Get The Greatest Skill

C h a p t e r [8]

Hujan deras mulai membasahi jalanan, membuat jalanan licin dan kini kereta kuda yang kenzie tumpangi tengah melaju dengan kencang

"Apakah kita perlu berteduh dulu?" Tanya kusir kepada Fedrix

"Terus jalan" ucap fedrix

"Tapi ini berbahaya!" Timpal kenzie kesal

"Kita--"

Belum sempat Fedrix menyelesaikan ucapannya, kereta kuda berjalan tak tentu arah dengan roda yang terus berbelok belok membuat suara semakin bising

"Kereta kuda ini tidak bisa di kendalikan" ucap kusir masih berusaha mengendalikan sang kuda yang mengamuk entah karna apa

SRAK

BRUK

Kereta kuda tersebut menabrak pohon dengan keadaan menyamping sehingga mereka ikut jatuh ke samping, beruntung kiri dan kanan kereta itu mempunyai dinding kayu sehingga mereka tidak terhempas keluar dari kereta

"Awss ini semua ulah mu pak tua!" Ucap kenzie menunjuk Fedrix yang masih memegangi kepala karna pusing setelah terhantuk kayu

"Apa maksud mu bocah?!" Kesal fedrix

"Jika kita berhenti dahulu mungkin ini tidak akan terjadi!"

"Kakak, pak kusir ini terluka parah" ucap Charlotte sambil menusuk nusuk tangan kusir yang pingsan itu dengan jari mungilnya

"Apa kau bisa menyembuhkan nya lotte?" Tanya Fedrix

"Jangan panggil aku lotte huh, cuma kakak yang boleh memanggil ku lotte!" Ucap Charlotte dengan nada permusuhan kepada fedrix sedangkan kenzie tersenyum mengejek kepada fedrix

"Dasar, kakak dan adik sama sama menyebalkan!" Fedrix menggerutu kesal

Charlotte mulai membaca mantra, perlahan tangannya mengeluarkan cahaya kehijauan, angin kecil menerbangkan rambut Charlotte

Setelah itu kusir itu bangun dengan linglung.

"Ini bayaran mu dan ganti ruginya karna kereta kuda mu rusak" ucap fedrix melempar sekantong kecil uang

Kusir itu tampak terkejut melihat isi kantong itu, lalu mengucapkan terimakasih berkali-kali membuat Fedrix jengah lalu pergi begitu saja padahal hujan masih sangat deras

"Ayo kita lanjutkan, kenapa kalian masih di sana?!" Ucap Fedrix

Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan pakaian yang sudah basah kuyup dan udara yang semakin dingin

'Tuan ini sangat dingin' batin Charlotte mereka sedang melakukan telepati

'aku juga sangat kedinginan, kau boleh merubah wujudmu kembali jika kau mau' batin kenzie sambil menatap Charlotte

'tidak, saya akan terus bersama tuan' batin Charlotte lalu menatap lurus kedepan

'Tubuh anak kecil ini memang merepotkan' batin kenzie kesal

Kenzie ingin bereksperimen, ia memegang tangan Charlotte lalu menggabungkan elemen api dan angin, sehingga membuat udara yang sedikit hangat

'berhasil' batin kenzie puas

"Berapa lama lagi kita akan sampai?" Tanya kenzie

"Entahlah, mungkin nanti malam?" Ucap Fedrix acuh

Mereka berjalan berjam-jam hingga langit berubah menjadi oranye, hujan juga sudah reda beberapa jam yang lalu, baju yang mereka kenakan sudah kering tanpa mereka lepas

"Aku lelah" gumam kenzie

"Kenapa kita tidak memakai teleportasi?" Tanya Charlotte membuat Fedrix dan kenzie berhenti berjalan lalu saling pandang