12

853 117 11
                                    

Mark menghela nafasnya panjang, ia benar benar lelah, selama minggu ujian ini nyawanya terasa melayang. Walaupun begitu ia bisa melalui minggu itu dengan baik. Mark akui ia lelah harus mondar mandir dari kampus dan rumahnya, bahkan terkadang ia tidak sempat tidur, tapi Mark juga tidak mengerti, pulang ke rumah, seperti mengisi kembali tenaganya.

" Apa yang kau pikirkan" Jaehyun menepuk pelan pundaknya mengagetkan Mark dari lamunannya.

" Hmm... tidak...."

" Ujian mu sudah berakhir? Kenapa bekerja?"

" Karena ujian ku sudah berakhir, aku bisa bekerja seharian...."

" Ey... libur satu dua hari tidak masalah, memangnya kau tidak ingin menemani Haechan?"

Mark terdiam, menelan air ludahnya kasar, entah kenapa ia menjadi gugup dan salah tingkah, seolah ia telah melakukan hal yang salah.

" Uhm, dia mengatakan dia baik baik saja, lagi pula kau tau kan aku tidak lagi dibiayai oleh ayahku, uang dari Haechan sudah kami alokasikan untuk hal lain, tabungan ku juga mulai menipis, jadi aku harus mencari pekerjaan tambahan" Jelas Mark

" Aish kau itu, kau pikir kau bekerja dengan siapa huh? Kau bisa mengambil libur atau cuti dengan ku, tidak akan ku potong gaji kok, kau sudah bekerja di toko serba, mengantar koran, mengajar, istirahatlah sebentar Mark...." Ucap Jaehyun mengelus pelan pundak Mark

" Aku baik baik saja... aku memang sedikit kewalahan dan kesulitan, tapi badanku masih menyanggupi kok"

" Ya, kau baik baik saja... tapi jangan sampai kesibukan mu membuat orang lain menjadi khawatir"

" Kau mengkhawatirkan ku?"

Jaehyun tertawa terbahak-bahak dan mengelus pelan kepala Mark.

" Untuk apa aku mengkhawatirkanmu, sudah antar pesanan ini, oiya sebelum kau mengantar ini, beli ice cream vanila ya, itu juga masuk ke dalam pesanan

" Ice Cream vanila? Untuk apa, bukannya itu tidak ada di menu?"

" Ya, tapi orang itu bilang ia ingin memakan ayam dengan ice cream vanila"

Mark mengerutkan keningnya tidak mengerti dan sedikit bingung, tapi Jaehyun kembali menyuruhnya dan Mark terpaksa melakukannya.

.

.

.

.

" Permisi ini pesanannya" Ucap Mark sopan sambil membungkuk dan memberikan satu box berisi potongan ayam goreng.

" Ah... benar ini juga, pesanan mu " Ucap Mark lagi memberikan plastik berisikan satu cup ice cream vanilla

" Terimakasih... maaf membuat pesanan yang membingungkan, istriku sedang hamil dan dia ngidam itu, aku juga bingung dengan selera makanannya itu, tidak banyak toko ayam yang menjual ayam dan ice cream sekaligus, aku bisa saja pergi membelikan ke toko serba, tapi istriku itu tidak membolehkan ku jauh darinya, aku sampai harus mengambil cuti bekerja, ahaha... maaf jadi curhat begini, ini kuberikan tips, sekali lagi terima kasih" Ucap pria itu membungkuk sopan

Mark menghela nafasnya panjang entah kenapa ia teringat akan Haechan, Mark juga baru ingat kandungan Haechan mungkin sekarang sudah memasuki 4 bulan, dan Mark masih ingat, saat itu dokter kandungan Haechan mengatakan padanya untuk bersabar jika saja Haechan mendadak manja atau meminta sesuatu pada Mark karena katanya itu hal yang wajar di masa-masa itu.

Ngidam ya..... Entahlah dia tidak pernah meminta apapun padaku

Ucap Mark dalam hati. Ketika Mark ingin naik ke motornya hendak kembali ke toko, sepasang suami istri yang berada di taman bermain mengalihkan atensinya.

My Precious || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang