Kisah pilu seorang gadis yang disiksa oleh ibu tiri, sungguh kejam? Memang kejam.
Dari pada penasaran mending langsung baca aja..
_________________________________________
"penyesalan memang terjadi di akhir"
-Azura
"tak akan ada yang buat aku menye...
Terlihat gadis cantik yang tengah tertidur pulas yang ditemani oleh selimut, guling, dan bantal kesayangannya itu.
Kelihatannya gadis itu sangat lelah sekali, terlihat dari mata yang sembab, dahi yang membiru dan diujungnya terdapat darah kering, lalu terlihat pecahan kaca dilantai dan sayatan sayatan panjang yang terdapat di kedua tangannya itu, gadis itu adalah Zura..
tadi malam ia sangat kangen kepada bundanya dan sulit mengontrol dirinya agar tidak melakukan self harm namun apa daya, ia tetap melakukannya.
!!! FLASHBACK OFF !!!
'bunda, Zura cape'
'Zura kangen bunda, Zura kangen sosok bunda yang selalu menjadi pahlawan Zura,'
'Zura cuma mau minta tolong Dateng ke mimpi Zura malam ini, bunda. Kalau bunda datang ke mimpi Zura,'
' Zura ga akan self harm lagi, Zura janji bunda tapi tolong Dateng ya? Zura udah kangen sama bunda Zura pengen punya bunda kayak orang orang'
Prang
'Akhhhh, rasanya ingin melakukan ini setiap malam, aku cape mendam semuanya sendiri aku capeee, aku cuma pengen punya bunda'
Bug Bug Bug
'sakit tapi menenangkan'
!!! FLASHBACK OFF !!!
"Eunghhh, sudah pagi ya?" gumam Zura
"Awshh, belum di bersihin ya?" gumamnya sekali lagi di depan kaca
Lalu Zura membersihkan darah karna self harm yang ia lakukan semalam, itulah sifat Zura yang tidak diketahui siapapun termasuk orang tua nya sendiri.
menurut Zura self harm yang ia lakukan adalah sebagai pelampiasan dan penenang baginya.
"Oke, sekarang tinggal berangkat sekolah" gumamnya bersemangat
Skip~~~
• • • •
Setelah sepulang sekolah, betapa kagetnya Zura dan kedua abangnya ketika ada perempuan yang telah berada disamping Daddy nya itu, lantas Zura langsung menanyakan perempuan itu kepada Daddy nya namun sebelum Zura menanyakan hal tersebut Reno telah memanggil mereka bertiga untuk berkumpul guna membicarakan sesuatu
Lalu ketiga Kakak beradik itu duduk di sofa yang telah memperlihatkan seorang perempuan cantik dan manis yang berusia sekitar 33 tahun itu duduk bersama Daddy mereka
1 detik
2 detik
3 detik
"Jadi Zura, Xavier, dan Varo kenalin ini calon ibu kalian yang baru" ucap Reno membuka keheningan
"What-!?, Daddy tidak bercanda? Bukankah Daddy baru saja bercerai dengan Tante Shena beberapa bulan yang lalu?" kaget Zura
"Maaf, tapi kami saling cinta dan saya juga berkenan untuk menjadi ibu kalian" ucap cewe itu
"Oh iya kita belum kenalan, kenalin nama saya Vania Kirana" lanjutnya Vania
"Azura Ruby Caesar " balas Zura
"Xavier Rangga Caesar" ucap Xavier dingin
"Vano Putra Caesar" tegas Vano
"So, apakah kalian setuju sama keputusan Daddy?" ucap Reno mencairkan suasana
"Serah" kompak Xavier dan Varo
Didalam hati mereka bertiga sebenarnya ingin tertawa ngakak namun kondisi sedang tidak memungkinkan, mereka ingin tertawa karena jawaban Vano dan juga Xavier yang sama
"Terserah Daddy, jika memang itu pilihan terbaik dari daddy untuk kita maka lakukanlah" tegas Zura dengan penuh wibawa dan terlihat sangat dewasa
"Baiklah kalau begitu, untuk sementara waktu Vania akan tinggal disini sampai hari pernikahan Daddy ditentukan, hitung hitung sebagai adaptasi" ucap Reno mengakhiri
• • • •
Pada saat malam hari Zura hanya duduk di balkon kamarnya yang luas ia hanya memandang bulan purnama dan bintang bintang bertebaran yang menurutnya sangat indah, Zura memang sering melakukan hal ini ketika ia sedang stress
"Eh, Zura kenapa belum tidur, hmm?" lembut Vania
Zura semakin tertarik kepada Vania karna sikap lembutnya kepada Zura, walaupun kedua abangnya belum bisa menerima Vania sepenuhnya namun Zura telah kembali membuka hatinya untuk Vania.
ia masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu sekarang apalagi disaat ia sedang stres dan cape menghadapi dunia
"E-eh Tante, Zura cuma lagi menikmati malam aja Tan. Bulannya indah kan?" tanya Zura
"Iya, indahh banget persis indahnya sama orang yang ada didepan Tante" gombal Vania
"Eh Tante bisa aja" balas Zura sambil terkekeh pelan
