Prewedding

423 58 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Sesuai ajakan beberapa hari lalu, sekarang Juna tengah menonton acara foto prewedding yang dilakukan temannya.

Niatnya ikut biar temennya itu gak bosen sendirian, eh sekarang malah dia yang bosen. Gila, udah hampir dua jam tapi tuh pemotretan masih berlangsung.

Satu baju aja, ada kali setengah jam fotonya dan itu belum ditambah waktu ganti baju sama dirias. Hadehhh, ribet.

"Maaf mas, ini ada kiriman makanan." Juna menoleh.

"Dari siapa yah mbak? Soalnya saya gak pesen."

"Katanya dari mas Panji." Juna menoleh, melihat sosok yang masih bergaya itu, kemudian mengangguk.

"Makasih yah mbak."

"Iya mas, permisi." Juna cuma ngangguk.

Dia gak tahu kapan temennya pesen, sedari tadi gak liat Panji pegang hape juga. Tapi dengan sangat kebetulan, sosok yang memesan tengah memeriksa hasilnya dulu.

Ngeliat kesempatan berkomunikasi, Juna ngangkat kresek putih yang lumayan besar itu, kemudian dia goyang-goyang kan kearah Panji.

"Dari lo?" Tanya Juna tanpa suara, Panji cuma ngangguk singkat soalnya udah mulai lagi pemotretan.

Setelah dapat konfirmasi, Juna segera membuka kresek itu dan mulai terlihat beberapa camilan. Dia mengecap bibirnya, biar gak keliatan senyum.

"Maaf mas, numpang duduk yah !!" Sebelum Juna jawab, perempuan itu udah duduk duluan.

Emang sih disana gak ada sofa lain, tapi tetep aja Arjuna gak suka deket sama orang lain, males kalo diajak basa-basi.

"Nunggu giliran mas?" Tuh kan, malah ditanya.

Arjuna senyum canggung. "Enggak mbak, lagi nunggu temen." Jawab dia.

"Oh, itu yang pemotretan?" Juna ngangguk. "Katanya prewedding, sama mas?"

Juna bisa liat tatapan judge dari sosok perempuan berhijab itu, melihatnya seolah sebuah hal yang sangat menjijikkan.

Gak mau larut dalam pikiran, Arjuna langsung menggeleng.

"Enggak mbak, saya cuma nganter soalnya pake tema beda tempat sama calon istrinya."

Muka perempuan itu kembali normal, senyum ramah lagi tapi udah gak ngaruh buat ngerubah isi hati Juna.

"Ohhh, tak kirain mas nya gitu hehe."

"Hehe."

"Saya juga masih suka bingung, kok bisa ada yang suka sama sesama jenis sih? Gak jijik apa? Sakit kan orang kayak gitu tuh? Harus dijauhin, soalnya dengar-dengar yang kayak gitutuh bisa nular loh mas."

Arjuna diam, sekarang isi kepalanya penuh dengan berbagai macam asumsi buruk orang lain. Mungkin si mbak disamping ini emang gak ngomongin dia, tapi masalahnya Juna masuk kegolongan manusia yang dinilai menjijikkan itu.

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang