Mark menghela nafasnya panjang, menatap langit sendu, entah kenapa hidupnya belakangan hari ini berubah drastis dan semua itu semenjak kemunculan Haechan. Mark akui memang hidupnya selama ini tidak semenyenangkan itu, hari harinya hanya disibukkan dengan belajar dan bekerja, hidup dalam ketakutan akan ayah tirinya itu. Mark masih ingat, masa kecilnya begitu menyedihkan, yang ia ingat hanya dirinya yang menangis dan menohon ampun pada ibunya. Kemudian ia sempat merasakan apa itu kasih sayang seorang ibu, karena dirinya yang diasuh dan dibesarkan oleh bibinya, tapi itu tidak berlangsung lama, saat ia berada di bangku SMP bibinya meninggal dunia, dan hidupnya kembali dalam penderitaan, karena pamannya yang tidak menerimanya.
Walaupun begitu, Mark bisa mengatakan ia hidup dalam ketenangan, tanpa adanya masalah dan hal aneh yang terjadi dalam hidupnya, hanya dirinya yang menderita, itu saja. Tapi semenjak Haechan hadir, beasiswanya dicabut, kemudian Haechan yang tinggal bersamanya dan kini ia menikah dengan Haechan.
Tidak pernah terbayang di benak Mark ia akan menikah. Menikah adalah hal yang paling Mark takuti, ia terlalu takut mengikat diri pada orang lain, karena mengingatkannya dengan masa lalunya.
" Apa yang kau pikirkan?" Tanya Jaehyun menyandarkan lamunan Mark yang hanya berdiri di depan jendela kedainya sambil menatap langit malam.
" Apa yang kulakukan ini benar?" Tanya Mark pelan
Pada akhirnya setelah kejadian ia sakit itu, Mark terpaksa menceritakannya pada Jaehyun karena ia yang sudah melihat Haechan. Bahkan saat pernikahan mereka yang hanya diadakan di kantor KUA, Jaehyun hadir sebagai wali Mark. Mereka melakukan pernikahan di sebuah desa jauh dari kota, itu permintaan Haechan karena ia yang masih ingin menyembunyikan pernikahan ini, Haechan mengatakan akan jujur pada ayahnya saat anaknya sudah dilahirkan dan Mark menghargai keputusan Haechan.
" Kau bisa kabur dan menolak... kenapa kau menerimanya?" Tanya Jaehyun dan Mark hanya menghela nafasnya
" Dia mengancamku..."
" Dengan?"
" Jika anak itu lahir dan mencari ayahnya, dia akan memberitau kalau itu aku" Ucap Mark pelan dan Jaehyun tertawa terbahak bahak
" Aku tidak yakin entah itu ancaman atau bukan, tapi ya jika aku menjadi Haechan, aku akan melakukan hal yang sama, karena kau yang menjaganya, melindunginya, menemaninya ke rumah sakit, tentu saja kau ayahnya, sama seperti ku, menjadi wali mu" Ucap Jaehyun tersenyum cerah sambil mengelus pelan kepala Mark.
Mark kembali menghela nafasnya panjang, kepalanya benar benar pusing dan kacau, begitu banyak yang ia pikirkan dan jujur Mark tidak siap.
" Apa lagi yang kau pikirkan hmm? " Tanya Jaehyun lembut
" Aku tau.... Pernikahan ku hanya karena keterpaksaan, semuanya terjadi tiba tiba begitu saja, tidak ada pesta, bahkan tidak ada cincin untuk mengikat kami, hanya sebuah kertas, sebuah surat pernikahan yang mengikat kami, tapi tetap saja, aku harus menepati janjiku, untuk menjadi suaminya dan ayah anak itu, hanya saja..." Ucap Mark pelan menggantung kalimatnya.
" Kau tidak siap?" Tanya Jaehyun dan Mark menganggukkan kepalanya.
Hahahha, kau mengatakan kau tidak mencintai dan membencinya, tapi rasa peduli dan perhatian mu itu, lebih dari sekedar mencintainya....
Kekeh Jaehyun dalam hati mengusak gemas kepala Mark. Jaehyun awalnya kaget akan keputusan Haechan yang memilih untuk menikah dan membesarkan anak itu, mengatakan bahwa ia akan belajar mencintai anak itu dan mencintai Mark. Tapi sebenarnya, sejak pertama kali Jaehyun bertemu Haechan, dari mata pria itu, Jaehyun tau, Haechan sudah mencintai adik angkatnya ini. Karena itu Haechan masih bertahan di rumah itu, bahkan saat Mark memberikan kesempatan untuk kabur, Haechan malah mencari pria itu dan membawanya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious || Markhyuck
FanfictionSebuah pengalaman tidak terduga membuat Haechan sadar dan mengerti, apa itu cinta, kesetiaan, pengorbanan, kasih sayang dan ketulusan. Namun dalam hidup, Haechan tetap harus memilih, untuk terus berjalan dengan logikanya, atau hatinya. ⚠️BXB ⚠️Mpr...