-Villa Keluarga Jiyeon-
-Inmyeon POV-Apa ini pilihan yang tepat untuk pergi jogging keluar? Sehun pabo! Tidakkah dia sudah tahu bahwa akan ada Jiyeon disana?
"Sudahlah, ayo traktir Sehun es krim di taman!" Aku heran, bagaimana dia bisa se-cuek ini.
"Yak! Kalian berdua!"
Suara itu? Dia ... berteriak?!
"Dimana Gohee?!" Sosok itu mencengkeram buku tebalnya erat. Kedua matanya yang biasanya tak berekspresi kini menyorot tajam padaku dan Sehun.
"A-itu, Gohee ... dia-"
"Dia keluar, nyari makan, mungkin." Sehun menaikkan bahunya lalu menyeretku pergi dari hadapan Dio.₰CahayaBulan₰
-Inmyeon POV-
"Yak pabo! Kenapa kau frontal pada Dio?" Aku berlari disamping Sehun sambil berusaha mengikuti langkahnya.
"Kenapa tidak? Nyatanya Gohee kabur bersama pelariannya kan?" Nada datarnya sama sekali tidak mendukung fisiknya yang nyaris sempurna.
"Tapi, ... kau tidak pernah memikirkan perasaan siapapun, ya?" Tanpa sadar, suaraku merendah dan kecepatan berlariku menurun. Aku membiarkan Sehun berlari mendahuluiku.
Aku justru memikirkan apa yang baru saja kukatakan. Bahwa Sehun memang tidak pernah memikirkan perasaan siapapun.
"Imyun! Kau yang mengajakku jogging, tapi kenapa Sehun lari sendiri?" Sehun berdiri mematung 5 meter didepanku.
Kurasa, setelah ini semua akan baik-baik saja. Aku akan menyelamatkan Jiyeon yang ada diantara Gohee dan Bekyun. Sehun akan datang dan ikut makan bersama mereka. Dan nanti, aku akan menyimpang membiarkan mereka di dunia mereka sendiri.
Dengan begini, tak apa."Kau tulii??" Sehun kembali meneriakiku.
Seorang Sehun, yang terlihat sangat tampan dibawa pancaran sinar senja, ditambah kaus dan rambutnya berkibaran diterpa angin. Sehun sesempurna ini.
"Kajja, kita ke Jiyeon!"
₰CahayaBulan₰
-Gohee POV-
Baek bisa menjadi sangat easygoing padahal disini ada aku dan Jiyeon. Entah Baek itu bermuka dua atau bertopeng. Kemarin dia berkata bahwa 'dia akan memperjuangkanku'. Katanya, ketika Jiyeon tertidur di kursi belakang.
"Gohee Jiyeeoon!!" Terdengar teriakan yang familiar di telingaku. Inmyeon.
"-hun," Jiyeon bergumam.
"Oy, Hun!" Baek ikut berseru.
"Kalian makan disini?" Inmyeon berbasa-basi, dan aku hanya menganggukkan kepalaku dua kali tanpa melihat kearahnya. Aku menatap Jiyeon, penasaran dengannya. Bukannya aku tidak suka pada Jiyeon, aku hanya saja tidak pernah mendengar kejelasan perasaan dari Jiyeon.
"Jiyeon, kenapa diem?" Baek bertanya pada Jiyeon, oke lalu aku bagaimana? Baekhyun mau ngacangin aku sekarang?
"Sehun mau makan-"
"-lagi?" Inmyeon memotong ucapan Sehun ketika Sehun duduk disamping Jiyeon. Dan Jiyeon masih belum merespon pertanyaan Baek.Dan aku mematung.
"Bukannya kau sempat makan tadi?" Inmyeon lanjut bertanya tanpa dihiraukan oleh Sehun yang sudah memesan makanan. Eh, memangnya ada makanan di villa?
"Di villa ada makanan?" Aku bertanya.
"Ada, tadi aku yang masak bareng Jiyeonnie~" Baek ber-aegyo berusaha mengalihkan perhatian Jiyeon.Baek? Memperjuangkanku?
Baek, ekspresi Jiyeon seakan berkata, "-hentikan, Baek Oppa.""Berarti makanan di villa masih banyak?" Jiyeon baru bersuara.
"Masih ada Dio, kan? Dia bisa ngehabisin semuanya gak?" Inmyeon menimpali. Sementara Sehun sudah sibuk dengan makanannya."Lalu, kalau semuanya disini, siapa yang makan makanan di villa?" Jiyeon memberi tatapan kosong, seakan dia sangat mengkhawatirkan masakannya. Tunggu, apa Jiyeon tidak salah bicara?
"Semuanya disini? Tapi kan Dyo-""Gohee-ya, aku dibelakangmu."
------
Project by me and @xxonat
Minta maaf yaaaa soalnya late update
Ini juga Author nulisnya disekolah :"
Makasih banyak ya, banyak yang ngikutin :"B
Sori kalo cuma 510 words, lagi stuck :"
Bakal Author perbaiki lagi buat kedepannya~!
Thanks a lot for reading,
XOXO~~!
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (EXO's FF) [Hiatus]
FanfictionAku takut ketika kau mendekat untuk menjagaku, sayapmu justru basah akan air mataku. Dan kau menyelamatkanku dari mimpi buruk, tapi dirimu justru semakin memudar. Sekarang aku tidak bisa tidak memimpikanmu mesti kututup kedua mataku. -Cover by me-