8. kangen bunda

14 8 9
                                    

Zura masih tidak menyadari bahwa ada yang mengintai nya dari jauh, dan masa lalu Zura juga berputar di mimpi dan pikirannya, didalam mimpi Zura melihat sesosok anak kecil lagi berlari dan mengajaknya untuk ke suatu tempat, anak kecil itu berjenis kelamin laki laki, Zura masih bertanya tanya mengapa dia bermimpi seperti itu

"Huh?, T-tadi itu siapa" ucap Zura sambil terengah engah

"What-!!, Masih jam segini" gumam Zura saat melihat jam ternyata masih jam 1 malam

"Huftt, gue gabisa tidur" gelisah Zura

Kini jam dikamarnya sudah menunjukan pukul 3 dini hari, ia masih belum bisa tidur entah mengapa, mimpinya itu terasa sangat nyata

"Siapa anak kecil yang berlari tadi?" gumam Zura

"Dan, kenapa dia mengajakku ke rumah itu?" gumamnya lagi

"Huftt, mending dengerin lagu aja deh" ucap Zura lalu membuka aplikasi yang berwarna hitam dan hijau

Lalu Zura memutar lagu kesukaan nya, saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi dan Zura bersiap siap untuk menunaikan shalat

"Gue shalat dulu deh" ucap Zura lalu mematikan handphone miliknya

Skip~~

"Hufttt, kenapa gue gabisa tidur sih?" gumamnya sehabis shalat

"Yaudah lah, gue ga tidur aja biar ga kesiangan" gumamnya lagi

Memori nya terus berputar tentang masa lalu nya, namun yang bikin Zura heran adalah mengapa selalu anak laki laki itu yang muncul?, Padahal kenangan masa kecil bersama bunda nya dulu banyak sekali yang sekarang sudah tidak dapat ia rasakan kembali

"Jadi kangen bunda" gumamnya sambil terisak

"Bunda, kenapa bunda tinggalin Zura?" tanya nya

"Bunda, sakit tau diperlakukan kayak sampah sama Tante Shena bunda ayo dong balik" isak Zura

"Zura capek bunda, boleh Zura nyerah?" gumamnya sambil tersenyum penuh luka

Suara isakan kecil Zura terdengar sampai ke kamar Xavier dan Varo, karna kamar Zura di himpit oleh kamar Xavier dan Varo, kedengaran suara Zura sampai ke kamar mereka yang membangunkan Xavier dan Varo lalu mereka bergegas ke kamar Zura untuk melihat kondisinya

Ceklek

Suara pintu terbuka pun terdengar, di kamar Zura hanya terdengar gumaman Zura dan isakan kecil Zura, sungguh kasihan sekali Zura sekarang dengan posisi memeluk bingkai foto bunda nya dengan posisi membelakangi pintu kamar

"Adek nya Abang kenapa Hm?" ucap Xavier setelah duduk di ujung kasur Zura

"Adek nya Abang lagi kangen bunda ya?" ucap Varo

"I-iya bang, Zura gatau tiba tiba kangen bunda" ucap nya sambil menahan cairan bening yang ada dimatanya itu tumpah

Namun sekeras apapun Zura menahan rasanya sangat tidak mungkin untuk menahan tangisannya, dengan mata sembab dan hidung merah Zura dipeluk oleh kedua abangnya untuk menenangkannya

"Bang, Zura salah ya punya bunda makanya bunda tinggalin Zura?" lirih Zura

"Enggak kok, Zura ga ada salah sama sekali Zura kan adek kesayangan kami" ucap Xavier

"Iya, udah ya jangan nangis lagi?" ucap Varo menenangkan Zura

"Zura kebangun karna mimpiin anak kecil bang, gatau dia gak ada bilang sama sekali cuma ngajak Zura untuk masuk ke rumah nya bang" jelas Zura

"Trus Zura ngapain di dalam mimpi?" tanya Varo

"Zura cuma berdiri bang, habis itu Zura kebangun and gabisa tidur lagi, tadi Zura kebangun jam 1" jelas nya lagi

"Dari jam 1 ya?, Yaudah Zura siap siap sekolah sana udah jam 6 pagi ini" lembut Xavier

Setelah itu Zura pun bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, Zura sungguh lelah dengan drama yang ada di dunia ini ia ingin sekali menghentikan semuanya, namun kedua Abangnya menghentikan aksi nya itu, pernah dulu Zura ingin memotong nadi nya sendiri, namun tidak sampai memotong hanya sebatas goresan yang membekas sampai sekarang karna Xavier melihat aksinya dan membawanya ke rumah sakit

"Zura pengen punya bunda dad" ucap Zura di sela sela makannya

"Tapi Zura, ntar kejadian kayak Tante Shena lagi mau?" celetuk Varo

"Iya sih" balas Zura sambil termenung

"Maaf ya putri Daddy, Daddy belum bisa memberi Zura bunda tapi Daddy akan menjadi pengganti bunda kamu kok, jangan sedih terus ya ntar bunda kamu sedih juga melihat putri kecilnya ini menangis" ucap Daddy yang tidak tega dengan putri nya itu

Lalu mereka bertiga mengendarai motor sport nya untuk ke CHS dengan Zura yang memimpin lalu Varo dan Xavier dibelakangnya, pada saat di lampu merah mereka bertemu dengan Axelio dan Raymond sedang membonceng kekasih mereka siapa lagi kalau bukan, Chelsie dan Indah

• • • •

Ada pesan buat tokoh?

- Azura
- Indah
- Chelsie
-Xavier dan Varo
- Ray dan Ax
- Reno
- Shena

Segitu dulu yaaaa, ntar update lagi kalo udah dapet ide😋
Semangat nungguin ya
Typo Tandain-!!
Votmen yoks-!!

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang