04.

4.8K 439 87
                                    

   Hari hari terus berjalan seperti biasanya.tanpa ada gangguan sedikitpun.

Ciuman pelan mendarat di pipi Bocah mungil. ia menoleh dan mendapati sang kakak yg setelah menciumnya kini memakan Sandwich miliknya.

"Kakak sekolah?"

Yg ditanya hanya mengangguk seraya menyunyah pelan sandwich yg ada di mulut. Kaiser menggendong isagi kecil mengarah pada pintu mansion. Mereka berdua dapat melihat sang supir yg tengah memanaskan mobil.

"Kakak kapan pulang?"

Kaiser tak langsung menjawab, Ia habiskan terlebih dahulu apa yg ada dimulut. Kemudian lekas menjawab lembut pertanyaan yg dilontarkan.

"Seperti biasanya kok,Jam 12 siang."

Sang bocah mengangguk mengerti. Kemudian dapat dirasakannya tubuhnya yg dialihkan pada sang bibi.

"Aku akan berangakat, Titip Yoichi ya"

Sang bibi Tersenyum lembut seraya mengangguki Permintaan tuan mudanya, yg bahkan tanpa diminta pun akan ia lakukan.

"Tentu Tuan muda."

Kaiser tersenyum kecil, kembali mencium singkat pipi berisi milik isagi. Yg dicium pun hanya tersenyum polos, bahkan sang bibi yg menyaksikan tertawa kecil gemas akan interaksi keduanya.

"Aku pergi, jadilah anak Baik! Oke yoichi?"

"Hum! Aiai kapten!"

Kaiser tersenyum puas setelahnya. Berjalan pergi kearah mobil, dengan dibuka kan pintu oleh sang supir, tubuh itu masuk dan menghilanh dari pandangan Isagi.

Mobil perlahan tancap gas dan mulai menghilang ketika belokan setelah gerbang.

Sang bibi kemudian menutup pintu dan membawa isagi yg masih digendongannya masuk ke dalam. Sudah waktunya untuk anak ini sarapan.

"Tuan muda isagi Ingin makan apa hari ini hm?"

Sejenak isagi diam berpikir,tiba tiba terlintas makanan enak yg sebelumnya dimakan oleh sang kakak.

"Isagi ingin makanan seperti kakak!"

Sang bibi diam sejenak mencerna ucapannya.

"Oh? , Maksud anda Sandwich?"

Yg ditanya juga mengangguk mantap.

"Apa tidak ingin makan nasi?, Itu akan lebih kenyang loh" jelas ada keraguan. Tapi ketika melihat bocah itu seperti ingin menangis dengan hela napas dan kelembutan mulai mengangguk patuh kemudian pergi untuk membuatkan apa yg diinginkan isagi.

Isagi bersorak senang ketika sandwich datang padanya. Dengan lahap memakannya.

"Tuan muda jangan kemana-mana ya?, Saya ingin mencuci piring sebentar."

Dan yg diarahkan pun mengangguk patuh. Menggemaskan,itulah pikiran sang bibi.

...

Lama ditinggal , isagi mulai merasakan kebosanan. Dengan jiwa nakal anak anaknya..perlahan mulai beranjak pergi tidak lagi teringat akan arahan sebelumnya tuk jangan kemana mana.

Isagi pada awalnya ingin ke kamarnya mengambil boneka kesayangannya. Tapi ketika melewati ruang tamu, aneh mendapati pintu mansion terbuka. Padahal jelas sekali sebelumnya pintu itu tertutup dan bahkan terkunci.

Bibi juga terdengar sibuk didapur. Lalu siapa?.

Bocah berusia 6 tahun itu penasaran, dan ketika sampai pada pintu tidak ada apapun disana kecuali halaman luar mansion. Namun sedetik kemudian mata birunya pokus terhadap bonekanya yg entah kenapa bisa ada di teras.

My beloved brother | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang