e m p a t

8K 890 58
                                    

( ( A L T E R E G O ) )

"YANG JUNGWON!!"

"Akhh!" Jungwon yang tengah termenung dikagetkan dengan suara menggelegar tengah memanggil namanya

Jungwon melihat ke jari mungilnya yang mengeluarkan darah akibat pisau dapur yang tengah di gunakannya

Mengabaikan jarinya yang terus mengeluarkan darah, Jungwon berlari dari arah dapur menuju ke pintu depan rumah

Terlihat pria paruh baya yang tengah bersandar pada kusen pintu dengan sebotol soju di genggamannya, Jungwon menghela nafas lelah

"Ayah.." melangkah mendekati pria paruh baya itu

'BRUK!

Jungwon meringis kala mendapat dorongan kuat dari Ayahnya

Dengan susah payah Jungwon bangun dan menatap tepat pada mata kecokelatan milik Ayahnya

"Aku bukan Ayahmu." Pria paruh baya itu melangkah menjauh dari pintu menuju kamarnya

"Bersihkan kekacauan itu."

"Ayah!" Jungwon menahan tangisnya, sungguh Jungwon tak perduli apakah pria ini Ayah biologisnya atau bukan.

"JANGAN PANGGIL AKU AYAH!"

Jungwon tercekat, tangannya bergetar hebat dia tak dapat bernafas, cengkeraman di lehernya pun semakin mengerat

Jungwon meraih tangan Ayahnya dan mengelusnya penuh sayang, setetes air mata jatuh mengenai lengan berurat itu

"Ayah.." lirihnya, kemudian tersenyum tipis

Membuat pria ini tertegun, dan dengan perlahan melepaskan cengkeramannya

"Diam, jalang." Pria itu melangkah menjauh meninggalkan tubuh ringkih Jungwon yang mulai meraup udara dengan rakus setelah cekikikannya terlepas

Jungwon terisak, menyakitkan mendengar panggilan itu keluar dari mulut pria yang sudah kau anggap Ayah kandungmu.

"Ibu mu meninggal saat melahirkanmu, dia tau kelak anaknya ini akan berubah menjadi jalang."

Andai hari itu tak terjadi, andai Jungwon lebih mendengarkan Ayahnya

Dia tak akan terjebak dalam situasi rumit seperti ini

"Jungwon.." Jungwon berbalik dan memasang wajah datarnya saat melihat siapa yang berdiri didepan pintu rumahnya

"Pergi." Jungwon hendak berdiri dan meninggalkan ruang depan sebelum sebuah tubuh memeluknya dari belakang

"Sudah kubilang tinggallah bersamaku"

"Dan sudah kubilang aku tidak mau!" Jungwon meronta dan berbalik mencengkeram kerah baju pria didepannya

"Kau sedang hamil.."

"Tidak!, Tidak ada yang terjadi padaku!"

"Malam itu-

"KENAPA!?, KENAPA KAU MELAKUKANNYA?, KAU ORANG KAYA SEHARUSNYA KAU MENYEWA JALANG BUKANNYA MERUSAK MASA DEPANKU!"

"Aku mabuk, lagipula aku akan bertanggung jawab" Jawaban itu di lontarkan sembari menatap Jungwon dengan nanar

Walau terbilang jahat, dia samasekali tak menyangka rencananya malam itu akan menjadi serumit ini

"Jangan bahas apapun dan tak usah pedulikan aku, Heeseung-ssi." Ucap Jungwon penuh penekanan

( ( A L T E R E G O ) )


Sunghoon mengerjap pelan terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa sangat pegal

Sesaat kemudian barulah Sunghoon sadar bahwa dia tidur dengan keadaan terduduk didepan pintu kamarnya

Sunghoon menegakkan tubuhnya dan mengendus sekitar, sedetik kemudian raut kecewa terpampang jelas tak dapat Sunghoon sembunyikan

Aroma manis yang memabukkan itu menghilang dan digantikan dengan udara lembab lagi

Sunghoon menatap tangannya yang terdapat luka dengan darah yang telah mengering, kasar adalah satu kata yang sangat tepat untuk menggambarkan dirinya, keadaannya dan segalanya

Sunghoon menatap cermin dikamarnya yang semalam dia hancurkan, apa dirinya memang terlalu kasar?

Bagaimana jika perlakuannya benar-benar membuat dokter itu mengundurkan diri?

Tapi bukannya bagus? Dia tidak perlu merasa takut untuk kehilangan seseorang karena telah menolak menerima seseorang tersebut

Namun ada perasaan mengganjal, Sunghoon merasa sedikit aneh saat memikirkan kemungkinan dokter kemarin mengundurkan diri

Ini semua membingungkan, sungguh!

Sunghoon benci gelenyar aneh yang menghinggapi dirinya, namun merasa sedikit nyaman akan perasaan aneh itu

Sunghoon enggan bertemu orang baru, tapi kenapa dia khawatir dokter kemarin pergi?

Sunghoon meremas rambutnya, ini semua salah Sunoo!

Dengan lancangnya dia memasuki hidup Sunghoon dan mengulurkan tangannya, walau sudah beberapa kali ditepis tangan itu masih terulur dengan senyum manisnya, dan tatapan teduhnya

Tatapan itu, mengingatkan Sunghoon pada wajah teduh sang Ibu

"Hiks" Sunghoon terisak lagi, apa yang harus dia lakukan kedepannya?

"Kim Sunoo?" Mulutnya menggumamkan sebuah nama yang terkesan asing

Memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya dengan isakan

"Hiks eum peluk hiks, Hoon ingin dipeluukk~" rengeknya

Oh tidak, satu kepribadian lagi sepertinya mulai menampakkan diri

( ( A L T E R E G O ) )

Sunoo, dengan senyum mengembang menatap sebuah mobil yang mulai melaju keluar dari pekarangan rumah

Melihat pria paruh baya itu membuat Sunoo teringat mendiang Ayahnya, namun Sunoo hanya bisa mengikhlaskan dan selalu mendoakan kedua orangtuanya

Sunoo kembali kedalam dan berjalan ke dapur, Sunoo sedikit bingung apa yang harus dia lakukan Bibi Kang melarangnya untuk melakukan pekerjaan rumah, bukan apanya

Sunoo harus selalu sedia jika Sunghoon membutuhkan, dan benar saja suara tubrukan barang jatuh kelantai membuat Sunoo merasa terpanggil

Dengan sigap Sunoo berlari menuju kamar Sunghoon, setelah membuka pintu kamar itu, Sunoo bisa melihat Sunghoon yang tengah meringkuk bak janin memeluk lututnya sendiri

"Sunghoon-ssi?" Sunghoon yang merasa namanya dipanggil menoleh kearah Sunoo

"Hiks hiks siapa?" Ucap Sunghoon dengan isakan

Sunoo yang melihatnya tertegun, kemudian berjalan mendekat

Sesaat setelah Sunoo berlutut Sunghoon langsung meringkuk dan memeluk tubuh Sunoo, Sunoo menegang saat itu juga, apa-apaan ini?

"Eungg, Hoon suka tubuhnya hangat, dan haruuum" Sunghoon menduselkan wajahnya pada dada Sunoo dan menghirup banyak-banyak aroma manis Sunoo, Sunoo sendiri sama sekali tak berkutik bahkan tak membalas pelukan itu

"Sunghoon-ssi?" Panggil Sunoo sekali lagi

"Ya?" Sunghoon mendongak menatap Sunoo, membuat Sunoo paham perubahan sikap yang drastis itu

Mata Sunghoon berubah menjadi sedikit hijau terang

"Little space syndrome?"

Yang mana Sunghoon yang sebenarnya?

( ( T O B E C O N T I N U E D ) )

Chapter 5 manti sore yaa

✓Alter Ego || Sunsun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang