

"Hanbin? Park Hanbin!" Jeonghyeon memanggil editornya yang sedang melamun itu.

"Eoh? A-Ada apa?"

"Kamu melamun? Diskusi kita sudah selesai bukan?" Jeonghyeon berdiri dari duduknya, "Sebaiknya kamu pulang sekarang-"

BRUKK!

Tiba-tiba yang lebih tinggi terhimpit ke ujung ruangan oleh pemuda yang lebih pendek darinya. Mengikis jarak di antara mereka membuat wajah mereka saling berdekatan.

"P-Park Hanbin? Apa yang kamu lakukan?" Jeonghyeon menaikkan satu alisnya menatap Hanbin tanpa curiga, tapi merasa aneh.

"Jeonghyeon.. A-Aku.." masih dalam posisinya Hanbin menatap lekat wajah tampan di hadapannya. Wajah yang sudah sangat ia idamkan sejak masa-masa sekolahnya dulu. Kini akhirnya ia bisa benar-benar menatap wajah impiannya itu dengan sangat dekat.

"Bisakah aku menciumnya? Aku tidak bisa menahannya lagi!"

To Be Continued...

- 02.04.2024 -

[✓] Learn To Meow 学猫叫 😼 | JeongRi ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang