" Kak aku pulang dulu..." Ucap Mark setelah berganti pakaian dan bersiap untuk pulang.
" Eits eits eits.... Ini ada sisa... bawa pulang" Ucap pria itu sambil memberikan satu kantong plastik pada Mark.
Mark membuka kantong plastik itu, terlihat beberapa potongan ayam goreng yang masih panas, Mark bahkan masih bisa melihat asap yang mengepul.
" Hmmm sisa ya, tapi masih panas dan lengkap dengan kentang, dan snack yang lain, Kak sudahlah, aku bukanlah orang yang harus kau kasihani, masih banyak orang yang lebih layak mendapatkan ini dari pada ku" Ucap Mark sedikit menatap jengah pria yang tengah tersenyum lebar padanya dengan name tag Jung Jaehyun di celemeknya.
" Kalau begitu, di tengah jalan nanti saat kau pulang atau dimana pun itu dan kapanpun itu, jika menemukan orang yang terlihat kelaparan atau orang yang kesusahan, berbagilah... " Senyum Jaehyun sambil mengelus pelan kepala Mark.
Jaehyun, adalah pemilik restoran ayam kecil kecilan di dekat kampus Mark. Saat itu tokonya mulai bangkrut karena hampir tidak ada yang datang. Kemudian, seorang mahasiswa datang ke kedai kecilnya itu meminta untuk bekerja, dari penampilannya, Jaehyun tau, anak itu bukanlah anak yang kekurangan uang. Karena itu Jaehyun menolak, tapi pria itu memaksa dan akan melakukan apapun, pria itu pun memberi saran, untuk menerima pesanan pesan-antar dan ia yang akan menjadi kurirnya, pria itu juga memberi jaminan akan mempromosikan ayam itu ke teman temannya di kampus. Melihat kesungguhan dari anak itu, Jaehyun tidak enak hati, ia menjadi ingat masa mudanya, dan semenjak pria itu bekerja di tempatnya, kedainya mulai kembali hidup. Dan orang itu adalah Mark.
" Baiklah...." Ucap Mark pasrah.
" Sudah dapat part-time yang baru?" Tanya Jaehyun dan Mark menggelengkan kepalanya pelan.
Semenjak Mark bekerja dengan Jaehyun, bagi Mark Jaehyun tidak hanya seorang bos, tapi teman, kakak, bahkan terkadang seperti ayahnya sendiri. Mark cukup terbuka akan masalahnya, baik itu masa lalunya dan keluarganya dengan Jaehyun.
" Hmm... nanti coba aku bantu cari, sebenarnya ada sih, mengantar koran pagi, tapi itu bayarannya kecil dan kau pasti le-"
" Aku ambil, ada nomornya?" Potong Mark cepat dan Jaehyun tersenyum tipis, Mark adalah orang yang akan mengambil pekerjaan apapun, selagi itu tidak membunuh, menjual diri, dan menjual Narkoba.
" Ini, coba saja kau hubungi" Ucap Jaehyun sambil memberikan kartu nama.
" Baiklah... terimakasih kak... kalau begitu aku permisi...." Ucap Mark membungkuk sopan dan Jaehyun hanya tersenyum tipis sambil melambaikan tangannya.
.
.
.
Mark mendecak kesal, sepertinya ramalan cuaca hari ini salah karena tiba tiba saja hujan deras. Mark memang membawa mantel, tapi dengan deras hujan belum lagi angin yang kencang, Mark belum ingin menemui tuhannya, karena itu ia memilih untuk menepi dan berteduh.
Ditengah ia yang melamun menatap langit malam, atensinya terilah pada seorangan pria iyang berjalan di derasnya curah hujan, pria itu tidak menggunakan payung ataupun jaket, hanya kaos hitam polos nya, berjalan sambil memeluk kedua lengannya, walaupun pria itu ada di seberang jalan, Mark masih bisa melihat tubuh pria itu yang menggigil, berjalan sambil tertunduk.
Mark menghela nafasnya panjang, berusaha menatap hal lain, mengabaikan pria itu, Mark masih manusia normal, manusia yang memiliki hati dan perasaan. Melihat hal itu tentu saja mengetuk hatinya, membuatnya iba kepada pria itu, tapi Mark sudah cukup paham dengan kalimat Tidak usah terlalu mengurusi hidup orang karena itu Mark mengabaikan pria itu. Walaupun ia yakin, sepertinya pria itu membutuhkan pertolongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious || Markhyuck
FanfictionSebuah pengalaman tidak terduga membuat Haechan sadar dan mengerti, apa itu cinta, kesetiaan, pengorbanan, kasih sayang dan ketulusan. Namun dalam hidup, Haechan tetap harus memilih, untuk terus berjalan dengan logikanya, atau hatinya. ⚠️BXB ⚠️Mpr...