Chapter 23

128 16 1
                                    


"Apa yang terjadi, ayah?" Jantung Lisa berdetak begitu cepat sehingga ia bisa mendengarnya di telinga. Ketegangan
memenuhi saraf. Lisa merasa air mata mungkin mengancam meninggalkan di matanya sebentar lagi. Wonwoo mengengam untuk menenangkan Lisa.

"Ada beberapa foto Wonwoo dan kamu
yang telah dikirimkan kepada ku. Foto itu tidak diterbitkan, aku berhasil mengendalikannya. Tetapi aku perlu tahu apa yang terjadi." Saat itulah Lisa ingat. Di masa lalu ada beberapa artikel kotor yang ditulis tentang ibu nya dan Lisa. Sekali ibu nya meninggal mereka menulis beberapa hal buruk tentangnya. Ayah memastikan bahwa Lisa tidak pernah membaca artikel itu, tetapi suatu kali ia membaca satu artikel dan itu sangat mempengaruhinya. Sejak itu ayahnya memastikan tidak ada berita keluar tentang Lisa, setidaknya tidak dengan cara itu dan jika mereka akan melakukannya mempublikasikan apa pun yang resmi tentang nya, itu dijalankan
melalui ayah terlebih dahulu.

Mata Lisa bertemu dengan mata Wonwoo, yang terlihat sangat tenang. Dia menatap mata Lisa yang khawatir dan memberi sebuah anggukan meyakinkan sebelum mencium pelipis Lisa.

Bersama.

Lisa tahu, tapi ia tidak ingin menyakiti Ayahnya.

"Lisa, sayang, apa yang terjadi? Apa kamu baik-baik saja?" Suaranya menarik keluar dari pikiran Lisa.

"Ya, Ayah." Lisa berhenti dan mulai berbicara. "Aku pergi dengan rekan-rekan tadi malam dan kami bertemu Wonwoo di sana." Lisa melihat  kearah Wonwoo dan dia mengangguk menyuruh melanjutkan.

"Aku sangat mabuk dan karena Wonwoo ada di sana, dia membantu ku mengantar ke rumah." Kata terakhir itu bohong dan Lisa menutup mata. Ia tidak percaya bahwa sekarang ia berbohong pada Ayahnya. Maaf  ayah!

"Kurasa Lisa kecilku sudah besar dan aku harus hidup dengan itu sekarang." Lisa tersenyum pada kata-kata ayahnya. "Ayah ingin kamu bersenang-senang. Ayah ingin kamu punya teman. Ayah tahu bahwa sekarang kamu akan mulai lebih berhati-hati dan aku tidak menginginkanmu untuk melakukan itu." Lisa mengerutkan kening. Apa? Wonwoo hanya memberi senyum di wajahnya. "Kamu selalu menjadi orang yang berperilaku baik. Dan Aku ingin kamu hidup tanpa khawatir. Jangan berhenti bersenang-senang karena ini Lisa."

"Ayah-"

"Ayah tidak akan berhenti khawatir. Tapi aku ingin kamu melanggar beberapa aturan juga. Aku ingin kamu hidup bagaimana yang kamu inginkan. Itu yang ibumu inginkan, Lisaku." Lisa merasa air matanya akan mengalir. "Ayah akan melakukan apapun untukmu jika itu membuat mu bahagia. Ayah mau kamu senang."

"Ayah." Isak tangis mencekik Lisa dan Wonwoo menghapus air mata dari wajahnya. Ia memandang Wonwoo saat dia memeluk Lisa erat-erat.

Lisa ingin memberitahu, Ayahnya. Ia menggigit bibir saat melakukan telepati dengan Wonwoo dan dia menganggukkan kepalanya.

"Aku ingin memberitahumu sesuatu, Yah." Lisa tidak bisa membohonginya lagi. Ia telah menunggu kesehatan Ayahnya, tetapi Lisa tidak bisa terus menyembunyikan ini lagi. Lisa harus percaya Wonwoo. Lalu ia ingat pil dan melihat Wonwoo. Dia ada di sana mendukung nya setiap hari melalui segalanya dan berdiri di samping dan melindungi nya. Lisa tidak bisa untuk tidak memperkenalkan pacarnya kepada ayahnya. Dia layak, Wonwoo adalah pria yang Lisa inginkan.

"Apapun" Suaranya adalah sebuah janji.

"Apakah ayah bisa untuk makan malam besok?" Lisa bertanya.

"Tentu saja, Lisa." Ia tahu jawabannya. Matanya bertemu Wonwoo dan bertanya padanya.

Apakah kamu bisa? Lisa bertanya dengan matanya dan Wonwoo mengangguk.

"Aku akan membuat reservasi untuk kita." Kata Tuan Manoban.

POSESIVE DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang