Happy reading all-!!!
Seorang pria tengah duduk di kursi kebesarannya, didepannya terdapat meja dan terdapat standing yang bertuliskan Arsenio Aldric.
'hi mine, ga kangen aku baby?' gumamnya sambil menatap foto gadis cantik yaitu Zura
'sebentar lagi kau akan menjadi milikku sepenuhnya Zura' lanjutnya
Disisi lain..
"Hoamm, pagi dunia" ucapnya
Lalu Zura bergegas turun, ia bahkan masih memakai piyama dan belum mandi itupun membuka gorden kamarnya
"Moorning all, lagi apa nih" ucap Zura ketika melihat keluarganya sedang berkumpul di meja makan
"Pagi pagi, pala mu" celetuk Varo
"Lah kan masih pagi" ucap Zura bingung
"Liat jam udah jam berapa dek" ucap Xavier
"What-!! Padahal Zura baru bangun masa udah jam 2 siang sih?" kaget Zura ketika melihat jam dinding di mansion itu
"Makanya jangan kebo" sindir Reno
"Mommy, lihat mereka" ngadu Zura kepada Vania
"Mimmy, lihit miriki" ejek Varo
"Udah udah, ayo makan siang dulu" lerai Vania
Skip~~
"Mom, dad Zura kekamar dulu yah" ucap Zura setelah menghabiskan makanannya
"Zura, kamu apa ga bosen dikamar terus?" tanya Reno
"Ya enggak lah dad, orang nontonin suwamii" canda Zura
"HAH, SIAPA SUAMI KAMU-!!" kaget Reno
"Siapa lagi kalo bukan gojo, Ryomen, Levi, Eren, Mahito, Fushigiro, Tanjiro, Sabito, inumaki, Ken kinaki. dah pokonya banyak lah" sela Xavier
"Nah, tuh bang Xavier tau" ucap Zura
"Yaudah, Zura kamar dulu ya. Babai Reno" ejek Zura
"Heh, dasar anaknya Reno" ucap Reno yang terpancing
"Bukannya Reno tuh gue?" gumamnya yang membuat seluruh orang yang mendengarnya terkekeh geli
"Babai Reno, gue mau callingan Ama ayang" ucap Varo mengikuti gaya bicara Zura
"Dah Sono lu, dasar anaknya Reno" usir Reno
"Ih mas, kan Reno itu kamu" tegur Vania
"Iya juga sih, ko gue lupa?" tanyanya pada diri nya sendiri
• • • •
"Ih sumpah, scene ini paling menegangkan sih" gumam Zura dan jangan lupakan camilan yang berhamburan di sekelilingnya itu
"Jam berapa siiii" ucapnya sambil melirik kearah jam dinding miliknya
"Udah jam 5 aja, padahal baru juga nonton"
"Gue kebawah aja deh siapa tau ada yang menarik" gumam gadis itu
Skip~~
Kini sepasang mata mengintip di celah pintu kecil yang bertuliskan Varo Putra Caesar, sepasang mata itu terus menatap tajam kearah ponsel yang dipegang oleh Varo
Tentu saja pemilik dari sepasang mata itu adalah Zura. Zura melihat di ponsel abangnya terdapat emot hati yang ditujukan untuk seseorang
Setelah melihat semuanya tak lama kemudian Zura memasuki kamar Varo secara diam-diam
"Dorrr" ucap Zura guna mengagetkan Varo
"Eh monyet-monyet" latah Varo
"Dih ni anak ngagetin Mulu, orang lagi chattan sama ayang" ucap Varo
"Kiw, kenalin dong ayangnya" goda Zura
"Ntar malam dia kesini, kenalan sendiri kek" sarkas Varo tajam
"Hmm, iyaiya" cicit Zura
• • • •
Malam hari pun tiba, waktu yang sangat ditunggu oleh Zura untuk melihat pujaan hati abangnya. Zura sangat penasaran karna abangnya itu tidak pernah memperlihatkan pujaan hati nya
"Nazwa Maheswari" gumamnya sambil tersenyum
Nazwa Maheswari yang tak lain adalah kekasih abangnya itu, anak dari pengusaha ternama dan kolega dari Reno tentunya
Berparas cantik nan manis yang membuat siapa saja menginginkannya untuk menjadi kekasih nya
Tak menutup kemungkinan Varo tidak akan meliriknya, tentu saja Varo akan mendekatinya hingga sekarang sudah menjadi pujaan hati
"Bang Varo beruntung banget dah dapet Nazwa, gue aja kalah" gumamnya di depan cermin
Setelah bersiap siap Zura pun membuka pintu kamarnya dan melangkahkan kaki nya menuju kekasih abangnya itu berada
"Zura udah sel-" ucap Zura terputus
Ia sangat kaget atas apa yang terjadi, ada sesuatu yang membuatnya berdiri mematung di tangga dan tidak bisa bergerak lagi
• • • •
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Teen FictionKisah pilu seorang gadis yang disiksa oleh ibu tiri, sungguh kejam? Memang kejam. Dari pada penasaran mending langsung baca aja.. _________________________________________ "penyesalan memang terjadi di akhir" -Azura "tak akan ada yang buat aku menye...