18.

1.9K 176 27
                                    

Isagi merasakan gerakan pelan di rambutnya, seperti ada yg tengah memgelusnya. Rasanya itu nyaman sekali, mengingatkannya kembali pada kehangatan keluarganya dulu.

Kelopak matanya perlahan terbuka, iris biru indahnya kembali menampakkan pesonanya. Wajahnya tampak tak sepucat sebelumnya, ia juga merasa badannya menjadi agak mendingan sedikit.

Saat pandangannya menjadi jernih sepenuhnya, elusan pada rambutnya mulai menghilang. Samar² dia dapat melihat bahwa itu adalah tangan seseorang.

"Mhm?" Isagi mengedipkan matanya, berusaha memproses siapa orang yg ada didepannya.

Ah, ternyata dia...

"Hei♡, kau bangun rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei♡, kau bangun rupanya."

'sudah lama aku tidak mendengar suara perhatiannya itu.'

Isagi merasa tak sanggup hanya untuk menatap mata kaiser yg kini memandangnya lembut dan penuh cinta. setiap ia melakukanny, ia selalu teringat kejadian malam itu ketika ia berada di kantor kaiser.

tunggu, ada apa dengannya?

Bukankah reaksinya ini berlebihan?

Isagi merasakan jantungnya yg memanas, perasaan bingung menguasainya.

"Berapa lama aku tertidur?" Lirihnya yg kemudian didengar kaiser.

"9 jam"

"ahh.."

"Hmm~, Yoichi♡.. kau nyenyak sekali tidur tanpa ku yaa?" Kaiser memeluk isagi yg kini telah berganti posisi menjadi duduk.

Isagi mengalihkan pandangan ke luar jendela, ah dia baru sadar kalau ini kediaman keluarga Mikage.

"Sayang, heii..tidak biasanya kau tidak menatapku, ada apa hm?"

'suara itu..'

"Tak apa,"

"Dasar pembohong kecil, andai saja kau tidak sakit mungkin saja sudah aku hukum~"

"...."

Kaiser memandang wajah isagi dari samping, isagi sama sekali tak ada niatan untuk menatapnya. Kaiser cemberut karenanya,dan disela sela ini pun dia masih sempat sempatnya memuji kecantikan isagi adiknya walau dipandang dari samping.

"apa ini karena wanita itu?"

"..dari mana kau—"

"Aku sudah membunuhnya."

Isagi reflek menoleh ke arah kaiser, mulut nya terbuka kecil dan dengan cepat di sosor oleh kaiser. Ah, rasanya sudah lama mereka tak berciuman..padahal baru sehari.

Ciuman itu terlepas dengan begitu lambat, kaiser menatap mata yg selalu membuatnya gila itu. Lagi, kaiser rasanya bisa saja terhipnotis karena indahnya pesona mata isagi.

Kaiser perlahan merebahkan isagi dan kemudian berada diatasnya. Tidak, ini bukan seperti apa yg ada dipikiran kalian wahai pembaca.

Kaiser menutup matanya, menikmati betapa dekatnya jarak keduanya. Rasanya suasana saat ini terasa berbeda, semenjak kejadian keadaan isagi yg memburuk, semuanya terasa berubah. Kaiser turut sedih,jujur.

Isagi menatap wajah kakaknya yg begitu dekat dengannya itu, irisnya kemudian terlihat tertutup. kira² apa yg sedang dipikirkan kaiser saat ini?, Isagi sungguh penasaran.

Kaiser membuka kembali matanya, dapat dilihat sorot indah mata isagi yg tengah memandangnya lurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaiser membuka kembali matanya, dapat dilihat sorot indah mata isagi yg tengah memandangnya lurus. Mata itu seolah membuatnya gila, tidak— dari dulu dia memang sudah gila.

Maka dari itu, perasaannya yg membuncah sudah tak bisa lagi menahan egonya yg ada.

"Yoichi..,aku mencintaimu"

Isagi terdiam untuk kesekian kalinya,jantungnya memanas mendengar peruturan dari sang kakak.

"aku.."

Isagi tidak tau ingin berkata apa, dia tidak bisa mengekspresikan perasaannya saat ini, apa dia juga sedang jatuh cinta?.. ia tidak tau itu.

"apa jawabanmu yoichi?"

TO BE CONTINUED

My beloved brother | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang