Part 2

428 41 0
                                    

Hazel terus menulis diary tentang kisahnya dengan Vincent, saking cintanya Hazel ke Vincent sampai dulu awal pertama ketemu Vincent selalu stalking Vincent tanpa disadari oleh Vincent.

Diary Hazel

Dear Vincent
Halo, ada banyak sekali hal yang ingin aku katakan padamu, tetapi aku tidak tahu harus memulainya dari mana! Pertama, terima kasih karena telah menjadi orang yang ceria dan telah mewarnai hidupku. Kamu selalu berhasil membuatku tertawa, bahkan di dalam hari yang buruk. Kamu juga selalu membantuku untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku menjadi orang yang lebih sabar dan pemaaf berkat kamu. Terima kasih untuk semuanya sahabatku.

Saat Hazel sedang asik menulis diary tentang Vincent ibunya mengetuk pintu , ada tamu yang datang mencari Hazel. Siapa lagi kalau bukan Vincent sahabat satu satunya yang mau menerima Hazel cuma Vincent gegara sifatnya yang tomboy jarang sekali ada yang mau main sama Hazel kecuali Vincent.

" kamu lagi kamu lagi " ucap Hazel sambil menuruni anak tangga
" hay brodi " ucap Vincent menyapa Hazel
" tumben kamu gak sama yang lain , tumben gak jalan sama cewek cewek lain " ucap Hazel terlihat cemburu pada Vincent
" kan sahabat gue cuma lo masa jalannya sama yang lain " ucap Vincent
" plis lah ngomong nya lo gue aja biar lebih santai " ucap Hazel
" mulut gue kaku ngomong sama lo aku kamu " ucap Hazel

Apapun kemauan Hazel selalu dituruti oleh Vincent, namun yang bikin gugup Hazel tiba tiba Vincent menggenggam tangan nya dan menatap Hazel terlalu dalam seperti Vincent punya perasaan yang sama dengan Hazel.

" kira kira bisa gak ya sesama sahabat jodoh nantinya " ucap Vincent langsung ke inti point nya
" Serius Vincent mau berjodoh sama gue ah gak mungkin cowok seganteng Vincent mau sama gue " ucap Hazel dalam hati
" tapi sayangnya kita cuma sahabat gak mungkin kita jodoh " ucap Vincent mematahkan kata katanya tadi

Hazel kembali murung dengan ucapan Vincent yang sudah mematahkan hatinya, diluar ia senyum didalam hati ia menggerutu tidak jelas. Awalnya niat Vincent berbicara seperti itu hanya prank saja ternyata Hazel terbawa perasaan.

" lo kesini mau apa " ucap Hazel
" gue mau lo ajarin gue main musik kayak main piano " ucap Vincent
" lo gak bisa main piano gembel banget dong " ucap Hazel meremehkan Vincent
" males deh gue " ucap Vincent bete
" Iya deh gue ajarin gue kan sahabat terbaik lo " ucap Hazel Masih berbaik hati mau mengajarkan Vincent main piano

Hazel mulai mengajarkan Vincent bermain piano,  agak ragu Hazel mengajarkan sahabat nya itu main piano. Takut deg degan lagi terpaksa Hazel harus jaga jarak namun Vincent menarik nya hingga Hazel dibuat memeluk Vincent dari belakang. 2 jam berlalu ternyata Vincent sudah menguasai bermain piano berkat sahabat kesayangan nya itu.

" thanks ya kalo gaada lo gue bisa jadi orang cupu gabisa main piano " ucap Vincent sambil memeluk erat Hazel
" Iya sama sama gue seneng kok bisa ngajarin lo main piano " ucap Hazel bangga bisa berbagi ilmu sama cowok yang dia anggap seperti bintang nya
" Vincent makan dulu tante udah buatin makanan buat kamu sama Hazel " ucap mamah Hazel memberi tawaran ke Vincent
" makasih tan tapi aku buru buru " ucap Vincent menolak tawaran mamah Hazel
" lo mau kemana " ucap Hazel penasaran
" kepo lo " ucap Vincent

Tiba tiba Hazel memeluk Vincent dari belakang sambil menangis sesegukan, ia tak rela hari ini cuma bertemu sebentar harusnya yang dia mau itu ia ketemu Vincent lebih lama lagi, karena sebentar lagi Hazel akan pergi ke luar negeri ia tak sanggup kalau kenangan nya bersama Vincent hanya sebentar.

" gue lagi siapin supraise buat lo zel " ucap Vincent dalam hati
" sebentar aja Zel tar gue balik lagi kok " ucap Vincent janji tidak akan lama dan akan secepatnya ketemu lagi sama Hazel

1 jam berlalu akhirnya selesai juga dekorasi yang dibuat Vincent untuk sahabat tercintanya. Makanya itu Vincent menghilang dulu biar Hazel ke rumah pohon nya terlebih dahulu, Hazel lihat sekeliling nya namun pandangan nya mengarah ke tulisan I Love You Di pohon. Se niat itu Vincent kasih supraise buat Hazel.

Dear Hazel

Kebersamaan suasana memang penting dalam keluarga
Engkau seperti penyempurna keluarga
Lama sudah rasanya, bosan
Untukku merasakan kebersamaan itu...

Aku sangat ingin merasakannya
Ramainya suasana yang hangat, telah menambah riang hati
Gelap yang kurasakan, bila tak ada rasa itu
Andai aku bisa merasakan semua ini...

Kemanakah engkau harus kucari
Wahai kebersamaan...
Berikanlah aku sekali saja rasa itu
Oh Tuhan...

Hazel berbalik badan dan melihat Vincent membawa bucket beserta kenangan nya selama bersama. Rasa kangen Hazel adalah pertemuan dirinya dengan Vincent , di bucket nya tertulis lagi puisi yang bisa bikin hati Hazel terharu.

Dear Hazel

Waktu yang tanpa sengaja mempertemukan kita
Di balik jutaan rencana yang ada, kita pun tetap dipertemukan
Dulu, kita memang belum saling mengenal
Bahkan menyapa pun, tidak!

Seiring berjalannya waktu
Kita dikumpulkan dalam satu bingkai
Senyum, tawa, dan kesedihan selalu setia menemani langkah kita

Sahabat
Kau adalah teman hidupku
Dari lain keluarga dan lain daerah
Tapi kita bisa bersama
Berjalan, berlari, terjatuh, kita slalu ada berdekatan

Sahabat
Kini aku haus akan semua itu...
Genggaman tangan, kebodohan, dan kejailan yang selalu aku rindukan
Tapi aku sadar
Waktu yang mempertemukan kita, namun waktu juga yang memisahkan kita

Mungkin saat ini memang kita jauh, namun kita akan selalu berkomitmen bukan? Menyapa meskipun dalam maya
Bercanda hanya dengan suara, tanpa muka
Pelukan dalam pertemuan singkat

Dan yang pasti, tak lupa kapan di antara kita dilahirkan
Cerita meski jarak jauh
Sepi tapi terlihat bahagia
Foto kenangan nampak memutar memori

Itulah kita...
Kita yang akan dipertemukan kembali
Dalam bingkai kedewasaan dan kesuksesan nantinya
Kaulah sahabat hidupku...

Membaca nya saja membuat Hazel tak tega harus meninggalkan Vincent, berat harus meninggalkan sahabat yang selama ini jadi teman curhat teman bercanda, pikiran Hazel semakin kacau rasanya ia pingin ajak Vincent ke luar negeri tapi tidak mungkin juga Hazel harus memisahkan Vincent dengan keluarga nya.

" boleh gue peluk lo gak sih " ucap Hazel
" boleh kok " ucap Vincent membuka kesempatan buat Hazel puas puasin memeluknya
" zel gimana ya kalo lo tau gue bakalan dipindahin ke jepang " ucap Vincent dalam hati
" terlalu berat buat gue jujur ke lo kalo gue sakit ginjal " ucap Hazel dalam hati

Keduanya sama sama ingin keluar negeri yang satunya karena kepentingan pribadi yang satunya karena niat kepingin sembuh jadi mau tidak mau mereka harus rela berpisah. Dan perpisahan ini tidak berlangsung lama karena nantinya mereka harus mencari bintang atau bisa disebut janji masa kecil yang harus ditepati.



Baru awal sudah sedih gimana ya Kelanjutan Wattpad Ini ??????

Tunggu Kelanjutan Wattpad Ini Ya Guys

TWINS SATU HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang