Pertemuan

371 48 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Panji belum nyerah kok, cuma dia pengen rehat dulu. Dua tahun full nyari tapi tidak mendapatkan hasil, akhirnya membuat diri lelaki itu lelah juga.

Demi mengapresiasi dirinya yang sudah mau berjuang, Panji akhirnya memilih untuk liburan kesalah satu Negara yang sudah biasa dia kunjungi.

Bukan sombong, tapi dia emang sering memiliki beberapa pekerjaan di Negeri kincir angin ini.

Setelah dua hari sampai, lelaki itu akhirnya mau meninggalkan hotel. Dia emang gak berpergian jauh, hanya mengelilingi Amsterdam.

Panji sudah menyiapkan planning acara jalan-jalan nya untuk hari ini, ponselnya selalu aktif untuk mencari arah dan tempat tujuannya.

Hari ini rencananya dia ingin mengunjungi Museum, walaupun julukan Amsterdam adalah kota Kanal, tapi disini juga memiliki banyak Museum seni.

Dibanyaknya Museum itu, ada beberapa yang banyak direkomendasikan untuk dikunjungi. Diantaranya ada Rijksmuseum, Anne Frank House dan Van Gogh.

Panji memilih untuk berkunjung kesana hari ini, tidak perlu khawatir memakan waktu juga, toh tiga Museum itu terletak dia kawasan Museumplein atau Museum Square. Jadi dengan satu arah, bisa mengunjungi ketiganya.

"Haaaaaah."

Helaan itu memang terdengar samar namun raut lelah nya masih tergambar jelas, sekarang manik bulat itu menatap sekelilingnya yang dipenuhi orang berlalu lalang.

Dari banyaknya orang ini, gak ada satupun yang mengenali Panji. Hanya hampa dan hening, Panji melanjutkan perjalanan nya.

Memasuki salah satu Museum, Panji mulai melihat setiap karya yang tersaji. Dia emang gak terlalu paham dengan seni-seni seperti ini, tapi dia suka sama dunia fotografi.

Panji memiliki beberapa jenis kamera yang pernah dia beli, lagi-lagi... Bareng Arjuna jelaslah, toh mereka emang paling sering kemana-mana berdua.

Selagi asik menelisik setiap karya seni disana, sesekali wajah Arjuna ikut terlintas. Bukan karena karya indah itu mirip dengan lelaki yang dia cari, tapi Juna biasanya akan mengeluh jika diajak ketempat seperti ini.

Kalo katanya sih "Mending tidur atau rebahan, daripada capek berdiri sambil ngeliatin hal ini doang." Panji senyum kecut.

Lagi-lagi bayangan masalalu itu, melintas dengan mandirinya. Bahkan telinga Panji, masih sangat jelas mengingat suara sosok itu.

Bruk

Saking asiknya melamun, Panji sampai tak sengaja menyenggol bawaan pengunjung lain. Dia menyerukan kata maaf sembari mengambil barang yang jatuh, lalu mereka bertukar tatap.

Senyum Panji mengembangkan tipis, dia sodorkan barang yang berhasil diambil.

"Sorry."

"It's okey." Ucap si perempuan sebelum pergi.

Panji kembali fokus dengan beberapa karya terakhir sebelum dia memutuskan keluar, sudah hampir jam makan siang. Dari pada bikin repot lambung nantinya, Panji milih buat nyoba cari makan dulu.

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang