LALISA POV
Syok, kebahagiaan dan perasaan menumpuk dalam diri ku saat aku melihat orang yang berdiri di depanku. Perutku berputar-putar. Hatiku sedang berdetak kencang. Ujung jarinya memegang daguku juga tidak membantu. Dia berdiri terlalu dekat. Pikiranku berhenti bekerja. Aku tidak bisa membantu ketegangan dan menggigit bibir sebelum dia berubah menjadi senyuman lebar, menunjukkan caranya senang,aku tidak berpikir bahwa dia ada di sini.Oh tenang kalian semua! Aku berkata pada diriku sendiri, untuk perutku, hatiku dan saraf. Otak berhenti bekerja di sebelah kanan waktu ketika aku membutuhkanmu! Aku memarahi otakku.
Aku menatapnya dan menatap matanya sebentar. Tatapanku menjelajahi sekeliling wajahnya mengingat setiap inci itu. Mata ku menatap sebentar di bibirnya. Dengan cepat aku menggeleng kan kepala dan mendongak untuk menatap matanya. Mengapa aku masih merasa sangat gugup dengan dia?
Haruskah aku mengatakan sesuatu?
"Apakah kamu sudah sarapan"?
Oke mungkin pertanyaan yang mudah. Bagus! Kemudian pikiranku mulai bekerja.Tunggu! Apa yang dia lakukan di kamarku di pagi-pagi begini? Mataku melebar saat aku melihat sekeliling ruangan. Kamarku berantakan seperti biasanya. Bahkan aku memikirkan apakah pakaianku tersebar atau barang-barang ku tinggalkan sembarangan di tempat tidurku, tapi ada buku di seluruh ruangan, meja ku, sedikit di tempat tidurku, pulpen dan pensilku. Aku ambil mundur selangkah dan tersipu.Apa yang harus aku pikirkan sekarang? Oh Tuhan!
Akhirnya aku berani menatapnya. Jarinya dia turunkan di daguku saat aku berbalik untuk melihat sekitar kamarku beberapa detik yang lalu. Dia bersandar pada meja di sampingnya kami berdiri. Dia memiliki senyum di wajahnya dan aku menyatukan kedua alisku seolah-olah aku telah melakukan dosa manis. Aku tersenyum malu-malu. Dia meletakkan tangannya disaku dan menggeleng sambil tertawa.
Jantungku melompat ketika aku mendengar suara tawa nya. melihat ke wajahnya dan menemukan matanya yang melihat sekeliling kamarku.
Aku mengambil buku itu darinya dan
berjalan melewatinya untuk meletakkannya di rak. Aku letakkan di sana dan kembali menemuinya melalui buku-buku di atas meja. Dia melihat kearah ku bingung. Dia tidak menyentuh salah satu dari buku itu. Aku berjalan ke arahnya dan melihat apa yang dia lihat.Semua jenis genre ada. Dia berbalik untuk melihat ku dan aku tersenyum berjalan ke kursiku di depan meja. Saat itu Jennie masuk."Hei Tuan Duke, ayo pergi. Ibu meneleponku untuk sarapan." Dia memanggil dan aku melihat dia turun. Ini sudah berakhir. Dia akan pergi dan sekarang aku tidak tahu kapan aku akan melihatnya lagi. Aku melihat ke bawah ke meja. Dia berbalik menatapku. Aku tidak melihat ke atas, tapi aku bisa merasakan tatapannya padaku.
"Aku akan datang. Aku meminta no telpon dan aku akan turun sebentar lagi." Dia menginformasikan dan aku mendapatkan petunjuknya. Dia menginginkan nomor ku.
"Kita harus turun bersama. Aku tidak ingin ibu bertanya tentang kamu." Dia mendesah dan mengerang. "Bisakah kamu membuatnya cepat. Lisa hanya memberi nomor.Ibu memanggilmu untuk turun juga." Katanya sambil berdiri di depan pintu kamarku dan dia masih memeriksa teleponnya.
Aku meliriknya dan mengeluarkan kertas dan pena. Aku mulai menuliskan nomor, tetapi pena tidak berfungsi. Pena warna perak meluncur di atas kertas ku dan aku mencoba untuk menulis dan tanpa
melihat ke atas aku mengambil pena. Menulis nomor dan aku lipat kecil kertas rapi dan memberikan pena bersama dengan kertas itu kepadanya. Dia hanya mengambil kertas dan memasukkannya ke dalam sakunya. Aku melihat dia dengan bertanya-tanya.Ambil pena? aku memberi isyarat dengan mata.
Dia hanya mengedipkan mata dan hatiku melompat lagi, kali ini lebih tinggi. Dia melihat rak tempat aku meletakkan buku tentang Duke dan tersenyum sebelumnya berjalan ke Jennie. Hatiku sedikit berdebar. Aku tidak bisa menghentikan senyuman, tapi aku menahannya dengan menggigit bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE DUKE
RandomJeon Wonwoo. Duke Iblis. Itulah semua orang memanggilnya. Dan dia adalah iblis seperti semua orang kata. Dia unggul dalam bisnis, kesombongan, keseksian dan ketampanan. Jika dia tidak menyukai sesuatu,itu akan hilang dari muka bumi beberapa menit. T...