Bab XXV ✅

7 3 0
                                    

Kamar Najmi
27 September 2017

(Najmi's POV)

Rasanya masih tak percaya jika bapak tiba tiba baik.

"Najmi kenapa??" Najwa bertanya padaku yang sejak tadi hanya diam.

"Bapak kok tiba tiba baik?? Kenapa kira kira."

"Gak tau,, Kesambet kali." jawab Najwa enteng.

"Kok gitu sih??"

"La terus kamu maunya gimana?? Mau dimarahin bapak??" Najwa bertanya dengan nada lumayan tinggi.

Aku terdiam, sedikit sakit setelah dibentak. "Perasaan ku kok dari tadi gak enak ya??" Najwa berbicara sendiri.

"Rasanya kayak ada sesuatu yang akan terjadi setelah ini."

"Sesuatu apa??" Tanyaku penasaran.

Najwa menggeleng. "Najmi!! Kamu udah dapet menstruasi pertama belum??"

Aku menggeleng, rasanya malu sekaligus takut. Karena dari semua teman seangkatanku, hanya aku yang belum haid.

"Musibah selanjutnya pasti darah haid itu." Kata Najwa yakin.

"Kok gitu?? Padahal kalau dilihat lihat, sekarang udah jarang ada jin nyerang aku."

"Mereka banyak yang gugur di malam suro. Sisanya mungkin sembunyi dibalik pemiliknya. Dan ada satu hal yang mengusik pikiranku."

"Apa itu??"

"Pusaka itu!! Apakah dia ada di dalam milikmu??" Najwa menunjuk ke area terlarang.

"Kok bisa??" Tanganku reflek menutupi bagian itu.

"Dari semua kasus yang aku tangani selama aku jagain kamu. Beberapa orang memang berniat bunuh kamu. Namun beberapa lainnya malah berniat memperkosa kamu, dan bahkan ada yang ingin memberimu pelet pengasihan. Dan ada satu hal yang membuatku yakin bahwa pusaka itu memang disimpan disana."

"Hal apa itu??"

Najwa menggeleng. "Ada beberapa hal yang lebih baik tidak kamu ketahui."

Aku mengangguk, walau hati ini sangat penasaran. "Oh iya,, aku ada kabar bagus." Najwa berkata dengan wajah sumringah.

"Kak Arif tadi bilang kalau bapak mau jadi donatur buat benerin masjid."

Najmi terkejut sekaligus takjub. "Bapak?? Yang bener??"

"Iyaa,, kak Arif sendiri yang bilang. Katanya bapak pagi pagi ngajak kak Arif buat ngobrolin tentang pembangunan masjid. Tapi anehnya bapak gak mau sampe namanya disebut di depan umum."

"Yaaah,, kok gitu. Padahal aku mau pamer ke temen temen. Aku mau buktiin kalau bapak emang kaya karena kerja, bukan pesugihan."

"Astaghfirullah al adzim,, ada yang ngomong gitu??"

"Ada,, waktu itu ditempat ngaji. Tapi aku diem aja."

"Kenapa gak dilawan??"

"Nggak ah,, males. Orang kayak mereka mah gak bisa kalau suruh berhenti. Kalau Anjing mah emang menggonggong terus, disuruh diem mana ngerti."

"Najmi!! Kamu Kesambet juga ya?? Mulutnya kok ngatain orang."

"Hihihi,, dikit doang kok."

****

Kediaman Keluarga Hamadi
30 September 2017

(Author's POV)

Malam ini tiba tiba keluarga Hamadi berkumpul di ruang tamu. Semuanya lengkap, ada Fandi beserta anak dan istri, Andra, Andri, Najmi, Naya, Ahmad bahkan aqif yang jarang diikutsertakan, kini menghadiri perkumpulan dadakan ini.

Bastaril Jarimati (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang