C h a p t e r [6]

1.4K 141 1
                                    

"Hahaha ini luar biasa! Seekor rubah putih mengakui kekuatan seorang manusia? Kalian memang tidak bisa di tebak!!" Ucap Fedrix tertawa entah karna apa

"Memangnya ada apa dengan rubah putih?" Tanya kenzie kepada Charlotte

"Rubah putih adalah hewan suci legendaris kak, mereka sangat anti dengan manusia karna menurut mereka manusia adalah makhluk lemah yang bisa kapan saja mati, saat berada di dalam telur mereka tidak akan menetas sebelum mereka mendeteksi kekuatan besar, dan kakak malah membuat sang rubah putih menunduk hormat kepada kakak tentu saja itu sangat mengejutkan" ucap Charlotte panjang lebar

Sedangkan kenzie hanya ber'oh'ria seolah tak perduli, namun percayalah kenzie bukan tak perduli tapi ia sedang memikirkan sesuatu yang entah itu apa, hanya kenzie yang tahu.

"Hei bocah, bagaimana jika kau lakukan kontrak dengannya" ucap Fedrix tersenyum penuh arti

"Caranya?" Tanya kenzie

"Teteskan darah mu pada kepala nya, lalu berikan dia nama" jelas Fedrix kepada kenzie

Kenzie hanya mengangguk lalau ia menggigit jari telunjuknya tanpa ragu lalu meneteskan darahnya tepat di atas kepala rubah putih

Tiba tiba cahaya berwarna warni mengelilingi mereka, Fedrix tampak puas melihat apa yang terjadi di hadapannya

'Aku bersedia menjadi hewan kontrak mu' kenzie mendengar suara seseorang di dalam kepalanya

Lalu kenzie melihat ke arah rubah putih yang menunduk hormat kepadanya.

Cahaya berwarna warni terus mengelilingi mereka dengan simbol simbol yang menurut kenzie sangat aneh karna tak pernah ia lihat di dunianya yang dulu

'Berikan aku nama, tuan' ucap suara itu lagi yang ternyata adalah suara sang rubah putih

'Nama mu adalah milo?' batin kenzie menatap rubah putih itu dengan polos karna yang ada di pikirannya hanyalah merk susu yang ada di dunianya dulu

'terimakasih tuan' lalu cahaya berwarna warni itu perlahan menghilang

Setelah cahaya itu menghilang, kenzie merasakan sakit yang sangat luar biasa dari sekujur tubuhnya, terutama bagian kepala, ia merasakan pusing yang sangat dahsyat.

"A-apa y-y-yang terjadi akkh" ucap kenzie terbata bata dengan nafas tersengal dan tangan yang menarik rambutnya kuat agar rasa sakit sedikit berkurang

Namun rasa sakit itu terus menyerangnya, tubuhnya sudah lemas, ia terus mengerang kuat sedangkan Charlotte memindai tubuhnya

'Tubuhnya tertekan, kekuatan yang ia terima sangat besar ia bisa mati kapan saja jika tak segera di tangani, organ tubuhnya juga sudah terluka karna aliran mana yang tak beraturan' batin fedrix namun tetap duduk dengan santai

Fedrix menatap Charlotte, ia melihat pandangan Charlotte kosong seperti raga tanpa jiwa, yang sebenarnya terjadi adalah Charlotte tengah membeli obat herbal di toko sistem untuk membantu kenzie.

'aku tidak ingin tuan ku mati tanpa merasakan kebahagiaan lagi' batin Charlotte tegas lalu ia sudah kembali seperti semula

Charlotte mengambil tas milik kenzie lalu mengeluarkan botol kaca berukuran kecil berisi cairan berwarna merah di dalamnya

Fedrix yang merasakan aura magis dari ramuan itu pun mengernyitkan dahinya, dia adalah penyihir agung jika kalian lupa, tentu ia merasa familiar dengan aura dari ramuan itu

"Darah naga, dari mana mereka mendapatkan barang se-langka itu?" Gumam Fedrix namun masih di dengar oleh Charlotte

"Hei dari mana kau dap--" belum sempat Fedrix menyelesaikan ucapannya perkataan nya langsung di hentikan oleh Charlotte

"Diam" ucap datar Charlotte tanpa ekspresi dan masih berusaha memasukkan ramuan yang ia dapat dari toko sistem ke dalam mulut kenzie

"Ck bocah ini, adik dan kakak sama saja" gumam fedrix

Tiba tiba kenzie terbangun sambil mengerang kesakitan seperti sebelumnya, Fedrix masih diam di tempat seolah melihat pertunjukan yang menarik baginya

"AAKHH" erang kenzie lalu memuntahkan seteguk darah dari mulutnya lalu kembali tak sadarkan diri

Di alam bawah sadar kenzie :

'apa yang terjadi padaku?' batin kenzie dengan tubuh yang lemas

'tubuh anda tertekan tuan, kekuatan dan aura suci dari ku saling bertabrakan dengan kekuatan kegelapan yang ada pada diri anda' ucap milo sang rubah putih di dalam pikiran kenzie

'apa kau tahu cara mengatasinya milo?' batin kenzie

'Anda harus menemukan bunga gyzel, hanya itu satu satunya penawar agar kekuatan anda bersatu' balas milo

'dimana aku bisa mendapatkan bunga itu?' tanya kenzie penasaran karna walaupun di alam bawah sadar kenzie masih merasakan tubuhnya sekarang mati rasa, semua rasa sakitnya membuat tubuhnya tidak bisa di gerakkan

'saya tidak mengetahui tempat itu secara rinci, yang jelas ia terdapat di pegunungan yang berada di lembah peri' balas Milo

Kenzie bertanya kepada milo bagaimana rupa dari bunga gyzel yang ia maksud, milo dengan senang hati memberikan gambaran bunga gyzel yang ia ketahui, bunga gyzel berbentuk seperti mawar namun seluruh buunga tersebut berwarna emas, tapi bunga itu hanya tumbuh saat bulan purnama saja.

Mungkin dewi keberuntungan sedang baik kepada kenzie, satu minggu lagi bulan purnama akan terlihat!

'berarti aku harus cepat menemukan bunga itu' batin kenzie

•§•

Di sisi lain, kenzie sudah di pindahkan oleh fedrix ke kamarnya, saat kenzie masih tak sadarkan diri, Charlotte dan Fedrix hanya diam dengan suasana yang canggung, ah ralat, mungkin hanya fedrix yang merasa canggung

Charlotte duduk di kasur dengan memegang tangan kenzie.

'tuan, sadarlah' batin Charlotte tentunya di dengar oleh Kenzie, Charlotte adalah sistem yang terikat dengan jiwa Kenzie jika kalian lupa.

Kenzie perlahan membuka matanya, melihat sekeliling ternyata ia berada di tempat tidur.

"Kakak apakah ada yang sakit?" Tanya Charlotte setengah berbisik namun masih di dengar jelas oleh kenzie

Kenzie berdiri dengan terhuyung, di bantu oleh Charlotte.

"Kita pergi dari sini sekarang, sudah tidak ada waktu lagi" ucap kenzie membuat Fedrix yang duduk tak jauh dari mereka menatap penuh ke arah mereka

"Tinggal lah di sini dahulu, setidaknya sampai kau benar benar pulih" ucap fedrix

"Hei pak tua, aku tidak selemah itu tahu!" Dengus kenzie tak terima, walaupun ia juga sadar bahwa tubuhnya yang sekarang adalah anak berusia tujuh tahun.

"Lagi pula aku ingin segera mencari penawar agar tubuhku tidak terkena lonjakkan mana" gumam kenzie namun masih di dengar oleh fedrix

"Huft..bocah merepotkan, jika kau ingin pergi maka aku akan ikut dengan mu" ucap fedrix dengan senyum anehnya

"Tidak--" saat kenzie ingun menolak, fedrix langsung menekan auranya membuat kenzie mau tak mau menuruti keinginannya.

"Huh baiklah pak tua!"

"Sebaiknya kita berangkat esok pagi, jadi beristirahatlah bocah!" Ucap fedrix lalu pergi keluar dari ruangan tersebut.

•§•

HALOO PREN MAAF BARU UP, BIASANYA AKU UP SORE, TAPI KARNA AKU BEBERAPA HARI GAK UP JADI AKU UP SIANG HEHE~❤️
TERIMAKASIH YA SUDAH MEMBACA CERITA INI!!

[WARNING!]

CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!

JANGAN JADI SIDER & PLAGIAT, HARGAI ORANG LAIN JIKA INGIN DI HARGAI JUGA!

 Get The Greatest SkillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang