C h a p t e r [19]

442 40 3
                                        

JANGAN LUPA VOTE + COMENT YA

"Apakah jio harus minta maaf? apakah harus?" ucap jio, ia lalu melihat ke arah rak buku, tatapannya terpaku pada buku tebal dengan sampul berwarna biru.

Ia mengambil buku tersebut dengan susah payah, ia membaca semua tulisan yang ada pada buku, tatapannya kosong, bibirnya tersenyum sendu, ini adalah buku yang berisikan tentang --

•§•

Ini adalah buku yang berisikan tentang bagaimana pertama kali ia di pertemukan dengan zariel, hingga sekarang bisa berada di istana, buku yang berisikan semua suasana hatinya, buku harian miliknya.

"Jio terlalu egois, jio tidak mau jadi orang yang jahat" ucap jio menunduk dalam, sorot matanya kosong.

Meninggalkan buku tersebut, jio berlari dari kamarnya menuju suatu tempat.

Kakinya yang pendek membuat dirinya cepat merasakan lelah, melewati banyak pelayan yang bingung melihatnya berlari sekuat tenaga.

'Jio jahat, jio harus minta maaf, jio sangat terlena dengan kenyamanan di sini sampai jio menjadi orang yang tidak tahu diri' batin jio sambil terus berlari entah kemana.

Tak lama ia hampir sampai di depan pintu sebuah ruangan, ia memelankan langkahnya sembari mengatur nafasnya.

Ia kini berada tepat di depan pintu, pintu yang tidak tertutup dengan rapat, pintu kamar kenzie.

Ia melihat kenzie terduduk di lantai sambil menangis, tangisan yang memilukan, jio menggigit bibir bawahnya sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Kedua matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis, jio menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan berat, ia memberanikan diri membuka pintu besar nan mewah tersebut.

•§•

Kenzie masih menangis, ia mendengar derap langkah mendekat ke arahnya, dengan masih sesegukan ia menoleh, melihat anak kecil yang sudah terisak sambil memilin ujung bajunya sendiri.

"K-ken, jio minta maaf" Ucap jio dengan tangisan yang sudah pecah lalu memeluk kenzie dengan erat

"Maaf ken, maaf, maaf maaf, maafkan jio yang sudah egois, maaf semua gara-gara jio ken jadi seperti ini, padahal jio hanya orang--" Ucap jio lirih merasakan sesak di dadanya, dengan masih tetap memeluk erat kenzie

Namun belum selesai jio berbicara, tangis kenzie semakin pecah, kenzie ikut memeluk jio dengan erat seolah sedang mengalirkan rasa sakitnya, jio dan kenzie semakin meraung keras, sepertinya tangisan ini sangat melegakan untuk mereka berdua

Mereka menangis sangat lama, hingga tak sadar mereka berdua kini tertidur di lantai dengan bekas air mata yang mengering dan menggenggam tangan satu sama lain

•§•

Kenzie membuka matanya perlahan, ia merasakan kepalanya sangat sakit, dan tubuhnya sulit di gerakkan, ia melihat tangan anak kecil yang memeluk tubuhnya seperti guling

Kenzie menatap jio sejenak, ia merasa bingung dengan apa yang terjadi tadi

"Mungkin dia anak yang baik?" Gumam kenzie

Kenzie yang merasa tubuhnya pegal pun memiliki ide agar jio terbangun dan melepaskan tubuhnya

Kenzie mengambil ancang-ancang menghirup udara sebanyak-banyaknya, lalu..

"TOLONG, ADA ULAR BESAR" kenzie berteriak dengan keras membuat jio langsung membuka matanya lebar-lebar

"Ular? Apa? Dimana? Aaa tolong selamatkan jio!" Jio terbangun dari tidurnya dengan keadaan panik dan takut

Sedangkan kenzie yang melihat kepanikan jio sudah tergelak merasa puas dengan tingkah jahilnya

Jio yang merasa di permainkan pun menatap kenzie tajam sambil menggembungkan pipinya, saat ia berencana ingin protes, tiba-tiba saja

BRAK

Pintu di buka dengan sangat kencang, terlihatlah lima orang prajurit istana di sertai garric dan zariel yang memasang wajah cemas nya, berada di tengah tengah para prajurit

"Di mana ularnya? Kemarilah, kalian akan aman" Ucap zariel sembari berusaha mengajak kenzie dan jio ke pelukannya

Namun kenzie dan jio malah saling pandang, lalu menatap garric dan zariel dengan bingung

"Ular apa?" Tanya kenzie menatap zariel

"Bukankah tadi ada yang berteriak minta tolong?" Ucap Zariel

"Ayah juga mendengar suara minta tolong itu, ia mengatakan ada ular besar di sini" Ucap garric membenarkan ucapan zariel

Jio menatap kenzie dengan raut wajah menyebalkan menurut kenzie.

"Itu sebenarnya suara ke--"

Belum sempat jio menyelesaikan ucapannya, kini tangan kenzie sudah menutup mulutnya membuat jio melotot kan matanya

"Tidak ada, mungkin kalian salah dengar, mana ada ular di istana ini kan?" Ucap kenzie sambil tertawa ringan

"Ziel benar" ucap zariel memegang dagunya sambil mengangguk ringan

"Baiklah kembali ke tempat masing-masing" titah garric kepada para prajuritnya

•§•

Setelah kejadian yang cukup menghibur itu, di sinilah kenzie berada, duduk di taman istana dengan menyesap teh nya sambil membaca buku yang berisikan tentang tanaman herbal

Saat tengah asik membaca buku dengan tenang, terdengar suara seseorang yang tiba-tiba muncul di samping kenzie, membuat kenzie sedikit terkejut.

"Tertarik dengan ilmu pengobatan, pangeran?" Ucap seseorang dengan jubah berwarna hijau tua

Kenzie mendongak menatap orang tersebut, orang yang bisa di bilang adalah penyelamat nyawa kenzie. Kenzie tersenyum hangat

"Tabib johan, kau membuatku terkejut, aku hanya ingin membaca buku ini" ucap kenzie

"Sayang sekali, saya mengira pangeran tertarik dengan dunia pengobatan" ucap johan menatap kenzie lekat

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ucap kenzie, namun sebelum pertanyaannya di jawab, ia mengajukan pertanyaan lain

"Ngomong-ngomong mengenai ramuan biru mu itu, apa itu sebenarnya? Kau tahu aku sangat bersusah payah mencari bunga gyzel, dan berakhir di ambil oleh seorang pria tua yang entah dari mana asal usulnya"

Kenzie bertanya dan sedikit bercerita tentang bagaimana ia bersusah payah ingin mendapatkan bunga gyzel, sambil sesekali mengutuk seorang pria tua yang telah mengambil bunga itu lebih dulu darinya

Kenzie terus bercerita dengan berbagai macam ekspresinya membuat johan tersenyum sambil sesekali tertawa mendengar ocehan kenzie

"Tenanglah pangeran, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, aku menjamin kau akan sangat tertarik dengan dunia pengobatan" ucap johan dengan tersenyum

'Dan fakta ini akan membuatmu sedikit kesal nantinya' ucap johan dalam hati, membayangkan ekspresi terkejut dari kenzie membuatnya sedikit terhibur

"Apa memangnya? Bisa kau tunjukkan pada ku sekarang?" Ucap kenzie menggebu, ia tak sabar kejutan apa yang menantinya nanti

•§•

Tandai jika ada typo^^
Voment onegaiii~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Get The Greatest SkillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang