Masjid Bani Hasan
11 September 2017(Najmi's POV)
Sholat shubuh kali ini jelas sangat berbeda dengan hari hari sebelumnya. Banyak sosok sosok menyeramkan disepanjang jalan. Tapi aku masih berusaha tenang dan tidak menanggapi semuanya. Bahkan panggilan kak Arif sempat tak kudengar.
"Najmi!! Kok kakak ditinggalin." Dia protes sambil berjalan di sebelahku.
"Eh,, kak. Anu, jangan ngobrol dijalan. Gak baik." Ucapku sambil terus berjalan. Karena dapat kulihat masjid yang begitu terang dan senggang. Tidak ada mahkluk halus Disana. Aman.
"Kamu kenapa?? Kayak dikejar setan aja."
Aku berhenti sejenak, terkejut dengan ucapan kak Arif. Jangan jangan manusia disampingku ini benar benar punya indra keenam, dan selama ini dia membohongiku dan tidak mau mengajariku untuk mengenal dunia gaib. Dasar menyebalkan.
"Ayo cepetan, tadi buru buru sekarang malah berhenti."
Aku diam saja dan melanjutkan perjalanan. Aku membuka suaraku ketika sudah menginjakkan kaki di halaman masjid.
Sepertinya aman. "Kak." Aku memanggil kak Arif.
Dia berhenti lalu menoleh. "Iya kenapa??"
"Kamar mandi kakak dulu yang pake. Imam harus duluan makenya, soalnya saya ada nungguin." Dia menjawab pertanyaan sebelum aku bertanya.
Aku menepuk keningku. "Ihh,, apaan sih. Bukan itu."
"Terus??" Dia bertanya sambil meletakkan sorbannya diatas gentong air.
"Kakak bisa liat hantu??" Tanyaku pelan, takut mereka mendengarnya.
Kak Arif berdecak. "Udah berapa kali kakak bilang sama kamu. Kakak gak punya indra keenam, dan gak tau apapun tentang dunia gaib. Dahlah, kakak mau ke kamar mandi. Kamu tungguin, nanti gantian." Ucapnya lalu melenggang.
Aku merenung. "Mungkin saja tadi cuma asal, Ngapain juga dipikirin." Aku berusaha berfikir positif.
Aku melihat sekitar, mahkluk penghuni sini hanya ada beberapa saja. Rupanya pun terlihat lebih pantas dibandingkan mahkluk diluar sana. Ada yang bertubuh tinggi, ada yang punya janggut panjang, bahkan ada cahaya yang sejak tadi bergerak kesana kemari. Ada juga anak kecil yang berlarian memutari masjid.
"Ternyata ini penghuni masjid sini. " Aku bergumam pelan.
"Udah tuh. Sana cepetan, biar jamaah gak nunggu lama." Kak Arif keluar dari kamar mandi sambil membenarkan sarungnya.
"Ih kak Arif gak sopan sumpah." Aku menutup mataku yang suci, padahal kalau dirumah aku sering liat penampakan seperti ini.
"Apanya yang gak sopan?? Kayak gak pernah liat orang pake sarung." Ucapnya cuek lalu menggulung lengan bajunya.
"Hiii,, dasar mesum." Aku lekas masuk ke kamar mandi, takut sama om om.
"Alhamdulillah aman, tidak ada penghuninya." Ucapku pelan setelah memastikan situasi.
Dengan cepat aku menuntaskan hajat yang sudah sampai dipuncak. Ingin segera keluar dan masuk ke dalam kedamaian masjid.
***
Hari ini agak berbeda, biasanya aku akan langsung pulang setelah selesai sholat shubuh. Namun kali ini aku lebih memilih menunggu sampai matahari menampakkan diri. Kupikir tak apa pulang lebih lambat beberapa menit. Lagipula kak Arif masih didalam, aku tidak sendiri.
Aku masih melihat jalanan didepanku. Kadang sesekali ada jin yang lewat, mungkin mereka hendak pulang aku yakin itu. Mereka kan hanya beraktivitas dimalam hari. Iya gak sih??
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastaril Jarimati (Lengkap)
Paranormal#1 Islam dari 14,3 k cerita (9 Juni 2023) Namanya Najmi. Gadis biasa namun terlahir dengan takdir luar biasa. Lahir di keluarga terpandang di sebuah kampung kecil yang masih memegang teguh ajaran kejawen. Gadis yang berusaha meng-islamkan orang lain...