"Lisa!!"
Mendengar suara Becca, Lisa segera mengangkat kepala dan berdiri dari kursi. Becca berlari-lari menghampirinya dengan raut wajah cemas.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Becca dengan panik dan napas terengah.
Lisa memegang kedua bahu Becca dan berusaha menenangkannya.
"Jangan khawatir. Dokter sedang bersamanya sekarang ini."
"Apa yg terjadi?" kepanikan Becca masih belum mereda. Matanya yg bersinar ketakutan menatap lurus-lurus ke mata Lisa.
"Duduk dulu," kata Lisa sambil menuntun Becca ke kursi.
"Freen tertimpa balok kayu. Tapi tidak apa-apa. Jangan panik dulu. Tadi kata Dokter tangannya retak, tapi tidak parah. Luka di kepalanya juga bisa dijahit tanpa masalah. Selain itu dia hanya mengalami luka ringan di bagian punggung."
Dengan cepat Becca bangkit dari kursi.
"Aku boleh melihatnya sekarang?"
Lisa menarik tangan Becca supaya duduk kembali dan menepuk-nepuk tangannya.
"Sekarang Dokter sedang memeriksanya. Sabar saja. Freen tidak apa-apa."
"Kamu yakin?" tanya Becca cemas.
Lisa mengangguk. Saat itulah dia baru melihat Ayah Becca juga ada di sana. Dia berdiri dan menyapa pria itu.
"Anda juga datang, Paman?"
Daniel mengangguk muram.
"Kebetulan Victoria sedang bersamaku ketika kamu menelepon."
Lisa mengangguk-angguk.
"Siapa Dokter yg merawatnya?" tanya Daniel.
"Dokter Laurent," jawab Lisa.
"Dia teman baikku. Dia dokter yg cekatan. Kamu tenang saja." Daniel menepuk-nepuk bahu putrinya dengan pelan.
Tak lama kemudian seorang Dokter dan dua perawat keluar dari kamar rawat. Becca langsung menghambur ke arah Dokter berambut putih dan berkacamata itu.
"Dokter Laurent, bagaimana keadaannya?" tanya Becca cepat.
Dokter Laurent membetulkan letak kacamatanya dan menatap gadis yg sudah dikenalnya sejak dulu itu.
"Becca?"
"Bagaimana keadaannya, Laurent?"
Dokter itu mengalihkan pandangannya ke arah Daniel.
"Daniel? Kalian mengenal pasien ini?"
Becca mengangguk-angguk cepat.
"Dia baik-baik saja. Untunglah balok kayu itu tidak menghantam bagian yg vital. Dia hanya mengalami gegar otak ringan dan luka-lukanya sudah dibalut."
"Boleh aku melihatnya sekarang?" tanya Becca.
"Silahkan saja. Tetapi dia belum sadarkan diri. Biarkan saja dia beristirahat sebentar."
Tanpa berkata apa-apa, Becca bergegas masuk ke kamar tempat Freen dirawat. Sebeluk masuk dia sempat mendengar Dokter Laurent bertanya pada Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN PARIS (END)
RomanceRebecca Armstrong menyukai Paris dan musim gugur. Dia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup...sampai dia bertemu Freen yg sulit ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal. Freen Sarocha benci Paris dan musim gugur. Dia data...