Usaha

358 47 6
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Acara sarapan hari ini berlangsung lama, soalnya sekalian sama pamitan. Iya, kedua orangtuanya Arjuna mau pulang hari ini, tapi yang pertama ninggalin rumah ini bakal Arjuna.

"Adek, beneran gakpapa sendirian?" Tanya mama.

Arjuna ngangguk. "Gakpapa maa."

"Lagian kenapa gak kemarin sih?"

Juna terkekeh. "Temen Juna kan baru pindahan, kasian kalo kemarin udah didatangin tamu."

"Den Haag, jauh loh dek." Seru papa.

Arjuna ngangguk. "Iya tahu paa, kan Juna udah dua tahun disini."

"Kenapa gak temen kamu aja sih yang kesini?" Tanya mama lagi.

"Gak bisalah maa, mereka punya bayi."

"Oh? Istrinya baru lahiran?" Tanya mama antusias.

Juna senyum kecut. "Bukan istri, dan mereka pake jasa ibu pengganti."

"Ahh.." Keliatan banget raut canggung mamanya. "Maaf yah dek."

Arjuna ngegeleng. "Gakpapa, lagian Arjuna yang berdosa. Mama gak usah minta maaf, hal seperti itu emang tabu buat orang-orang normal."

"Kamu juga normal yah, kamu gak ada kekurangan sedari lahir."

"Iya, tapi nyatanya jati diri Juna cacat maa dan kita gak bisa tutup mata kalo hal yang kalian anggap menjijikkan itu, memang ada."

"Arjuna, mama gak maksud."

"Gakpapa, Arjuna kayaknya udah biasa juga sih. Lagian kan hal penting nya, mama sama papa udah tahu."

"Yaudah, gausah dibesar-besarkan berarti yah !! Kalo mama, papa ataupun yang lain lupa dan bikin kamu tersinggung, jangan lupa buat tegur yah dek." Seru papa.

Juna senyum sembari mengangguk, dia menghabiskan sarapan nya.

"Mama sama papa, flight jam berapa?"

"Jam sepuluh, kamu kalo nyetir ke sama berapa lama?"

"Paling sejam lah." Papa ngangguk. "Maaf yah, adek gak bisa anter." Sesal Juna.

Kedua orangtuanya ngangguk, tidak mempermasalahkan hal itu.

"Kamu disana sampe malem?"

"Kayaknya sampe sini malem, soalnya pulang dari sana sore."

"Udah gak ada yang ketinggalan?"

Juna nginget-nginget lagi barang bawaannya, terus ngegeleng.

"Beneran?"

"Iya kayaknya."

"Kayaknya, emang bawa apa aja?"

"Paling hadiah buat pindahan mereka sama kado buat si bayi, udah deh."

Another Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang