( ( A L T E R E G O ) )
Lee Heeseung, jika menyebut nama itu di kalangan Universitas LiftBee mungkin mahasiswa sana akan menampilkan wajah berbinarnya dan mengatakan dia adalah pria yang hebat.
Siapa yang tak ingin menjadi pendamping si pria Lee?, Di usia mudanya dia sudah berhasil mengumpulkan banyak medali, tak terhitung berapa banyak sertifikat pemenang sebuah lomba yang terpajang di kamar luasnya, begitu pula dengan piala-piala yang berjejer apik dan medali-medali yang tergantung rapi
Namun di saat semua orang berlomba-lomba berdiri menjulang didepannya dan mencoba mendapatkan perhatiannya, mata bambi itu justru terpaku pada pemuda kecil nan lugu
Badannya yang kecil dengan tumpukan buku yang sedang dipeluknya, rambut halusnya terlihat menjembul dari tudung jaket hoodie berwarna oranye nya membuat Heeseung seolah kehilangan poros dunianya, semestanya tertuju pada si mungil Yang Jungwon
Heeseung dengan percaya diri berdiri didepan tubuh kecil itu, mengulurkan tangannya dengan memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi
Menahan pekikan gemas saat pemuda manis itu memiringkan kepalanya dan menatap Heeseung seolah bertanya
"Mari berteman!" Satu kata awal yang Heeseung ucapkan
Jungwon menatap uluran tangan itu dengan ragu, namun tak berselang lama ikut memajukan tangannya dan menjabat tangan besar Heeseung
"Baiklah!" Balas yang lebih muda
Andai semuanya bisa di putar, Jungwon tak akan menerima uluran tangan itu, Jungwon tak akan menatap netra berbinar itu, dan Jungwon tak akan menerima Heeseung dalan hidupnya
Hingga detik ini, Jungwon merasa Lee Heeseung adalah satu hal yang memporak-porandakan kehidupannya
Satu hal yang benar-benar membuat Jungwon menyesal.
Dan sekarang Heeseung sedang berada di kamarnya, kilauan dari piala maupun medalinya tak cukup untuk membuat hati si pria Lee bersinar
Matanya menatap lurus pada bingkai foto yang menampilkan fotonya dan beberapa temannya saat semasa SMA
Jarinya sejak tadi mengetuk meja belajarnya dengan acak, menimbulkan suara yang diselimuti kesunyian, hingga suara dering ponsel membuyarkan segalanya
"Halo Ayah?" Terdapat jeda sebelum suara berat dari seberang sana menjawab
"Halo, bagaimana kabarmu?" Heeseung menghela nafas
"Bisa Ayah pulang secepatnya?"
"Ada apa? Tak terjadi sesuatu kan?" Lagi-lagi Heeseung menghembuskan nafas lelahnya
"Ada hal penting yang ingin Heeseung bicarakan."
( ( A L T E R E G O ) )
Sunoo menatap dengan seksama seorang dokter yang melepas infus pada tangannya
"Nah, kamu sudah boleh pulang nanti ya, infusnya sudah habis" Sunoo hanya mengangguk patuh
Ni-ki juga tak berniat mengeluarkan sepatah kata pun, sejak awal Sunoo di bawa ke rumah sakit Ni-ki tak pernah meninggalkan bangunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Alter Ego || Sunsun [End]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Kau tidak seharusnya disini, jika berada disekitarku kau akan terluka." "Jangan pergi!, Atau aku akan memotong kakimu agar kau tak jauh dariku." Tentang Kim Sunoo, seorang psikiater dari kota kecil yang diberi amanat untuk menyembuhkan...