Berhubung tidak ada customer, Mirae dan kawan-kawan mencetak kertas diagnosa. Tugas mereka dibagi menjadi tiga, Lily mengeprint kertas diagnosa perawatan badan dan Haewon bagian mengurutkan dan staples, Yunjin mengeprint kertas diagnosa perawatan wajah dan Yuna bagian mengurutkan dan staples, sedangkan Mirae sendirian di bagian rambut, yang paling sedikit.
Kini mereka berlima tahu kenapa gurunya dulu meneteri laporan dan diagnosa (Sebenernya ada desain dan jobsheet, hanya saja mereka tidak menggunakannya karena semua langkah kerjanya sama dan desain sesuai keinginan customer secara langsung), supaya kerjanya terlihat lebih profesional dan semua pengelolaan tertata rapi.
Mereka berlima bekerja sambil berbincang supaya tidak sunyi, lagi pula mereka semua tidak bisa diam, mulutnya gatel ketika dilanda keheningan. Kali ini topiknya adalah LSP Cluster 4, yang golongannya pangkas, keriting, pratata, dan styling. Ternyata sesuai dugaan, banyak sekali drama. :")
Aiyaya, i'm your little butterfly....
"Mirae, suami lo telfon." Yunjin memberikan ponselnya Mirae, disana terpampang jelas nama panggilannya Jeonghyeon setelah menikah bersama Mirae. Agak sadis tapi, masa nama kontaknya Jeonghyeon jadi 'Penguntit', hahaha.
Iya, Jeonghyeon sama Mirae sudah menikah bulan lalu, gaes. Mereka nekat banget nikah muda. :")
"Kenapa, beb?" tanya Mirae.
"Beb, nanti malam nggak usah masak, ya. Katanya Mama nanti mau ngirimin kita daging bumbu."
"Oh, oke, kalau Mama OTW bilang, ya. Nanti aku langsung pulang buat sampaiin terima kasih."
"Okey, Beb. Kalau gitu, selamat kerja~"
"Kamu juga."
Mirae mematikan telefonnya, helaan nafas lega terdengar. Akhirnya Mirae tidak kebingungan nanti malam mau masak apa. Lagian Jeonghyeon kalau ditanyain mau masak apa dijawab terserah terus, kan Mirae jadi bingung, akhirnya malas sudah mau masak.
Krinciing~
Suara lonceng membuat Mirae berdiri, melihat customer kali ini membuat jantung Mirae berdegup sangat kencang. Itu... Kyungjin bersama anaknya.
Tidak hanya Mirae, semuanya juga terkejut melihatnya. Mereka pikir Kyungjin akan menggugurkan anaknya, ternyata dugaan mereka selama ini salah.
"Maaf, gue dikasih tau temen gue kalau salon ini bagus, ternyata kalian, hahaha, nggak heran kalau pada bilang bagus. Gue per–"
"Nggak usah repot-repot, mau apa?" tanya Mirae secara profesional.
"Anak gue mau potong rambut...." jawab Kyungjin sedikit takut.
Mendengar jawaban dari Kyungjin, Mirae langsung menghampiri anak perempuannya Kyungjin yang sangat menggemaskan itu.
"Halo, Adek. Ayo Kakak cuci dulu rambutnya," ajak Mirae sambil mengulurkan tangannya.
Anak perempuannya Kyungjin menggandeng tangannnya Mirae dan mengikutinya menuju hair wash basin. Disana Mirae mencuci rambutnya dan bersikap seolah bersama adik perempuan. Yunjin, Lily, Haewon, dan Yuna melihat Mirae bekerja dengan hati, bukan karena ingin terlihat profesional....
21.00 PM
Jeonghyeon meletakkan Dduddu di rumahnya, menaruh makanan kering di tempat makannya dan menuang air mineral di wadah sebelahnya, setelah itu mencuci tangannya. Setelah tangannya bersih, dia kembali ke kamar, bibirnya tersenyum melihat Mirae duduk selonjoran diatas kasur sambil bermain ponsel.
Jeonghyeon memeluk pinggang dan menidurkan kepalanya di atas perutnya Mirae, tidak lupa untuk mendusel-dusel. Mirae yang paham langsung mencium kepalanya Jeonghyeon, lanjut mengelus kepalanya.
"Sudah ngantuk?" tanya Mirae.
Jeonghyeon menggeleng keras. "Memangnya aku Dduddu?"
Mirae tertawa, padahal dia tidak bermaksud seperti itu. "Aku mau tidur, capek banget tadi banyak customer, mana ketemu sama Kyungjin."
Jeonghyeon langsung duduk lagi karena terkejut. "Kamu nggak papa, kan?" tanyanya panik.
Mirae mengangguk. "Nggak papa, dia nggak macem-macem, malah takut sama aku. Anaknya Kyungjin gemesin banget tahu, semoga aja besarnya nggak kayak dia."
Jeonghyeon tersenyum iseng. "Kamu mau satu? Gaskeun hari ini nggak, sih?" godanya.
Mirae memukul mulutnya Jeonghyeon. "Muncungnya! Katanya mau pacaran dulu selama lima tahun?!"
Jeonghyeon nyengir, betul juga apa yang dikatakan Mirae. Mereka sudah berpisah selama empat tahun, masa tidak mau menikmati masa berduaan terlebih dahulu?
"Sini, peluk lagi." Mirae menarik Jeonghyeon ke pelukannya lagi, tangannya gabut, kalau lagi peluk Jeonghyeon kan bisa mainin rambutnya.
"Beb, apa yang kamu rasain waktu koma?" tanya Jeonghyeon penuh tanda tanya.
"Nggak ngerasian apa-apa. Waktu siuman, rasanya kayak baru bangun tidur, bedanya cuma badan aku kaku semua, ternyata sudah empat tahun," jawab Mirae sambil tetap mengelus kepalanya Jeonghyeon.
"Akunya kangen berat disini." Jeonghyeon mengeratkan pelukannya, menikmatinya setelah empat tahun tidak bisa mendekap Mirae.
Kan, awalnya membicarakan siapa, kenapa topik akhirnya malah menjadi berbeda jauh? Random sekali memang.
"Kamu nggak jadi tidur? Katanya capek."
Ah, benar juga. Mirae berbaring ketika Jeonghyeon melepaskan pelukannya, rasanya nyaman sekali ketika tubuhnya sudah berbaring, semua beban hari ini terbuang begitu saja.
Jeonghyeon memilih ikut tidur, tidak ada salahnya juga tidur lebih awal. Supaya lebih nyaman, Jeonghyeon memeluk Mirae dari dalam selimut, agak terkejut melihat Mirae sudah terlelap. Secapek itu, ya?
"Good Night, Cantik," bisik Jeonghyeon.
끝
****
Halo, maaf ya ceritanya nggak jelas. Awalnya aku mau ceritain tentang Jurusan Kecantikan, tapi takutnya malah nakut-nakutin yang mau masuk jurusan itu. Karena itu, aku ubah alurnya jadi romantis dengan sedikit bumbu drama dari pengacau.
Terima kasih banyak buat yang mau mampir kesini, apalagi yang mau kasih vote per-episode. Lope-lope dari Lijeong buat kalian!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] TKJ vs KC (Lee Jeonghyeon)
FanficSMK Swasta Shina adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang baru berdiri tiga tahun yang lalu. Karena masih baru, jurusannya hanya ada dua, yaitu Teknologi Komputer Jaringan dan Kecantikan. Kedua jurusan itu selalu bersaing, apalagi angkatan pertama. Nam...