Hilang

387 50 10
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











Genap sebulan sudah Panji tak menerima ataupun memberi kabar pada Arjuna, entah apa yang terjadi pada dirinya, sampai ada setitik rasa takut untuk menganggap semuanya baik-baik saja.

Padahal Panji sudah biasa menganggap ucapan temannya hanya sebuah guyonan garing, Panji sudah terlalu biasa menghadapi sikap dan sifat Arjuna yang terbilang manja pada dirinya saja.

Tapi sekarang, tanpa kabarnya, Panji ikut merasa kosong. Bahkan dalam sebulan ini, lelaki itu lebih sering kerja dirumah.

Fase terparah adalah saat ditinggal sang istri untuk bekerja diluar negeri selama satu minggu, disaat itu juga, Panji tidak bisa mengontrol perasaannya.

Dia lebih banyak mengurung diri, membiarkan rasa lapar dan bahkan tidak berminat hidup dalam terangnya lampu rumah. Siang malampun, rumah itu selalu gelap bak tanpa penghuni.

Sampai akhirnya Calista pulang, baru saja turun dari taksi, karena ponsel suaminya susah dihubungi.

"Baru pulang mbak?" Tetangga depan rumahnya bertanya.

Sebagai penghuni yang masih terbilang baru, perempuan itu senyum ramah.

"Iya bu."

"Oh pantesan rumahnya gelap terus, toh pengisinya baru pulang semua."

Calista hanya senyum, dia tidak tahu apa yang terjadi, soalnya suami dia kan gak kemana-mana. Tapi demi menjaga nama baik lelaki nya, dia hanya mengangguk kecil.

"Kalo gitu, saya masuk dulu yah bu."

"Oh iya mbak."

Calista membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, seketika aroma pengap menguar dari rumah yang semua jendela nya masih tertutup gorden.

Tunggu !! Jika diingat lagi, perempuan itu sadar bahwa tidak ada yang berubah sedikitpun dengan pemandangan saat dia akan pergi.

Khawatir dengan suaminya, Calista langsung lari kearah kamar tapi kosong, apa suaminya bekerja?

Tapi jika dilihat dari kondisi kamar yang sama seperti sebelum dia berangkat kerja, bisa dipastikan Panji tidak meniduri kamar itu.

"Kak... Kak Panji?" Panggil Calista, sudah terlalu khawatir dengan keberadaan suaminya.

"Kak Panji?"

"Dapur." Cuma kedengeran suara sahutan kecil itu, tapi dengan langkah tegap nya dia menghampiri.

"Kak Panji?"

"Cal, kenapa gak bilang kalo udah pulang?" Suaranya terdengar jelas dibuat sok baik-baik saja.

"Handphone kakak gak aktif."

"Ah... Sorry, lupa charger."

Calista hanya mengangguk, dia membuka tirai jendela besar didepan meja makan rumah itu.

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang