Another Love

Sahabat Amjing

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡

"Mandi kagak lu?"

"Mandilah anjir, emang lo."

"Hahaha." Sosok yang tertawa itu mulai melajukan mobilnya, membelah jalanan ramai demi mencapai tujuannya.

"Mau kemana emang? Masih pagi, gila."

"Udah mau jam dua belas siang, dan lo bilang masih pagi Arjuna?"

Yang di tanya mendengus. "Heh, emang masih pagi."

"Terserah deh." Sosok lain mengalah.

Yang satu fokus pada setir dan jalanan, sedangkan satunya tengah menggeledah penyimpanan didepannya.

"Kok abis?"

"Apa?"

"Cemilan gue, Aji."

"Ah masa?"

"Ish, tau ah."

Sosok yang dipanggil Aji itu kembali terkekeh, tak lama mobilnya berhenti didepan salah satu mini market.

"Kelupaan isi ulang, kan lo yang abisin sendiri."

Mata bulat itu membola, dia baru ingat dengan kenyataan itu.

"Terus lo mau kemana?"

"Katanya pengen ngemil, ayo turun !!"

Ngeliat sekitar dan ternyata berhenti ditempat jajanan, lelaki chubby itu nyengir lebar sambil mulai mengekori temannya.

"Buruan jajan nya, hari ini kita sibuk."

Karena matanya sudah menatap banyak hal, jadi pikiran dan pendengaran sosok itu tidak terlalu aktif. Memang sudah kebiasaan, tapi tetep saja terlihat menggemaskan.

"Ini gue atau lo yang bayar?"

"Masing-masing lah."

"Dih, gak asik lo." Rengutnya.

Aji kembali terkekeh, dia mengusak rambut hitam milik sahabat sedari kecilnya itu.

"Ambil deh apa yang lo mau, gue yang bayar kok !!"

"Yes."

Aji menggeleng, membiarkan lelaki seumuran nya itu bertingkah seperti bocah. Untungnya pertemanan mereka sudah ditahap tinggi, jika tidak, mungkin Aji akan merasa risih dengan sikap kekanakan Arjuna.

"Aji, yang manis-manis bolehkan?"

Yang ditanya menoleh, menatap rak didepan temannya itu kemudian menggeleng.

"Biskuit atau cookies boleh, permen enggak !!" Tegasnya.

"Ih gak asik ah."