Isagi bertopang dagu sembari menatap kebawah, yg dimana menampilkan banyak orang yg tengah asik berbincang antar satu sama lain. Jujur saja, angin di malam ini cukup dingin, tapi isagi menyukainya.
Tidak lama dari ketenangannya dalam menikmati suasana malam, tiba tiba matanya tidak sengaja melihat ada seorang pria yg membawa pisau ke arah wanita yg tengah berdiri berbincang. Keramaian disana membuat bnyk orang tidak menyadarinya. Dari awal, isagi tidak memilih untuk peduli, karna sia menyukai keributan. Tapi entah gerakan dari mana yg mengetuk hati nuraninya, dia langsung saja melompat dari balkon tersebut dan terjun ke lantai bawah. Kejadian itu cukup membuat chigiri yg menyadarinya syok.
Isagi yang entah bagaimana bisa selamat saat terjun dari atas balkon, segera mengeluarkam pistol yg selalu dibawanya kemanapun untuk berjaga-jaga.
Orang² berteriak kaget dengan kehadiran isagi yg terjun dari atas, apalagi dengan dirinya yg mengeluarkan pistol secara tiba tiba. Membuat tanda tanya banyak untuk yg melihatnya. Isagi sendiri acuh, dan segera siap menembak. Ketika pria itu hampir menggapai sang wanita, tanpa ragu isagi langsung menarik pelatup pistolnya, yg membuat peluru panas melesat cepat tepat sasaran. Suara tembakannya cukup besar yg membuat seluruh isi ruangan mendadak terdiam. Bahkan getaran orang yg ada diatas dapat terasa karena berbondong² untuk kebalkon mencek asal suara tadi.
Dan disitulah isagi dapat mendengar suara kakaknya yg terdengar panik.
"YOICHI!!"
isagi sendiri hanya mendongak dan diam sejenak.
"....."
"....."
Kaiser menghela napas lega ketika melihat isagi menatapnya balik. Pemuda itu tidak ada lecet sedikitpun. Segera dia berjalan cepat kebawah melalui tangga yg menyambung ke lantai satu. Sae,Rin,Dan teman temannya juga ikut menyusul dari belakang kaiser. Mereka semua sama halnya dengan kaiser, jantung mereka serasa berhenti berdetak ketika mengira isagi lah yg tertembak.
Sorot mata indah isagi sejenak menatap sekitar yg masih terdiam memandang nya kaget. Dia hanya memancungkan bibir dan mengangkat bahunya tidak peduli. Jujur saja.. reaksi yg sangat mengecewakan isagi, dia sebelumnya sempat berharap akan disoraki sebagai seorang penyelamat wanita. Ingat!, Dia tipe yg memang sangat suka dipuji. Toh dia sekarang tidak peduli, seorang mafia mana yg akan memuji seorang penyelamat?..yeah mungkin sebagian ada, menurut isagi.
Dia berjalan lurus ke arah sang wanita yg masih terdiam dikarenakan keterkujatannya. Bahkan dia mengabaikan kaiser dan teman temannya yg memanggilnya dari belakang.
Saat sudah semakin dekat wanita itu menatap isagi yg mendekat. Mata mereka bertemu, mereka berdua bisa saling melihat wajah diantar keduanya. Sang wanita yg berekpresi kaget itu, segera berganti menjadi wajah Full merah padam. Apa dia sakit?, Batin bingung isagi.
"Kau tidak apa Nona..? " Tanya isagi yg kini tengah menginjak pria yg sebelumnya berniat jahat kepada sang wanita. Terbilang kurang ajar ketika kaki isagi dengan ramah friendly menginjak kepala balakanh korban, dia sedikit menekan membuat sang empu merintih sakit.
Wanita itu menerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian sedikit membungkuk kepada isagi. Dia berbicara dengan halus dan sopan.
"Te-Terima kasih Tuan!, Jika anda tidak ada mungkin saya akan berakhir disini.."
Isagi sendiri hanya memandang badan yg tengah membungkuk itu. Surainya cukup mengingatkannya pada kaiser yg juga memiliki surai dengan 2 warna berbeda.
"Berhentilah menunduk" ujar isagi. Wanita itu menurut dan berhenti membungkuk, seketika kembali mempertemukan kontak mata diantara keduanya.
Isagi diam melihat iris itu. Dia kemudian tersenyum manis dan mengangkat tangannya untuk menepuk kepala wanita yg sedikit tidak jauh berbeda tinggi darinya.
"Lain kali berhatu hatilah, bahaya selalu ada disekitar" Nasehat isagi. Sang wanita hanya menunduk malu dengan wajah memerah padam akibat isagi yg mengelus kepalanya dengan lembut.
Keadaan kembali normal ketika noa sang ayah datang dan menenangkan para tamu, membuat kini isagi dan sang gadis tidak menjadi sorotan orang ramai.
Pemuda yg memiliki surai berwarna biru gelap itu berhenti menginjak wajah pria sebelumnya. Tanpa perintah apapun bodyguard nya mengangkat pria yg telah pingsan itu. Isagi juga tidak peduli bagaimana nasipnya nanti, toh ujung²nya akan mati.
Saat itu wanita yg ditolongnya ingin mengucapkan sesuatu, namun bertepatan dengan itu kaiser datang dan langsung merangkul posesife isagi.
"Anu-"
"Yoichii~ , Lagi lagi kau membuatku khawatir" Ucapnya dengan nada sedikit memelas. Isagi hanya terkekeh dan segera meminta maaf.
"Aku hanya berusaha menolong seseorang" ucapnya, namun tidak ditanggapi apa apa oleh kaiser.
"Syukurlah, karnamu tadi, kita dibolehkan pulang lebih awal oleh si Pria tua itu" kaiser berhasil membuat isagi menaikkan alisnya.
"Serius?, Tumbenan banget papa ngebolehin" ucapnya.
Kaiser sendiri langsung menggenggam tangan isagi dan bersiap membawanya berjalan beriringan menjauh dari lokasi.
Namun, bukan kaiser jika hanya berdiam diri saja setelah melihat interaksi adik kesayangannya bersama seorang wanita.Dia menyempatkan diri menatap dengan ekpresi permusuhan jelas kepada perempuan yg ditolong isagi. Matanya seolah mengatakan jika dia tidak suka isagi tertarik untuk memegang orang lain.
Sang empu hanya terdiam dengan ekpresi mengerutkan alisnya, apa-apaan tadi coba?.
"Dia kakak yg sangat aneh!" Gumam sang wanita.
Dan kemudian dia hanya sapat melihat kepergian isagi bersama kaiser. Bahkan pria yg lebih tua itu terus menerus merangkul posesife isagi, dia seolah sengaja agar dirinya yg melihatnya cemburu dan tahu diri.
Sejenak wanita itu menunduk dengan memainkan tangan kecilnya.pipinya bersemu merah lagi, dan lagi.
"Apa aku bermimpi!?, Dia baru saja menolongku!!" Batinnya kegirangan
...
Updet kali ini hanya 800 an kata aja. Mood outhor lagi nurun dan ga kayak biasanya, ide² tentang ni cerita hilang gatau kabur kemana:).JANGAN LUPA VOTE!!.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved brother | Kaisagi
Novela JuvenilIsagi yoichi adalah anak dari keluarga sederhana, Suatu hari tanpa alasan yang jelas Orang tuanya terbunuh di usianya yang ke 5 Tahun. Selama 1 Tahun Lamanya Ia berusaha tuk bertahan hidup dari kejamnya dunia luar.Hingga dia tak sengaja menolong seo...