Bab I ✅

2K 67 0
                                    

Kampung Yahida
27 Agustus 2007

Author's POV

Gema langkah kaki terdengar disepanjang hutan. Seorang gadis nampak mengejar sosok hitam berbulu yang masih terus berlari didepannya. Peluhnya menetes, berebut untuk meluncur diatas pipi pucatnya. Manik matanya terus fokus pada satu titik. Sosok itu.

"Berhenti kau keparat!!!" Gadis itu mengumpat pada sosok yang masih berlari didepannya.

Namun suaranya tidak dihiraukan, sosok itu masih terus berlari dan membuat gadis itu makin geram.

"Berhenti atau kubunuh kau!!!" Kali ini gadis itu mengancam. Namun sosok itu hanya menoleh sambil menjulurkan lidahnya, seakan mengejek ancamannya.

*Wush*

Gadis itu menendang tanah,, hingga dirinya pun terbang ke awang-awang. Dedaunan kering turut berterbangan bersamanya. Angin kencang bertiup menggoyangkan pepohonan disekitar.

Tiba tiba muncul sebuah batu besar dibelakang gadis ini,, ikut terbang seirama dengan gerakan tangan sang gadis.

"Kyaaaa!!!" Gadis itu mengerahkan seluruh tenaganya. Dengan satu gerakan saja batu itu terlempar ke arah mahkluk hitam berbulu.

"Rasakan ini mahkluk penghianat!!"

*Bugh*

Batu itu mendarat tepat diatas punggung sosok hitam yang akrab disapa genderuwo itu, sosok yang sering dijadikan penyerang dalam praktik ilmu hitam.

*Arggghhh!!*

Suara geramannya memekik memenuhi keheningan hutan. Disambut senyuman kemenangan oleh sang gadis.

Dia turun lalu mendarat di atas batu, membuat beban tambahan untuk genderuwo. Malang sekali nasibnya, ia kini hanya bisa menggapai tanah untuk menyelamatkan diri.

"Bagaimana rasanya??" Gadis itu bertanya dengan nada mengejek.

"Arrgghhh!!! Si...a..lan. kau..!!" Sosok itu menggeram lagi.

"Jangan bicara buruk tentangku. Cobalah untuk sedikit lebih manis,, siapa tau aku bisa mengampuni dan melepaskanmu kembali." Sang gadis membuat penawaran.

"Ti...dak a..kan..!!"

"Kenapa kau harus tunduk pada manusia jahat seperti sujewo?? Lihatlah,, kau dalam bahaya dia pun tak pernah membantu. " Gadis itu bertanya pada sosok yang terus terusan mengganggu adiknya.

"A..ku.. ti...dak tun...Duk... Pa..da siapa..pun!!"

"Lalu kenapa kau menyerang adikku?? Ini bukan yang pertama kali!! Kau sudah menyerangnya berkali kali, dan aku sudah memaafkan mu di masa lalu!! Kenapa sekarang kau mengulangi kesalahanmu lagi??" Tanya gadis itu frustasi.

"Ka...Rena.. ka..u bo...doh!! Hahaha." Genderuwo tertawa mengejek.

"Aku tidak bodoh!! Itu semua kulakukan karena aku ingin semuanya hidup rukun!!! Seharusnya bangsa jin tidak boleh mengganggu manusia!! Kita ini hidup berdampingan,, kenapa kau menganggu kami??" Gadis itu kesal lalu menghentakkan kakinya diatas batu.

"Da..sar bo...doh!!!" Sosok itu masih mengejek.

Gadis itu geram lalu turun tepat didepan muka sosok hitam itu. Sosok itu mendongak,, menunjukkan wajah seram yang dipenuhi bulu lebat. Matanya merah menyala memendarkan cahaya kebencian.

Bastaril Jarimati (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang