d u a p u l u h l i m a

4.6K 535 33
                                    

( ( A L T E R E G O ) )

Lee Heeseung, jika menyebut nama itu di kalangan Universitas LiftBee mungkin mahasiswa sana akan menampilkan wajah berbinarnya dan mengatakan dia adalah pria yang hebat.

Siapa yang tak ingin menjadi pendamping si pria Lee?, Di usia mudanya dia sudah berhasil mengumpulkan banyak medali, tak terhitung berapa banyak sertifikat pemenang sebuah lomba yang terpajang di kamar luasnya, begitu pula dengan piala-piala yang berjejer apik dan medali-medali yang tergantung rapi

Namun di saat semua orang berlomba-lomba berdiri menjulang didepannya dan mencoba mendapatkan perhatiannya, mata bambi itu justru terpaku pada pemuda kecil nan lugu

Badannya yang kecil dengan tumpukan buku yang sedang dipeluknya, rambut halusnya terlihat menjembul dari tudung jaket hoodie berwarna oranye nya membuat Heeseung seolah kehilangan poros dunianya, semestanya tertuju pada si mungil Yang Jungwon

Heeseung dengan percaya diri berdiri didepan tubuh kecil itu, mengulurkan tangannya dengan memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi

Menahan pekikan gemas saat pemuda manis itu memiringkan kepalanya dan menatap Heeseung seolah bertanya

"Mari berteman!" Satu kata awal yang Heeseung ucapkan

Jungwon menatap uluran tangan itu dengan ragu, namun tak berselang lama ikut memajukan tangannya dan menjabat tangan besar Heeseung

"Baiklah!" Balas yang lebih muda

Andai semuanya bisa di putar, Jungwon tak akan menerima uluran tangan itu, Jungwon tak akan menatap netra berbinar itu, dan Jungwon tak akan menerima Heeseung dalan hidupnya

Hingga detik ini, Jungwon merasa Lee Heeseung adalah satu hal yang memporak-porandakan kehidupannya

Satu hal yang benar-benar membuat Jungwon menyesal.

Dan sekarang Heeseung sedang berada di kamarnya, kilauan dari piala maupun medalinya tak cukup untuk membuat hati si pria Lee bersinar

Matanya menatap lurus pada bingkai foto yang menampilkan fotonya dan beberapa temannya saat semasa SMA

Jarinya sejak tadi mengetuk meja belajarnya dengan acak, menimbulkan suara yang diselimuti kesunyian, hingga suara dering ponsel membuyarkan segalanya

"Halo Ayah?" Terdapat jeda sebelum suara berat dari seberang sana menjawab

"Halo, bagaimana kabarmu?" Heeseung menghela nafas

"Bisa Ayah pulang secepatnya?"

"Ada apa? Tak terjadi sesuatu kan?" Lagi-lagi Heeseung menghembuskan nafas lelahnya

"Ada hal penting yang ingin Heeseung bicarakan."

( ( A L T E R E G O ) )

Sunoo menatap dengan seksama seorang dokter yang melepas infus pada tangannya

"Nah, kamu sudah boleh pulang nanti ya, infusnya sudah habis" Sunoo hanya mengangguk patuh

Ni-ki juga tak berniat mengeluarkan sepatah kata pun, sejak awal Sunoo di bawa ke rumah sakit Ni-ki tak pernah meninggalkan bangunan itu.

✓Alter Ego || Sunsun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang