Pencarian dan Penantian

358 50 4
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Hampir genap dua tahun, Panji benar-benar dibuat hampa dengan kungkungan rasa kehilangan. Selama itu tidak ketemu, apa dia tidak serius dalam mencarinya?

Salah, yang harus kalian tanya adalah keluarga Arjuna, kenapa mereka begitu ketat menjaga putra bungsunya?

Apa takut dilukai atau takut mempermalukan? Apa selama berteman, Panji memperlakukan Arjuna dengan tidak baik? Hingga semesta tidak mengizinkan mereka bertemu kembali?

Sudah banyak cara yang Panji kerahkan, meminta bantuan teman, menyewa pelacak handal bahkan sampai berkeliling beberapa negara demi mencari keberadaan Arjuna.

Jujur, Panji juga kepikiran negara-negara yang melegalkan kondisi Arjuna, tapi takdir masih belum berpihak padanya.

Setelah kehilangan semuanya, Panji lebih sering menyendiri, bahkan kerjaannya lebih banyak dibantu sang ponakan.

"Kak." Panggil Calista, Panji menatap raut indah wanita didepannya. "Kakak udah makan?"

"Udah."

Senyumnya masih memikat, walaupun sudah bukan ranah Panji untuk terpikat.

"Kalo butuh apa-apa, hubungin aja yah kak !!"

"Maaf yah Ca, jadi repotin terus." Ucapnya tak enak hati.

Si perempuan menepuk bahu lelaki itu, senyum lembutnya masih menenangkan.

"Santai aja kak !! Pelan-pelan nyarinya, jangan sampe sakit lagi."

Bibir kering itu tertarik pelan, membentuk sebuah senyum hambar.

"Iya."

"Kalo gitu, aku duluan yah !!"

Panji ngangguk. "Hati-hati yah !!"

"Siap, kakak juga. See you."

Setelah kembali menyendiri, Panji menghela nafas panjang. Perjalanan kali ini terasa berat, belum lagi sabarnya yang harus dia perluas lagi.

Untuk hari ini cukup, Panji perlu istirahat setelah mengambil keputusan yang sempat tertunda beberapa lama.

Dengan map berkas, lelaki itu melangkah gontai menuju mobilnya.

Baru sampai parkiran, langkah nya harus terhenti karena sebuah tabrakan dari seseorang.

"Sorry sorry, gak sengaja... Eh? Panji?"

Sosok yang dipanggil ngerjap, terus natap lelaki tinggi didepannya.

"Oh, Aben."

"Wehh, udah lama gak ketemu." Seru si teman SMA. "Terakhir ketemu pas lo nikah deh, oh iya, Juna apa kabar?"

Mata Panji seketika fokus, dia ingat saat temannya ini mengobrol dengan Arjuna.

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang