( ( A L T E R E G O ) )
Disinilah Sunoo sekarang, terjebak diantara beberapa orang asing yang tak terlalu dikenalinya
"Kak Heon memintaku untuk merawat mu, Kim Sunoo." Sunoo hanya mengangguk ringan, masih sedikit canggung
"Haha tak perlu kikuk begitu, sejujurnya kami sudah lama menunggu kedatanganmu
Tepatnya setelah bocah tengil ini terus membicarakan mu!" Jake mengusak rambut Ni-ki gemas
"Akh Kak Jake berhenti!"
"Eii tidak usah mengelak begitu, kau sendiri yang bilang tak sabar membawa Sunoo ke Jepang, sekarang bagaimana rasanya mimpimu terealisasikan hmm?" Lagi-lagi Jake menggoda Ni-ki, tak lupa tangan jahilnya mencolek dagu Ni-ki
"Ck, aku bingung bagaimana Mama menjadikanmu sebagai muridnya" Ni-ki berdecak malas sebari memangku kedua tangannya, wajahnya yang menekuk mampu membuat Jake tertawa puas
Ni-ki berdiri dan meraih tangan Sunoo untuk dibawa beristirahat di kamarnya, sudah dipastikan Ni-ki sedang merajuk
Ngomong-ngomong Mama Ni-ki, Ye-eun Nishimura adalah orang korea asli, yang di adopsi oleh keluarga Park saat usianya menginjak tiga tahun dari panti asuhan
Hidup sebagai adik angkat Park Sokheon sebelum dirinya di nikahkan dengan seorang pria dari Jepang, Reiko Nishimura.
Pada awalnya Sokheon menolak tentang perjodohan, dia bersikeras tidak ingin adiknya hidup bersama seorang pemuda yang bahkan tak dikenal dalam oleh Ye-eun
Namun setelah mendengar bahwa Reiko tak lebih dari seorang pemuda yang mengidap kanker otak yang hidupnya tak lama lagi membuat Sokheon melunak, terlebih saat mengetahui bahwa Reiko telah lama menyimpan rasa pada Ye-eun
Berbekalkan dari rasa empati dan kasihan, Ye-eun berani menerima lamaran keluarga Nishimura
Satu setengah tahun setelah pernikahan diadakan, Nishimura Riki kecil pun lahir ke dunia.
Dan saat usia Ni-ki menginjak tiga tahun, Reiko menghembuskan nafas terakhirnya
Dan hingga saat ini, satu-satu hal yang Ye-eun sesali adalah menikah dengan Reiko atas dasar perasaan empati dan kasihan.
Diusianya yang ke 29 tahun, Ye-eun mendapatkan gelar seniornya menjadi Dokter kandungan dan merangkap ke Psikiater di sebuah Rumah Sakit besar yang ada di Jepang, bahkan mendapatkan kepercayaan untuk mendidik salah satu anak magang dari Kampus di Australia, Sim Jake.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Jake adalah salah satu anak magang dari Kampus Australia yang menjalankan pelatihannya di Rumah Sakit tempat Ye-eun bekerja, dan menjadi anak didik Ye-eun sebelum berapa tahun ini diangkat menjadi asisten Dokter Ye-eun
"Oh iya, apa yang membuat Heeseung jauh-jauh datang kemari?" Ye-eun bertanya pada Jake yang duduk di samping Heeseung
Alih-alih menjawab, Jake malah menyenggol lengan Heeseung dan meraih toples biskuit didepan meja, membuat Heeseung mau tak mau menjawab pertanyaan Ye-eun
"Ah aku dalam masa hukuman ku" Heeseung menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Apa maksudmu dalam masa hukuman?" Jake tertawa kecil sebelum menjawab
"Si berandal ini membuat kerusuhan di Seoul, dia dihukum untuk menebus perbuatannya" Heeseung tertawa canggung, andai saja Jake tau 'kerusuhan' apa yang telah diperbuat Heeseung.
"Ayah memintaku melihat Jake melakukan tugasnya, mungkin itu akan membuatku menjadi orang yang lebih baik."
( ( A L T E R E G O ) )
'BRAK!!'
'PYARR!!!'
'BUAGH!!'
'TRANGG!!'
Suara-suara bising saling bersahutan dari dalam kamar gelap Sunghoon, tak perlu dijelaskan lagi se brutal apa Sunghoon didalam
"AARGHHH!!" Sunghoon berteriak disusul isakan yang keras, tangannya yang penuh luka meremas dadanya dengan kuat, wajah pucat nya dihiasi lebam dan goresan bahkan ujung bibirnya terlihat sedikit sobek
Tubuh kurusnya terus di hempasan ke dinding, membuat luka terus bertambah disana, Sunghoon tengah menyiksa dirinya sendiri
Rasa penyesalan yang teramat kuat memenuhi relung hatinya, terasa benar-benar mencekik dan menyakitkan
Apalagi mendengar bahwa Sunoo suda dibawa oleh Ni-ki ke Jepang semakin membuatnya meneriakkan sumpah serapah pada pemuda Jepang itu
Sunghoon membaringkannya dirinya pada kasurnya dengan posisi meringkuk memeluk dirinya sendiri
Tak berselang lama, pintu kamarnya dibuka terlihat Tuan Sokheon berdiri dan menghela nafas melihat keadaan Sunghoon
Tuan Sokheon berjalan pelan menghampiri anak sulungnya itu, sembari memanggilnya
"Hoon..?" Sunghoon tentu mendengar panggilan itu namun memutuskan untuk tidak bergeming, netranya menatap kosong kedepan masi dengan posisi meringkuk
Tuan Sokheon menghela nafas sebelum berucap
"Apa yang kau inginkan?" Mendudukkan dirinya pada tepi kasur berantakan milik Sunghoon
"Aku mau Sunoo." Tuan Sokheon memijat pelipisnya
"Tidak untuk itu." Sunghoon bangkit dan menatap nyalang Ayahnya
"AKU MAU SUNOO!" Barang di nakasnya mendarat sempurna di lantai, berbaur dengan pecahan-pecahan barang lain yang sebelumnya telah dilemparkan oleh Sunghoon sendiri
"Sunoo sedang butuh waktu, dia terluka karena mu Park!" Merasa emosinya disulut, Tuan Sokheon tak kalah dan ikut membentak Sunghoon
"Kapan kau akan mengerti!?, Setiap orang punya hidupnya masing-masing kau tidak boleh egois dengan merampas hidup orang lain!" Sunghoon terdiam, namun matanya tak lepas menatap nyalang pria paruh baya didepannya
Tak lama kemudian, Sunghoon mengerutkan keningnya perutnya tiba-tiba terasa seperti diaduk
"Hoek!" Sunghoon berlari menuju kamar mandi dan berlutut didepan kloset untuk memuntahkan seluruh isi perutnya
"Hoek.. ughh-hoek!" Tuan Sokheon panik, dengan cepat menghampiri Sunghoon dan memijat tengkuk anak sulungnya
Namun yang keluar dari perut Sunghoon hanya cairan bening, tak seperti orang muntah pada umumnya
Teringat sesuatu, Tuan Sokheon dengan cepat berteriak memanggil Jay
"Jay.. JAY!! CEPAT KE KAMAR SUNGHOON!!"
( ( A L T E R E G O ) )
Cieee selamat atas kehamilannya Sunghoon!! 💐🥳🎉🎊
Eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Alter Ego || Sunsun [End]
Fanfiction[COMPLETED] "Kau tidak seharusnya disini, jika berada disekitarku kau akan terluka." "Jangan pergi!, Atau aku akan memotong kakimu agar kau tak jauh dariku." Tentang Kim Sunoo, seorang psikiater dari kota kecil yang diberi amanat untuk menyembuhkan...