-Rumah Inmyeon-
-Jiyeon POV-
Huaah~ Aku masih mengusap-usap mataku yang lelah ini ketika kami bertiga berdiri didepan pintu rumah Inmyeon.
"Inmyeon aah!!" *TOKTOKTOK*
"Inmyeonn~!!" Aish mereka berdua berisik sekali.
"Ya! Kalian lagi ngapain sih?! Ena? Buka pintunya!" Pekik Baek. Seketika aku tersadar sepenuhnya dari kantukku.
"Y-ya Baek..," sergah Go Hee pada Baek sembari melirik sepintas kearahku. Urgh aku paham. 'Kalian sedang apa', 'Ena' -yang dikatakan Baek-. Tidak, aku tidak berpikiran aneh-aneh. Mana mungkin kan Sehun... Dan Inmyeon...
"A-ups," Baek menghindari tatapan mataku.
"Mereka gak lagi dirumah?" Tanya Baek yang masih menghindari tatapanku.
"Inmyeon jarang keluar," Sahutku.
"Yaa!! Buka pintunya!" Baek menggedor-gedor pintu. Aku mengirim pesan pada Inmyeon. Dia tidak mungkin sedang keluar, kan?
"Ya! Ya! Dasar bising," sedetik kemudian Sehun muncul membukakan pintu.
Deg.
Dia tampan sekali.
"Buka pintu aja lama amat," komplain Baek begitu dia melangkah masuk. Aku mengerjap, semoga tidak terlihat gugup.
"Jiyeon? Ayo masuk," Sehun melambaikan tangannya didepan wajahku. Memalukan sekali! Aku membelalakkan mataku kaget begitu Sehun menyadarkanku. Apa aku memperhatikannya? Huh? Kenapa aku jadi seperti ini saat melihat Sehun? Bahkan saat bersama dengan Baek -Yang kusukai sejak lama- aku tidak pernah mematung seperti tadi. Sehun... Ini baru kali kedua kami bertemu setelah hari 'itu'.
Dan aku masih belum terbiasa melihat sosoknya yang sempurna.
Baek dan Sehun masih berbincang tidak jelas di ruang tengah sedangkan aku dan Gohee masuk ke kamar menemui Inmyeon.
"Kamu enggak sesakit yang kukira," Gohee menatap Inmyeon dengan ekspresi datar.
"Demamku tinggi sekali kemarin!" Elak Inmyeon.
"Ini," aku menyerahkan roti yang tadi kubeli di mall.
"Tumben kalian ingat membawakan sesuatu untukku, eoh? Daebak..," Inmyeon mengambil alih roti itu dariku.
"Oh? Tentu saja," aku mengibaskan sebagian rambutku. Bersamaan dengan itu, Sehun masuk ke dalam kamar ini juga. Degdeg.. Aku berusaha mengalihkan pandanganku darinya. Konyol sekali! Apa tadi dia melihatku?
"Ya! Kalian, ajari Imyun memasak! Sehun bosan dengan sandwich, telur dadar, telur ceplok, nasi go-"
"Sehun kira kita bisa hah?" Potong Gohee tidak memperdulikan Sehun yang tadinya menghitung dengan jari.
"Kau tinggal makan saja ribut. Dasar," omel Inmyeon.
"Gohee ya~~!" Terdengar teriakan Baek yang membuat kami menoleh. Rupanya dia sedang mondar-mandir di ruang tengah.
"Eoh? Mwo?" Sahut Gohee sambil berjalan keluar kamar. Oh tidak. Disini hanya ada aku, Sehun, dan Inmyeon. Apa yang harus kukatakan? Huh? Aku terdiam begitu Sehun masuk tadi.
"Hun, buatkan jus buat tamu!" Inmyeon tiba-tiba menunjuk hidung Sehun.
"Wae? Memangnya perlu?" Sehun masih belum beranjak dari posisisnya.
"Oh Sehun! Where is your attitude-"
"Stop," Sehun memotong ucapan bahasa asing Inmyeon sedetik sebelum dia melangkah keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (EXO's FF) [Hiatus]
FanfictionAku takut ketika kau mendekat untuk menjagaku, sayapmu justru basah akan air mataku. Dan kau menyelamatkanku dari mimpi buruk, tapi dirimu justru semakin memudar. Sekarang aku tidak bisa tidak memimpikanmu mesti kututup kedua mataku. -Cover by me-