Jujur

362 54 11
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










* Flashback sebelum pamit sama Panji








"Pa, maa... Juna, gak suka perempuan."

Mendengar pernyataan itu, tidak ada yang bergerak. Bahkan papa dan mama ikutan membatu, merasakan pahitnya kenyataan.

Putra bungsu mereka, sikecil pelengkap keluarga yang sangat diharapkan, kini sudah mengumumkan jati dirinya.

Alasan dari semua sikapnya selama ini, jawaban dari semua rasa bingung mama dan papanya.

Entah berapa lama mereka diam, Arjuna perlahan luruh. Dia duduk menghadap kedua orangtuanya, yang masih mematung.

"Maa, paa... Arjuna salah, Arjuna minta maaf." Serunya disela tangis, sembari bersimpuh dikaki kedua orangtuanya.

"Arjuna udah berusaha buat normal, Arjuna juga belajar buat akrab sama lawan jenis, tapi hanya sanggup sampai tingkat teman." Segukan Arjuna makin hebat.

Sekarang manik mama nya mulai basah, sedangkan papa, mulai meremat tangannya sendiri.

"Juna salah, Juna yang gak normal. Mama sama papa gak salah kok, maafin Juna yang menjijikkan ini."

Akhirnya, mama runtuh. Menangis dengan rintih yang lebih sakit, terseguk oleh kenyataan terpahit dalam hidupnya.

Papa meluk mama, sedangkan Arjuna... Dia sendirian, dia menahan sesak dan sakit nya sendiri tanpa pelukan siapapun.

"Maa..."

"Kenapa Juna? Kenapa harus seperti ini? Mama salah apa sama kamu? Mama kurang ngedidik apa Arjuna? Bilang mama kurang apaaaaa !!"

Arjuna menggeleng, ini bukan kesalahan orangtuanya. Ini emang dirinya aja yang rusak, ini emang dia aja yang harus hidup kayak gini.

Grep

Arjuna makin terisak kala wajah mamanya mendekat, kedua bahunya dicengkeram erat.

"Bilang sama mama, siapa yang bikin kamu kayak gini Juna !! Siapa Arjunaaaaa?" Juna masih menggeleng.

"Aku... Gagal mas." Lirih perempuan itu.

"Mama gak salah.. Ini salah Juna, pukul Juna aja maa, pukul Juna aja !!" Seru Arjuna sembari menahan tangan mamanya yang memukul dadanya sendiri dengan brutal.

"Ini salah Juna maa... Paa, tolong paa."

"DIEM !!" Bentak papa, sumpah Arjuna takut. "Siapa yang bikin kamu gini Arjuna?" Juna menggeleng.

"Gak ada paa."

"Panji kan?" Mata Arjuna membola. "Jadi bener dia?" Arjuna langsung menggeleng hebat.

"Bukan paa bukan, Panji gak tahu juga hal ini."

"Tapi kamu suka dia kan?" Arjuna diam.

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang